Sejarah musik heavy metal itu kayak roller coaster. Ada kalanya mendebarkan dengan melodi yang bikin semangat, tapi nggak jarang juga bikin ngeri karena kisah-kisah kelam di baliknya. Nah, buat kalian yang penasaran sama sisi gelap dunia metal, siap-siap karena ada serial TV baru yang bakal mengupas tuntas tragedi, intrik, dan perjuangan para metalhead.
Serial berjudul Into The Void: Life, Death & Heavy Metal ini digarap oleh kreator Dark Side Of The Ring, Jason Eisener dan Evan Husney. Dijamin deh, serial ini bakal jadi tontonan wajib buat para penggemar metal yang pengen tahu lebih dalam soal suka duka para idola.
Obsesi Total Demi Metal yang Otentik
Sebelum Into The Void tayang perdana, Jason dan Evan sempat berbagi cerita soal betapa cintanya mereka sama musik metal. Bahkan, saking cintanya, mereka rela melakukan hal-hal gila demi memastikan serial ini otentik dan nggak mengecewakan para metalhead sejati. Dari ngobrol sama Sharon Osbourne beberapa hari sebelum konser perpisahan Ozzy, sampai menggali arsip berita lawas, semua mereka lakukan demi menyajikan tontonan yang nggak cuma menghibur, tapi juga memberikan penghargaan yang layak buat para musisi metal.
Jason dan Evan punya visi yang jelas soal serial ini. Mereka nggak mau cuma bikin biografi band atau musisi metal. Mereka pengen fokus sama cerita-cerita manusiawi di balik gemerlap panggung dan hingar bingar musik. Buat mereka, metal itu cuma setting, yang terpenting adalah kisah tentang kehilangan, kesedihan, ketekunan, dan ketahanan yang bisa bikin penonton relate.
“Kami sangat tertarik menceritakan kisah dari budaya yang diremehkan atau disalahpahami, dan kami ingin menceritakan sisi kemanusiaan dari kisah-kisah ini,” ujar Jason, menekankan bahwa tujuannya bukan sekadar menyajikan fakta, tapi juga menggali emosi dan pengalaman yang mendalam.
Evan menambahkan, “Kami nggak mau bikin serial dokumenter berbasis karier di mana kami bikin biografi artis tertentu. Kami benar-benar ingin menyaringnya menjadi kisah-kisah humanistik yang paling dalam. Metal adalah settingnya, tapi apa kisah manusia yang muncul ke permukaan? Itu adalah yang utama: mencari cerita tentang kehilangan, kesedihan, ketekunan, ketahanan, dan tema-tema besar yang bisa terhubung dengan penonton.”
Totalitas Tanpa Ampun: Detail adalah Segalanya
Totalitas Jason dan Evan dalam menggarap serial ini emang nggak main-main. Mereka memperhatikan setiap detail kecil, mulai dari kostum pemain reenactment sampai logo di piringan hitam. Buat mereka, keaslian itu harga mati. Kalau ada satu aja detail yang nggak sesuai, mereka nggak segan-segan buat ngulang adegan atau mencari properti yang lebih akurat. Mungkin ini yang namanya cinta sejati sama metal.
Evan bercerita, “Waktu kami syuting episode Judas Priest, penting banget buatku bahwa, waktu mereka nunjukkin album Stained Class di turntable, itu harus ada logo CBS-nya. Vinyl reissue [tanpa logo itu], semua orang bakal tahu kalau itu reissue yang baru dibeli sama seseorang dari departemen artistik. Kami dapet first pressing yang beneran orang-orang punya waktu itu.”
Jason menimpali, “Aku pengen banget kamu denger pidato-pidato semangat yang Evan lakuin di conference call, ha ha! Dia ngotot banget buat otentisitas itu, bahkan sampai – waktu kami punya beberapa reenactment di acara itu – mereka harus ngirimin kami foto-foto kaos yang dipake semua orang.”
Pelajaran dari Dark Side Of The Ring: Street Cred itu Penting!
