Siapa bilang bikin kue tradisional itu kuno? Lampung baru aja bikin sejarah!
Bandarlampung, ibu kota Provinsi Lampung, baru-baru ini mencetak rekor dunia! Bukan rekor lari maraton, atau rekor makan pedas, tapi rekor membuat kue sekubal terbesar di dunia. Bayangkan, kue tradisional Lampung ini ukurannya sampai 25 meter! Lebih panjang dari lapangan bulu tangkis, gaes!
Sekubal: Lebih dari Sekadar Kue Tradisional
Sekubal sendiri adalah hidangan tradisional Lampung yang terbuat dari beras ketan dan santan. Dibungkus daun pisang, lalu dikukus sampai matang. Biasanya, sekubal ini hadir di acara-acara besar, terutama saat Lebaran. Nah, kali ini, sekubal naik kelas dan mendunia!
Sertifikat rekor dunia ini diberikan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tanggal 27 Juli, saat acara “Festival Kuliner Tradisional dan Makanan Jalanan Lampung” di Bandarlampung. Acara ini sekaligus merayakan ulang tahun kota Bandarlampung yang ke-343.
Kolaborasi untuk Kelezatan Raksasa
Pembuatan sekubal raksasa ini bukan proyek iseng-iseng berhadiah. Ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan tentu saja, para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Jadi, selain bikin rekor, acara ini juga jadi ajang promosi kuliner dan ekonomi lokal. Gokil!
Ukuran sekubal yang mencengangkan, 25 meter panjangnya dan 25 sentimeter diameternya, jelas bukan hasil kerja satu orang. Butuh tim solid dan bahan baku yang melimpah untuk mewujudkannya. Bisa dibayangkan berapa banyak beras ketan dan santan yang dihabiskan?
Filosofi di Balik Kue Raksasa: Gotong Royong Ala Indonesia
Lebih dari sekadar memecahkan rekor, pembuatan sekubal raksasa ini adalah simbol dari tradisi gotong royong dan komitmen untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Ini membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan kebersamaan dan kearifan lokal.
Mengapa Sekubal Begitu Istimewa?
Sekubal bukan sekadar kue. Ia adalah representasi dari identitas dan warisan budaya Lampung. Rasanya yang gurih dan legit, aromanya yang khas, serta teksturnya yang lembut, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Sekubal biasanya dinikmati bersama keluarga dan teman, mempererat tali silaturahmi.
Lampung: Surga Kuliner yang Belum Banyak Dieksplorasi
Prestasi ini tentu saja membawa nama Lampung ke panggung dunia. Banyak yang mungkin baru mendengar tentang sekubal, dan ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Lampung lainnya. Jangan cuma tahu kopi Lampung saja, gaes!
Strategi Branding Kuliner Lokal: Lebih dari Sekadar Viral
Pencapaian rekor dunia ini adalah contoh sukses dari strategi branding kuliner lokal. Dengan menciptakan sesuatu yang unik dan memorable, Lampung berhasil menarik perhatian media dan publik. Ini membuka peluang untuk meningkatkan tourism dan investasi di sektor kuliner.
Investasi di Sektor UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Melibatkan UMKM dalam pembuatan sekubal raksasa ini adalah langkah yang cerdas. Ini memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha kecil untuk mempromosikan produk mereka dan meningkatkan pendapatan. Pemerintah daerah Lampung menunjukkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor UMKM.
Makanan Tradisional vs. Makanan Kekinian: Jangan Sampai Hilang!
Di tengah gempuran makanan kekinian dan fast food, penting untuk terus melestarikan makanan tradisional seperti sekubal. Makanan tradisional bukan hanya sekadar pengisi perut, tetapi juga pembawa cerita dan identitas budaya. Jangan sampai anak cucu kita hanya tahu bubble tea dan croffle, tapi lupa dengan sekubal!
Pentingnya Dokumentasi dan Promosi Kuliner: Biar Nggak Jadi Misteri!
Pemerintah daerah dan masyarakat Lampung perlu terus mendokumentasikan dan mempromosikan sekubal serta kuliner Lampung lainnya. Buat konten yang menarik di media sosial, adakan festival kuliner secara rutin, dan libatkan influencer untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Pesan untuk Generasi Z dan Milenial: Cintai Makanan Tradisional!
Yuk, mulai sekarang kita lebih menghargai dan mencintai makanan tradisional. Jangan malu untuk mencoba sekubal, serabi, atau klepon. Siapa tahu, makanan tradisional favoritmu bisa jadi viral dan mendunia seperti sekubal!
Kue Raksasa dan Kekuatan Storytelling
Kisah sekubal raksasa ini adalah contoh kekuatan storytelling dalam marketing. Dengan menceritakan kisah di balik kue tradisional ini, Lampung berhasil menciptakan emotional connection dengan audiens. Storytelling adalah kunci untuk membuat brand kita lebih memorable dan relevan.
Lampung membuktikan bahwa melestarikan tradisi dan berinovasi bisa berjalan beriringan. Sekubal raksasa ini adalah bukti bahwa makanan tradisional bisa menjadi daya tarik wisata yang kuat dan sumber kebanggaan bagi masyarakat Lampung. Jadi, kapan nih kita nyobain sekubal langsung di Lampung?