Jangan kaget kalau dompet digitalmu tiba-tiba bergetar karena notifikasi cashback dari Kalimantan. Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata lagi sibuk narik investor, dan hasilnya…lumayan bikin dompet tebal.
Investasi di IKN Nusantara: Bukan Sekadar Mimpi, Tapi Jadi Duit!
Pembangunan IKN bukan lagi sekadar wacana atau proyek ambisius di peta. Buktinya, duit dari para investor sudah mengalir deras. Hingga saat ini, angkanya sudah menyentuh Rp65,73 triliun! Itu bukan angka main-main, ya. Bayangkan berapa banyak bubble tea yang bisa kamu beli dengan uang sebanyak itu.
Jadi, apa yang bikin para investor ini kepincut sama IKN? Ada banyak faktor tentunya, mulai dari visi pemerintah yang jelas, potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, hingga…mungkin pemandangan Kalimantan yang bikin adem.
Otorita IKN (OIKN) pun nggak tinggal diam. Mereka terus berupaya memoles IKN agar semakin kinclong di mata investor. Ibarat gebetan, IKN ini lagi dipoles habis-habisan biar makin menarik.
Dari total investasi tersebut, sekitar Rp62,08 triliun sudah direalisasikan oleh 42 perusahaan. Dan jangan lupakan, enam perusahaan lagi baru saja menandatangani perjanjian investasi senilai Rp3,65 triliun. So, IKN ini benar-benar jadi magnet bagi para pemilik modal.
Basuki Hadimuljono, Kepala OIKN, menyampaikan bahwa proyek-proyek baru ini meliputi pembangunan pusat kuliner, hotel bintang lima Marriott, sekolah internasional, supermarket modern, zona perkantoran, apartemen, dan area komersial. Lengkap, kan? Dari urusan perut sampai pendidikan, semuanya ada.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, juga menekankan bahwa timnya bekerja aktif untuk meningkatkan daya tarik Nusantara di kalangan investor dan mempercepat realisasi proyek. Teamwork makes the dream work, katanya.
Hotel Bintang Lima dan Sekolah Internasional: IKN Makin Berkelas!
Salah satu investasi yang menarik perhatian adalah pembangunan hotel bintang lima Marriott di lahan seluas 2,04 hektar. Bayangkan, bisa staycation di tengah hutan Kalimantan, sambil menikmati fasilitas mewah. Dijamin, postingan Instagram kamu bakal bikin iri teman-teman.
Selain itu, akan dibangun juga sekolah internasional di lahan seluas 7.900 meter persegi, dengan kapasitas hingga 750 siswa. Artinya, kualitas pendidikan di IKN juga jadi perhatian serius. Anak-anak muda Kalimantan bisa belajar dengan fasilitas bertaraf internasional. Keren, kan?
Supermarket modern juga akan hadir di lahan 0,21 hektar, lengkap dengan food court. Jadi, nggak perlu khawatir kelaparan saat jalan-jalan di IKN. Tinggal pilih mau makan apa, dari masakan Indonesia sampai western food, semuanya tersedia.
Pembangunan pusat kuliner di lahan 1.800 meter persegi juga patut dinantikan. Ini bakal jadi surganya para pecinta kuliner. Bisa nyobain berbagai macam makanan khas Kalimantan, atau mungkin kreasi-kreasi kuliner baru yang inovatif.
Kantor Pemerintahan dan Kawasan Komersial: Pusatnya Aktivitas Ekonomi!
IKN bukan cuma soal tempat tinggal dan fasilitas publik. Tapi juga tentang pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi. Makanya, pembangunan zona perkantoran dan area komersial juga menjadi prioritas.
Pemerintah menargetkan IKN sebagai pusat pemerintahan pada tahun 2029. Artinya, semua urusan birokrasi dan kenegaraan akan dipusatkan di sana. Jadi, jangan heran kalau banyak PNS yang pindah ke Kalimantan.
President Prabowo Subianto juga sudah memastikan bahwa proyek IKN akan terus berlanjut hingga tahun 2029, dengan anggaran khusus sebesar Rp48,8 triliun. Komitmen yang kuat, kan?
Tahap kedua pembangunan IKN, yang fokus pada gedung-gedung yudisial dan legislatif, juga sudah dimulai. Ini menunjukkan bahwa pembangunan IKN berjalan sesuai rencana, dan bukan cuma sekadar janji manis.
Dengan semua investasi dan pembangunan yang sedang berjalan, IKN punya potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Bisa jadi, di masa depan, Kalimantan bakal jadi the next big thing.
Jadi, siap-siap aja. IKN bukan cuma sekadar ibu kota baru, tapi juga simbol kemajuan dan harapan baru bagi Indonesia. Siapa tahu, kamu juga bisa jadi bagian dari sejarah pembangunan IKN. Jangan sampai ketinggalan kereta, ya!
