Dark Mode Light Mode

Indonesia dan Australia Perkuat Dagang Halal, Impor Daging Berpotensi Melonjak

Siapa bilang urusan halal itu cuma soal label di bungkus makanan? Ternyata, kerjasama bilateral Indonesia-Australia di bidang produk halal ini lebih seru dari episode drama Korea favoritmu! Bayangkan saja, masa depan halal food di Indonesia dan Australia, ditentukan oleh diskusi di Melbourne.

Australia dan Indonesia: Makin Mesra dalam Urusan Halal?

Indonesia dan Australia sedang mempererat hubungan, bukan soal liburan atau surfing di Bali, tapi soal halal. Pertemuan bilateral antara kedua negara membahas peningkatan kerjasama ekspor dan impor produk halal. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menekankan pentingnya sinergi di sektor industri halal dan perdagangan. Tujuannya? Ya, supaya lebih produktif dan saling menguntungkan, dong.

Pertemuan yang berlangsung di Konsulat Jenderal RI di Melbourne itu membahas beberapa isu krusial. Salah satunya adalah kebutuhan daging halal tahunan sebanyak 650.000 metrik ton untuk memenuhi kebutuhan gizi pelajar dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto. Jumlah yang lumayan besar, ya?

Saat ini, Australia baru memasok sekitar 140.000 metrik ton daging halal per tahun. “Artinya, ada gap yang signifikan dan ini adalah peluang emas untuk meningkatkan volume perdagangan,” ujar Hasan. Peluang ini bisa direalisasikan dengan dukungan rumah potong hewan (RPH) Australia yang memiliki standar halal dan sertifikasi dari Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Australia. Jadi, jangan kaget kalau nanti makin banyak produk made in Australia berlabel halal di supermarket.

Namun, bukan hanya soal daging. Hasan juga menyoroti pentingnya sertifikasi halal untuk produk lain seperti vitamin, obat-obatan, kosmetik, dan skincare. Ingat ya, sertifikasi halal wajib berlaku mulai 18 Oktober 2026! So, siap-siap cek label produk kecantikanmu mulai sekarang.

Kenapa Halal Itu Penting? Bukan Cuma Soal Agama

“Sertifikasi halal adalah simbol kualitas, kebersihan, dan keamanan suatu produk,” jelas Hasan. Lebih dari itu, sertifikasi halal juga mencerminkan kesejahteraan hewan selama proses penyembelihan, sesuai dengan standar global WHO dan FAO. Jadi, produk halal bukan cuma checkmark di kemasan, tapi jaminan etis dan berkualitas.

BPJPH juga menekankan perlunya pengawasan terhadap LHLN yang diakui di Australia untuk menjaga standar dan mencegah persaingan tidak sehat. Saat ini, ada 12 LHLN Australia yang diakui oleh BPJPH. Pengawasan ini penting agar sertifikasi halal tetap kredibel dan terpercaya. Ibaratnya, biar nggak ada oknum yang main-main dalam urusan halal ini.

Australia Siap Support Indonesia?

Pemerintah Australia menegaskan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Mereka meminta percepatan proses persetujuan izin untuk sembilan RPH dan sembilan pabrik pengolahan susu dan produk susu Australia. Tujuannya jelas, supaya mereka bisa memasok lebih banyak makanan bergizi dan mendukung program-program pemerintah Indonesia. Intinya, Australia siap jadi partner strategis dalam urusan pangan.

Satu Logo Halal untuk Semua? Ide Menarik dari Australia

Australia juga mengusulkan penggunaan satu logo/label halal tunggal untuk produk mereka yang masuk ke pasar Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan proses customs clearance dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Bayangkan, nggak perlu lagi bingung melihat berbagai macam logo halal yang berbeda-beda. Lebih praktis, kan?

Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk terus berkolaborasi mendukung perdagangan berkelanjutan dan mengatasi tantangan teknis perdagangan halal di masa depan. Urusan halal ini memang kompleks, tapi dengan kerjasama yang baik, semua tantangan pasti bisa diatasi. Ibaratnya, teamwork makes the dream work!

Tantangan dan Peluang di Depan Mata

Indonesia dan Australia punya potensi besar untuk mengembangkan kerjasama di bidang industri halal. Peningkatan volume perdagangan, perluasan cakupan sertifikasi halal, dan penyelarasan standar adalah beberapa tantangan dan peluang yang ada di depan mata. Dengan strategi yang tepat, kerjasama ini bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara.

Kerjasama ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal membangun kepercayaan dan saling pengertian antara Indonesia dan Australia. Halal bukan hanya label, tetapi juga nilai-nilai etika dan kualitas yang penting bagi konsumen. Jadi, mari kita dukung kerjasama ini agar industri halal Indonesia dan Australia semakin maju dan berkelanjutan.

Pada akhirnya, urusan halal ini bukan sekadar urusan label, tapi juga urusan masa depan. Masa depan pangan yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan. Dan kerjasama Indonesia-Australia ini adalah langkah penting untuk mewujudkan masa depan itu. Jadi, stay tuned dan pantau terus perkembangan berita halal selanjutnya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Krafton Akui Kebocoran Subnautica 2, Masa Depan Game Terungkap

Next Post

Minggu Ini: Microsoft Tambal Kerentanan RCE Berbahaya di Windows, Periksa Eksploitasi CitrixBleed di Indonesia