Dark Mode Light Mode

Irvine Welsh Membongkar Oligarki dengan Disko Bahasa Indonesia

Siap-siap kaget! Penulis Trainspotting, Irvine Welsh, bikin album disko? Iya, betul sekali. Dunia ini memang penuh kejutan, lebih mengejutkan dari harga tiket konser Coldplay.

Irvine Welsh Rilis Album Disko: Kok Bisa?

Irvine Welsh, sang maestro di balik Trainspotting, siap merilis album disko berjudul "Men In Love". Album ini bukan sekadar gimmick, tapi bagian dari proyek yang lebih besar, yaitu sekuel langsung dari novel Trainspotting. Jadi, Renton, Sick Boy, Begbie, dan kawan-kawan akan hadir kembali, bukan cuma di halaman buku, tapi juga di playlist Spotify Anda. Sounds interesting, right?

Album "Men In Love" digambarkan sebagai "teman sonik dari novel", dengan tema, lirik, dan atmosfer musik yang mencerminkan pengalaman serta pergolakan batin para karakter. Bisa dibilang, ini soundtrack untuk kehidupan edgy ala anak muda Skotlandia yang sedang mencari cinta dan jati diri. Bayangkan Trainspotting versi Saturday Night Fever!

Sebagai pembuka, Welsh merilis single berjudul "A Man In Love With Love". Welsh sendiri yang menulis liriknya, sementara aransemen musiknya digarap oleh The Sci Fi Soul Orchestra. Perpaduan yang unik, bukan? Kita tunggu saja apakah single ini akan menjadi anthem baru bagi para pencari cinta sejati (atau cinta sesaat).

Kenapa Disko? Alasan di Balik Pilihan Musik Irvine Welsh

Pertanyaan besar: kenapa disko? Welsh punya jawaban sendiri. Di tengah ketidakpastian dunia, musik adalah medium terbaik untuk melewati realitas yang membosankan. Menurutnya, musik disko adalah cara terbaik untuk mengekspresikan cinta dan kebahagiaan kolektif. Jadi, lupakan sejenak masalah hidup, mari berdansa sampai lupa diri!

Welsh menambahkan, "Tidak peduli seberapa bingungnya pria (dan wanita) kita dalam pencarian cinta, kita cenderung berpesta seolah-olah ini tahun 2099. Jadi, jangan meremehkan disko, mari berdansa menjauh dari sakit hati atau mati mencoba, karena tidak ada hal lain yang masuk akal." Deep, man, deep! Mungkin ini cara Welsh menafsirkan ulang existential crisis ala Gen Z dan Millenial.

Bukan yang Pertama: Jejak Musik Irvine Welsh

Ini bukan kali pertama Welsh menjajal dunia musik. Pada tahun 1996, di puncak popularitasnya, ia berkolaborasi dengan Primal Scream dan Adrian Sherwood's On U Sound dalam lagu bertema Euro 96. Hasilnya, "The Big Man and the Scream Team Meet The Barmy Army Uptown" yang menampilkan Welsh membacakan dialog Trainspotting di atas musik dub. Mengejutkannya, lagu ini mencapai posisi ke-17 di tangga lagu. Crazy, right?

Selain itu, Welsh juga tergabung dalam Hibee Nation, bersama Andrew Innes dan Martin Duffy dari Primal Scream, serta jurnalis/produser Kris Needs. Proyek ini merilis beberapa single dance di akhir tahun 90-an melalui sub-label Creation, Eruption. Jadi, Welsh memang punya passion di dunia musik elektronik.

Album "Men In Love" dan Tur Buku: Catat Tanggalnya!

Album dan buku "Men In Love" dirilis pada 24 Juli. Welsh juga akan mengadakan tur buku untuk mempromosikan karyanya ini. Jangan lupa pantau terus media sosial dan website resmi untuk informasi lebih lanjut. Siapa tahu, Anda bisa bertemu langsung dengan sang legenda dan bertanya langsung kenapa dia tiba-tiba bikin album disko.

"Men In Love" bukan hanya sekadar album disko biasa. Ini adalah refleksi tentang cinta, kehidupan, dan pencarian jati diri di era modern, dibungkus dengan musik yang membuat Anda ingin berdansa. Irvine Welsh sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah sosok yang tidak pernah berhenti bereksperimen dan menantang batasan. Jadi, siap-siap untuk terkejut, tertawa, dan mungkin sedikit berdansa.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Apple Memberi Peringatan Aplikasi Uni Eropa Non-App Store: Potensi Biaya Tersembunyi untuk Pengguna

Next Post

Jakarta Perluas Jaringan Bus Antarkota ke Bekasi