Dark Mode Light Mode

Iklan AI NBA Finals: Masa Depan Pemasaran Dimulai

Pernah lihat iklan aneh di TV yang bikin kita garuk-garuk kepala sambil mikir, "Ini maksudnya apa, ya?" Nah, kalau iya, kemungkinan besar itu adalah hasil karya artificial intelligence (AI), atau kecerdasan buatan. Dan yang lebih mengejutkan lagi, bikin iklan kayak gitu sekarang ini super terjangkau. Serius, bahkan dompet anak kos pun nggak bakal nangis.

Era Baru Periklanan: AI Mengguncang Industri

Dulu, bikin iklan itu ribetnya minta ampun. Harus ada tim kreatif, sutradara, aktor, lokasi syuting, belum lagi biaya editing yang bisa bikin rekening bank langsung diet ketat. Tapi sekarang, dengan hadirnya teknologi AI seperti Google Veo 3, semua itu berubah drastis. Text-to-video generator ini memungkinkan siapa saja untuk membuat video hanya dengan mengetik beberapa kalimat deskripsi. Bayangkan, kita bisa punya iklan dengan budget yang jauh lebih hemat!

Perusahaan taruhan, Kalshi, baru-baru ini menggunakan AI untuk membuat iklan yang ditayangkan saat NBA Finals. Iklannya sih memang agak nyeleneh, menampilkan orang tua pakai topi koboi sambil gendong chihuahua, ada yang berenang di kolam telur, dan alien minum bir. Tapi yang menarik, biaya pembuatannya cuma sekitar $2.000! Jauh lebih murah dibandingkan iklan tradisional yang bisa mencapai ratusan ribu dollar. Ini adalah bukti nyata bahwa AI telah membuka pintu bagi demokratisasi periklanan.

Proses Kreatif ala AI: Lebih Cepat, Lebih Murah, Lebih… Aneh?

Proses pembuatan iklan AI ini juga cukup sederhana. Dimulai dengan menulis naskah, lalu menggunakan model bahasa besar seperti Gemini untuk membuat daftar shot dengan prompt yang sesuai untuk Veo 3. Setelah prompt dihasilkan, tinggal dimasukkan ke Veo 3 dan video pun tercipta. Selanjutnya, video diedit menggunakan aplikasi seperti CapCut atau Adobe Premiere Pro.

Seorang AI filmmaker bernama PJ Accetturo mengatakan bahwa untuk mendapatkan 15 clip yang layak pakai, dibutuhkan sekitar 300-400 generasi video. Meskipun terdengar banyak, proses ini tetap jauh lebih cepat dan murah dibandingkan produksi iklan tradisional. Accetturo memperkirakan, dengan AI, biaya produksi bisa ditekan hingga 95%! Ini tentu saja menjadi kabar baik bagi bisnis kecil dan menengah yang ingin beriklan dengan budget terbatas.

Potensi dan Tantangan Iklan yang Digenerate oleh AI

Kehadiran iklan yang digenerate oleh AI membuka potensi baru yang menarik. Bisnis dapat membuat iklan yang dipersonalisasi untuk target audiens tertentu, dengan biaya yang relatif rendah. Iklan dapat diubah dengan cepat dan mudah untuk menyesuaikan dengan tren terbaru. Selain itu, AI juga dapat membantu mengidentifikasi peluang iklan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah kualitas video yang dihasilkan oleh AI. Meskipun teknologi ini terus berkembang, hasilnya terkadang masih terlihat aneh dan kurang realistis. Hal ini dapat mengurangi efektivitas iklan dan bahkan merusak citra merek. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang etika penggunaan AI dalam periklanan. Penting untuk memastikan bahwa iklan AI tidak menyesatkan, diskriminatif, atau melanggar hak cipta.

"AI Slop" dan Masa Depan Periklanan yang Lebih Cerdas

Istilah "AI Slop", yang menggambarkan video AI yang aneh dan tidak masuk akal, menjadi semakin populer di media sosial. Meskipun iklan Kalshi mungkin masuk ke dalam kategori ini, penting untuk diingat bahwa teknologi AI masih dalam tahap pengembangan. Seiring waktu, kualitas video yang dihasilkan oleh AI akan terus meningkat, dan kita akan melihat iklan yang lebih realistis dan efektif.

