Dark Mode Light Mode

Iron Maiden Guncang Indonesia: Inilah Daftar Lagu Pembuka Tur ‘Run For Your Lives’

Siapa bilang legenda heavy metal sudah habis masanya? Iron Maiden baru saja membuktikan sebaliknya dengan menggebrak panggung dunia dalam tur "Run For Your Lives" mereka. Bukan sekadar nostalgia, tapi sebuah revival musik yang menggetarkan jiwa para metalhead dari berbagai generasi. Jadi, siap-siap merasakan energi dahsyat dari para dewa metal ini!

Iron Maiden Kembali Mengguncang Dunia: Nostalgia Berbalut Energi Baru

Iron Maiden, band yang telah menjadi ikon musik heavy metal selama beberapa dekade, kembali dengan tur yang sangat dinantikan, "Run For Your Lives". Tur ini bukan hanya sekadar konser, tapi sebuah perayaan untuk para penggemar setia mereka. Dari Budapest, Hongaria, hingga kota-kota besar di Eropa dan Inggris, Iron Maiden siap menghadirkan pengalaman konser yang tak terlupakan.

Tur ini menjadi istimewa karena beberapa alasan. Pertama, ini adalah penampilan perdana Iron Maiden tahun ini. Kedua, tur ini menandai debut Simon Dawson sebagai drummer tur baru, menggantikan Nicko McBrain yang harus mengurangi aktivitas tur karena alasan kesehatan. Pergantian drummer tentu menimbulkan rasa penasaran, bagaimana Dawson akan membawakan ritme legendaris Iron Maiden.

Meskipun Nicko McBrain tidak lagi ikut tur, ia tetap menjadi bagian penting dari Iron Maiden. Ia akan terus berkontribusi dalam rekaman album-album mendatang. Komitmen Nicko ini menunjukkan bahwa Iron Maiden adalah sebuah keluarga, di mana setiap anggota dihargai dan didukung, terlepas dari kondisi apapun.

Lebih lanjut, "Run For Your Lives" menyuguhkan sesuatu yang spesial bagi para penggemar lama. Tur ini berfokus pada lagu-lagu dari tujuh album pertama Iron Maiden yang legendaris. Bayangkan kembali mendengar lagu-lagu seperti "Phantom of the Opera" atau "Powerslave" yang dibawakan secara live setelah sekian lama!

Konser perdana di Budapest benar-benar menjadi malam yang bersejarah. Iron Maiden membawakan 17 lagu, di mana sembilan di antaranya sudah lama tidak dimainkan secara live. Kehadiran lagu-lagu klasik ini tentu menjadi daya tarik utama bagi para penggemar yang ingin bernostalgia dengan masa kejayaan Iron Maiden.

Antusiasme penonton di Budapest sangat terasa. Mereka bernyanyi bersama, melompat, dan menikmati setiap momen dari penampilan Iron Maiden. Energi yang terpancar dari panggung benar-benar menular dan menciptakan suasana yang luar biasa.

Setlist Kejutan: Dari ‘Murders in the Rue Morgue’ Hingga ‘Seventh Son’

Salah satu kejutan terbesar dari konser di Budapest adalah setlist yang dipilih oleh Iron Maiden. Mereka membuka konser dengan "Murders in the Rue Morgue" dari album Killers (1981), yang terakhir kali dimainkan secara live pada tahun 2005. Kemudian dilanjutkan dengan "Wrathchild" (terakhir dimainkan tahun 2017) dan "Killers" (terakhir dimainkan tahun 1999).

Lagu-lagu lain yang kembali hadir di setlist setelah absen beberapa tahun adalah "Phantom of the Opera" (terakhir tahun 2014), "The Clairvoyant" (terakhir tahun 2013), "Powerslave" (terakhir tahun 2017), "2 Minutes To Midnight" (terakhir tahun 2019), "Rime of the Ancient Mariner" (terakhir tahun 2009), dan "Seventh Son of a Seventh Son" (terakhir tahun 2014). Sungguh setlist impian bagi para penggemar Iron Maiden!

Tak hanya lagu-lagu deep cuts, lagu-lagu anthemic yang selalu menjadi andalan di setiap konser seperti "The Number of the Beast", "Run To The Hills", "The Trooper", "Hallowed Be Thy Name", "Iron Maiden", "Aces High", "Fear of the Dark", dan "Wasted Years" juga turut memeriahkan suasana.

Kehadiran lagu-lagu klasik ini membuktikan bahwa Iron Maiden tidak melupakan akar mereka. Mereka ingin memberikan penghormatan kepada para penggemar setia yang telah mendukung mereka selama bertahun-tahun. Setlist yang seimbang antara lagu-lagu deep cuts dan anthemic membuat konser ini menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.

Simon Dawson: Penerus Tahta Drum Nicko McBrain

Pergantian drummer selalu menjadi perhatian dalam sebuah band legendaris. Simon Dawson, sebagai drummer tur baru, memiliki tugas berat untuk memenuhi ekspektasi para penggemar. Namun, berdasarkan video-video yang beredar dari konser di Budapest, Dawson berhasil membuktikan bahwa ia adalah penerus yang layak.

Dawson membawakan setiap lagu dengan presisi dan energi yang luar biasa. Ia tidak hanya meniru gaya permainan Nicko McBrain, tapi juga menambahkan sentuhan personalnya sendiri. Keahlian Dawson dalam memainkan drum benar-benar memukau dan membuat para penggemar terpukau.

Meskipun masih ada beberapa penggemar yang merindukan Nicko McBrain, kehadiran Simon Dawson memberikan angin segar bagi Iron Maiden. Dawson membawa energi baru ke dalam band dan membuktikan bahwa Iron Maiden masih memiliki banyak kejutan yang akan datang.

Imbauan dari Bruce Dickinson: Nikmati Konser Tanpa Layar Ponsel

Menjelang tur "Run For Your Lives", frontman Iron Maiden, Bruce Dickinson, menyampaikan imbauan kepada para penggemar untuk "sangat membatasi penggunaan kamera ponsel" selama konser. Ia meminta para penggemar untuk menghormati band dan sesama penonton dengan tidak terlalu fokus pada merekam video atau mengambil foto.

Imbauan ini sebenarnya cukup masuk akal. Terlalu banyak menggunakan ponsel selama konser dapat mengurangi pengalaman menikmati musik secara langsung. Selain itu, cahaya dari layar ponsel juga dapat mengganggu penonton lain.

Bruce Dickinson dan Iron Maiden ingin agar para penggemar benar-benar merasakan dan menikmati konser "Run For Your Lives" tanpa terdistraksi oleh teknologi. Ini adalah kesempatan untuk bernostalgia, bernyanyi bersama, dan merasakan energi dahsyat dari musik heavy metal yang legendaris.

"Run For Your Lives" adalah tur yang tidak boleh dilewatkan bagi para penggemar Iron Maiden. Dengan setlist kejutan, energi baru, dan imbauan bijak dari Bruce Dickinson, tur ini menjanjikan pengalaman konser yang tak terlupakan. Siapkah kalian untuk mengguncang dunia bersama Iron Maiden?

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Aktivitas fisik dan waktu sedentari berkorelasi dengan komposisi tubuh

Next Post

Rising Version 2.10: Patch Dirilis, Panduan Galleon Hadir dalam Bahasa Indonesia!