Dark Mode Light Mode

Implikasi gameplay Alex di Street Fighter 6

Siap-siap, Street Fighter 6 bakal kedatangan pegulat yang satu ini! Alex, si jagoan dari Street Fighter III, akhirnya comeback dan siap meramaikan arena. Pertanyaannya, apakah dia bisa bersaing dengan para petarung Street Fighter 6 yang sudah lebih dulu beradaptasi?

Karakter Alex, sejak dulu, memang dirancang sebagai all-rounder. Ibaratnya, dia punya sedikit dari segalanya, tapi tidak terlalu jago di satu bidang pun. Mirip Ryu, tapi versi gulatnya. Dia punya gerakan motion inputs, charge inputs, bahkan command grab. Jadi, jangan heran kalau dia bisa memberikan kejutan-kejutan tak terduga.

Alex di Street Fighter 6: Apakah Masih Jadi Anak Tengah?

Konsep Alex sebagai petarung serba bisa kemungkinan besar akan dipertahankan di Street Fighter 6. Hampir semua karakter di game ini memiliki sebagian besar gerakan lama mereka, bahkan beberapa gerakan baru. Kita bisa berharap Alex membawa kembali combo-combo klasik dari Street Fighter III dan Street Fighter V, tentunya dengan sentuhan modern.

Salah satu kunci sukses di Street Fighter 6 adalah kemampuan memanfaatkan mekanika inti game. Percuma punya segudang jurus keren kalau tidak bisa memaksimalkan Drive Rush atau Parry. Jadi, bagaimana Alex akan beradaptasi?

Banyak pemain yang menganggap cancellable crouching medium kick adalah wajib hukumnya untuk menjadi karakter kuat di Street Fighter 6. Gerakan ini memungkinkan poke jarak jauh yang bisa dilanjutkan dengan Drive Rush untuk menghasilkan damage dan positioning yang bagus. Sayangnya, crouching medium kick Alex biasanya hanya berfungsi sebagai poke biasa, tidak terlalu cepat pula. Di Street Fighter V, dia bisa membatalkannya ke V-Trigger 2 (DDT), tapi tidak ke special moves biasa. Jadi, kemungkinan besar hal yang sama akan berlaku di Street Fighter 6. Yah, setidaknya masih ada harapan.

Menghalau Serangan dengan Gaya Alex: Goodbye Drive Rush!

Jangan berkecil hati dulu! Salah satu kekuatan Alex adalah normal attacks dengan jangkauan jauh yang sangat baik untuk menghalau pendekatan lawan. Crouching medium punch dan crouching medium kick-nya sangat efektif untuk "memagari" lawan dan mempersulit mereka untuk mendekat. Jadi, gerakan-gerakan ini berpotensi menjadi alat yang ampuh untuk menangkal Drive Rush lawan.

Bahkan jika damage yang dihasilkan tidak terlalu besar, kemampuannya untuk menghalangi Drive Rush lawan akan memberikan nilai tambah yang signifikan. Ini akan membuat footsies Alex menjadi lebih kuat, memaksa lawan untuk lebih berhati-hati dalam melancarkan serangan, bahkan yang cancellable sekalipun. Bayangkan betapa frustrasinya lawan yang Drive Rush-nya selalu dimentahkan!

Mixup Machine: Menebak Jurus Alex Bikin Pusing

Alex adalah ahli dalam melakukan mixup. Variasi gerakannya yang banyak akan membuat lawan sulit untuk menebak langkah selanjutnya. Meskipun opsi serangannya tidak selalu yang terkuat, jumlahnya yang melimpah akan membuat lawan terus waspada. Dia bisa tiba-tiba melompat dengan Air Stampede, lalu menyambar dengan Power Bomb, atau memberikan Flash Chop yang mematikan.

Command grab Alex di Street Fighter V memang tidak sekuat command grab Zangief atau Abigail. Damage-nya lebih kecil, dan dia tidak bisa melakukan okizeme setelahnya karena posisinya terlalu jauh. Di Street Fighter 6, hal ini juga berlaku untuk Zangief, tetapi damage-nya ditingkatkan secara signifikan. Mungkin command grab Alex akan diturunkan damage-nya dan tetap tanpa okizeme. Tapi, dengan maraknya parry dan bonus untuk lemparan saat Punish Counter, command grab Alex tetap bisa menjadi ancaman besar dalam situasi pressure. Apalagi dia cukup lincah dibandingkan karakter grappler lainnya.

Super Alex: Mana yang Jadi Level 1, 2, dan 3?

Yang paling menarik adalah bagaimana super Alex akan diimplementasikan. Karena Street Fighter III: 3rd Strike memiliki tiga super, kemungkinan besar super tersebut akan digunakan. Kita lihat saja nanti bagaimana Capcom menempatkannya.

Kemungkinan besar, Hyper Bomb akan menjadi level 3 Super Art, memberinya jurus pamungkas yang sangat kuat. Mirip Zangief, dia mungkin bisa mengombinasikannya untuk menghasilkan damage yang besar. Stun Gun Headbutt adalah super di Street Fighter III yang menjadi special move biasa di Street Fighter V, meskipun jauh lebih lemah. Mungkin saja Street Fighter 6 akan memiliki kedua versinya: special move biasa dan super yang lebih brutal.

Stun Gun Headbutt juga merupakan kandidat ideal untuk level 2 Super Art, berfungsi sebagai anti-projectile super yang optimal. Ini akan meninggalkan Boomerang Raid, super yang paling sering digunakan, sebagai level 1 Super Art. Yah, Boomerang Raid memang tidak terlalu flashy, dan sebagian besar pemain Street Fighter sudah bosan melihatnya. Sorry not sorry.

Singkatnya, Alex mungkin tidak akan memaksimalkan mekanika Drive Rush seperti karakter lain. Drive Rush-nya mungkin tidak terlalu menekan karena dia hanya lincah jika dibandingkan dengan karakter command grab lain. Normal attacks jarak jauhnya jarang bisa dibatalkan, jadi dia mungkin tidak akan bisa memanfaatkannya secara maksimal.

Tapi, Alex punya solusi untuk setiap situasi, meskipun solusinya tidak selalu yang terbaik. Antara special moves seperti Slash Elbow dan Air Stampede, command grab Power Bomb, anti-air Air Knee Smash, dan Flash Chop serta Spiral D.D.T. yang efisien dalam combo (asumsi lebih mirip Street Fighter V daripada Street Fighter III), variasi opsi serangannya akan memberinya banyak ruang untuk bermanuver. Belum lagi kemungkinan adanya gerakan baru yang ditambahkan. Jangan lupakan Lariat! Meskipun tidak sekuat di Street Fighter V, Lariat yang ditingkatkan dengan Drive Rush bisa menjadi momok yang menakutkan.

Yang terpenting? Alex mungkin akan sangat menyenangkan untuk dimainkan. Itu saja yang penting pada akhirnya. Jadi, siapkan stick arcade kalian, karena musim semi mendatang akan menjadi musim gulat di Street Fighter 6!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Dampak Pembangunan AI Lokal bagi Indonesia

Next Post

Kertas Kado Tsujio Ippei Ubah Hadiah Jadi Roti