Penting untuk diingat bahwa kunci dari periklanan yang efektif adalah kreativitas dan strategi yang cerdas. AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti manusia. Bisnis perlu menggunakan AI dengan bijak dan mengkombinasikannya dengan keahlian manusia untuk menciptakan iklan yang benar-benar menarik dan relevan bagi target audiens mereka. Selain itu, regulasi yang jelas dan transparan juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam periklanan dilakukan secara etis dan bertanggung jawab.

Mengapa Kreativitas Manusia tetap Penting di Era AI?

Meskipun AI mampu menghasilkan konten dengan cepat dan efisien, sentuhan manusia tetap krusial. AI dapat menganalisis data dan mengidentifikasi tren, tetapi memahami emosi dan nilai-nilai manusia adalah keunggulan yang masih dimiliki oleh kita. Kreativitas manusia dibutuhkan untuk menghasilkan ide-ide segar dan orisinal, serta memastikan bahwa iklan yang dihasilkan relevan dan bermakna bagi audiens.

Kolaborasi antara manusia dan AI adalah kunci untuk menciptakan iklan yang sukses di era digital. Manusia dapat menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, sementara AI dapat membantu manusia untuk berpikir out of the box dan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif.

Tips dan Trik Membuat Iklan AI yang Tidak Bikin Mual

  1. Fokus pada pesan yang jelas dan ringkas. Jangan biarkan teknologi AI mengalihkan perhatian dari pesan utama yang ingin disampaikan.
  2. Gunakan prompt yang spesifik dan detail. Semakin detail prompt yang diberikan, semakin baik kualitas video yang dihasilkan.
  3. Lakukan editing dengan cermat. Jangan hanya mengandalkan AI untuk menghasilkan video yang sempurna. Lakukan editing tambahan untuk memperbaiki kekurangan dan menambahkan sentuhan pribadi.
  4. Uji coba dan evaluasi. Jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai gaya dan format iklan AI. Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.
  5. Perhatikan etika. Pastikan bahwa iklan AI yang dibuat tidak menyesatkan, diskriminatif, atau melanggar hak cipta.

Masa Depan Iklan: Personalised Ads dan Pengalaman yang Lebih Interaktif

Masa depan periklanan kemungkinan besar akan didominasi oleh personalised ads dan pengalaman yang lebih interaktif. AI akan digunakan untuk menganalisis data pengguna dan menghasilkan iklan yang relevan dengan minat dan kebutuhan masing-masing individu. Teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) akan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan iklan secara langsung dan menciptakan pengalaman yang lebih imersif.

Bayangkan, kamu lagi scroll Instagram, terus muncul iklan sepatu lari yang langsung nampilin warna favoritmu dan ukuran kaki yang pas. Atau, kamu bisa nyobain kacamata baru secara virtual sebelum beli. Keren, kan? Dengan perkembangan teknologi AI dan immersive technologies, periklanan akan menjadi lebih relevan, personal, dan menyenangkan.

Kesimpulan: Adaptasi atau Ketinggalan?

Di era digital yang serba cepat ini, adaptasi adalah kunci untuk bertahan. Kehadiran AI dalam periklanan membuka peluang baru yang menarik, tetapi juga menghadirkan tantangan yang perlu diatasi. Bisnis yang mampu memanfaatkan AI dengan bijak dan mengkombinasikannya dengan keahlian manusia akan memiliki keunggulan kompetitif. Sementara itu, bisnis yang enggan beradaptasi akan semakin tertinggal di belakang. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita sambut era baru periklanan yang lebih cerdas dan kreatif!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Maaf, Mario, Nintendo Switch 2 Meluncur dengan Game yang Salah: Dampaknya Bisa Fatal

Next Post

Grammy Tambah Kategori Country, Musik Indonesia Terpengaruh?