Sebelum menggarap Into The Void, Jason dan Evan udah punya pengalaman bikin serial dokumenter soal dunia gulat, Dark Side Of The Ring. Dari serial itu, mereka belajar bahwa buat dapetin akses dan menceritakan kisah yang pengen mereka sampaikan, mereka harus punya street cred dulu. Artinya, mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka emang beneran peduli sama dunia metal dan nggak cuma numpang lewat.
“Waktu kami ngerjain Dark Side Of The Ring, kami belajar bahwa kami harus dapetin street cred dulu buat dapetin akses dan nyeritain kisah yang pengen kami ceritain. Itu butuh waktu. Aku harap musim ini ngasih kami street cred itu dan kami bakal bisa bikin lebih banyak musim dan dapetin akses ke kisah-kisah lain. Bikin orang terbuka ke kami kayak yang mereka lakuin, itu butuh waktu, dan kami harus ngabisin waktu sama subjeknya,” jelas Jason.
Sharon Osbourne dan Kisah Randy Rhoads yang Penuh Emosi
Salah satu momen yang paling berkesan buat Jason dan Evan selama menggarap Into The Void adalah wawancara mereka dengan Sharon Osbourne. Dalam wawancara itu, Sharon bercerita soal kematian Randy Rhoads, gitaris legendaris Ozzy Osbourne, dengan begitu detail dan emosional. Jason dan Evan nggak nyangka Sharon bakal begitu terbuka dan jujur soal kejadian tragis itu.
“Wawancara Sharon Osbourne dari episode Randy Rhoads. Randy adalah orang yang luar biasa – dan jenius visioner yang berbakat – tapi buat nyeritain kisah seputar kepergiannya yang traumatis dan tragis, aku nggak yakin apa yang bakal dia masukin sejauh wawancara itu. Waktu dia terbuka ke kami dan ngebawa kami ngelewatin kejadian demi kejadian di hari mengerikan di tahun 1982 itu, kayak yang bisa kamu lihat, itu sangat emosional buat dia. Aku nggak nyangka itu: betapa terbuka dan jujurnya dia soal detailnya,” kata Evan.
Arsip Berita Lawas: Berburu Harta Karun Terpendam
Selain wawancara dengan tokoh-tokoh penting di dunia metal, Into The Void juga menampilkan banyak arsip berita lawas yang jarang banget ditemuin. Jason dan Evan memuji tim arsip mereka yang udah kerja keras buat menggali rekaman-rekaman bersejarah itu. Dari liputan soal Satanic Panic sampai sidang kasus Judas Priest, semua berhasil mereka temukan dan sajikan dengan apik.
Evan menceritakan, “Kami harus kasih shout out ke tim arsip kami yang ngerjain acara ini. Mereka ngelakuin pekerjaan yang luar biasa banget, ngelewatin dan nemuin semua footage itu, karena itu baru buatku juga! Di episode Judas Priest, ada beberapa footage berita yang luar biasa soal Satanic Panic, orang-orang yang marah soal metal dan lain-lain, dan mereka bisa nemuinnya. Aku kira mereka langsung pergi ke stasiun berita itu dan nyuruh mereka buat nemuin banyak footage ini. Itu bener-bener nyenengin buatku.”
Into The Void: Lebih dari Sekadar Dokumenter Metal
Into The Void: Life, Death & Heavy Metal bukan sekadar dokumenter buat para metalhead. Serial ini adalah kisah tentang manusia, tentang bagaimana musik bisa jadi pelarian, penyembuhan, dan sumber kekuatan di tengah kesulitan hidup. Dengan pendekatan yang jujur, emosional, dan nggak takut buat mengupas sisi gelap dunia metal, Jason Eisener dan Evan Husney berhasil menciptakan tontonan yang nggak cuma menghibur, tapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran berharga.
Buat kalian yang penasaran, Into The Void udah bisa ditonton di Hulu (khusus di Amerika Serikat). Siap-siap buat terhanyut dalam kisah-kisah kelam tapi juga penuh harapan dari dunia heavy metal.