Dark Mode Light Mode

‘In Colour’ Jamie xx: Satu Dekade Mewarnai Musik

Selamat datang di dunia musik yang penuh warna, di mana beat bertemu vibe, dan sound menjadi story. Pernahkah kalian merasa musik bisa menjadi pelarian, teman, bahkan energi pendorong saat deadline skripsi menghantui? Nah, mari kita membahas salah satu album yang mampu melakukan semua itu: In Colour karya Jamie xx. Album ini bukan hanya sekadar kumpulan lagu; ini adalah perjalanan sonik yang membawa kita dari lorong-lorong klub malam London hingga pantai-pantai Jamaika yang cerah. Siap untuk menyelam lebih dalam?

Dari Drum Machine Hingga Panggung Dunia: Kisah Jamie xx

Jamie Smith, atau yang lebih dikenal sebagai Jamie xx, bukanlah nama baru di industri musik. Kita bisa melihat sekilas dirinya dalam video musik "Crystalised" dari The xx, band yang melambungkan namanya. Tersembunyi di balik drum machine, ia menjadi jantung dari lagu tersebut. Tapi, tahukah kalian bahwa Jamie xx sudah berkecimpung di dunia musik jauh sebelum The xx terbentuk?

Sejak usia 10 tahun, ia sudah diajari bermain turntable oleh pamannya, seorang DJ. Dari situ, ketertarikannya pada musik elektronik semakin dalam. Ia juga terinspirasi oleh musik yang sering digunakan dalam video skateboarding. Sempat menimba ilmu di Elliott School, tempat bertemunya talent-talent seperti Burial dan Four Tet, ia mulai menjadi club rat, mengamati dan belajar dari bintang-bintang elektronik seperti James Blake dan Floating Points.

Titik balik dalam kariernya terjadi ketika Richard Russell, bos XL Recordings, menawarinya untuk me-remix album terakhir Gil Scott-Heron, I'm New Here. Hasilnya adalah We're New Here, sebuah album remix yang menampilkan interpretasi segar dari karya Scott-Heron. Inilah awal mula Jamie xx dikenal sebagai producer dan remixer ulung.

Popularitas The xx yang terus meningkat, turut mendongkrak nama Jamie xx. Bahkan, Noah "40" Shebib, producer langganan Drake, sampai me-sample remix "I'll Take Care Of You" untuk lagu hit Drake dan Rihanna, "Take Care". Ini membuktikan bahwa sound Jamie xx memang catchy dan diminati banyak orang.

Dengan segudang ide dan beat yang belum sempat diwujudkan, Jamie xx akhirnya memutuskan untuk membuat album solo. Lahirlah In Colour, sebuah karya yang menandai dirinya sebagai artist dengan identitas yang kuat.

"In Colour": Lebih dari Sekadar Album Debut

Proses pembuatan In Colour memakan waktu bertahun-tahun. Jamie xx mulai mengerjakannya secara serius pada tahun 2012, saat The xx sedang tur dunia untuk album Coexist. Merasa rindu kampung halaman, ia mengumpulkan berbagai soundbite yang mengingatkannya pada London, dari dokumenter musik dance Inggris hingga dialog dari drama kriminal Top Boy.

In Colour resmi diperkenalkan melalui single "Sleep Sound" pada Maret 2014. Lagu ini menjadi jembatan antara karyanya bersama The xx dan identitasnya sebagai artist solo. Setahun kemudian, ia merilis dua lagu yang kini dianggap sebagai classic EDM: "Gosh" dan "Loud Places".

Mengapa "In Colour" Begitu Ikonik?

"In Colour" bukan hanya sekadar album musik, tetapi juga sebuah pengalaman. Album ini menawarkan:

  • Eksplorasi Sound yang Berani: Jamie xx tidak takut untuk bereksperimen dengan berbagai genre, dari house hingga tropical. Ia memadukan beat yang catchy dengan melodi yang menghantui, menciptakan soundscape yang unik dan memikat.
  • Kolaborasi yang Tepat Sasaran: Album ini menampilkan kolaborasi dengan Romy Madley Croft dan Oliver Sim dari The xx, serta Young Thug dan Popcaan. Setiap kolaborasi memberikan dimensi baru pada lagu-lagu tersebut.
  • Nuansa Emosional yang Mendalam: Di balik beat yang upbeat, terdapat nuansa melankolis dan introspektif. In Colour adalah album yang bisa dinikmati saat senang maupun sedih.

Good Times: Rahasia di Balik Lagu yang Bikin Nagih

Salah satu highlight dari In Colour adalah "I Know There's Gonna Be (Good Times)". Lagu ini menggabungkan sample dari lagu a capella "Good Times" dari The Persuasions dengan verse dari Young Thug dan Popcaan. Kombinasi ini menghasilkan track yang catchy, ceria, dan unforgettable. Jamie xx sendiri mengaku bahwa ia menemukan formula yang tepat untuk lagu ini setelah bereksperimen dengan berbagai ide.

Young Thug dan Popcaan memberikan warna yang berbeda pada lagu ini. Popcaan dengan patois-nya yang khas memberikan nuansa Karibia, sementara Young Thug dengan gaya rap-nya yang unik menambah sentuhan absurd yang menyenangkan.

Legacy "In Colour": Lebih dari Sekadar Penghargaan

In Colour meraih banyak nominasi penghargaan, termasuk Mercury Prize, Brit Award, dan Grammy Award. Album ini juga masuk dalam daftar album terbaik tahun 2015 dan dekade 2010-an. Lebih dari itu, In Colour telah menginspirasi banyak musisi dan penggemar musik di seluruh dunia.

Setelah hampir satu dekade, Jamie xx merilis album In Waves pada tahun 2023. Album ini menunjukkan perkembangan Jamie xx sebagai artist, dengan sound yang lebih bold dan confident.

Intinya, In Colour adalah album yang layak untuk didengarkan berulang-ulang. Album ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah karya seni yang mampu membangkitkan emosi dan menginspirasi. Jadi, tunggu apa lagi? Putar In Colour sekarang dan rasakan sendiri magisnya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Sepeda gravel Factor belum dirilis terlihat di Unbound, suspensi depan, buritan menarik, dan petunjuk aero

Next Post

Indonesia Wajib Bertindak atas Penindasan Uyghur: Tanggung Jawab Moral