Dark Mode Light Mode

Itch.io Cari Alternatif Pembayaran Setelah Larangan Konten Dewasa Berbahasa Indonesia

Bayangkan dunia digital tanpa sedikit bumbu “dewasa”. Agak hambar, bukan? Nah, inilah yang sedang terjadi di dunia game indie, dan mari kita bedah masalah ini dengan sedikit gaya ala Gen Z yang tetap profesional.

Itch.io dan Dilema Konten Dewasa: Kisah Cinta dan Kebencian

Itch.io, surga bagi para pengembang game indie, baru-baru ini membuat keputusan yang cukup menghebohkan jagat maya. Mereka menghapus sebagian besar konten NSFW (Not Safe For Work) atau konten dewasa dari indeks pencarian mereka. Artinya, game-game “nakal” ini masih ada, tetapi kamu harus tahu persis apa yang kamu cari, karena mesin pencari di situs tidak akan membantumu menemukannya. Ini seperti bermain petak umpet dengan level kesulitan expert.

Semua ini bermula ketika organisasi Collective Shout meluncurkan kampanye yang menargetkan Itch.io dan Steam. Mereka mendesak payment processor (layanan pembayaran) untuk menghentikan penjualan konten tertentu. Intinya, mereka ingin “memurnikan” dunia game dari konten yang dianggap tidak senonoh. Kita semua tahu, kadang sesuatu yang terlalu murni bisa jadi membosankan, bukan?

Sebagai tanggapan, Itch.io mengeluarkan FAQ (Frequently Asked Questions) yang diperbarui. Dalam FAQ tersebut, mereka menyatakan bahwa mereka sedang berusaha bekerja sama dengan payment processor lain yang lebih terbuka terhadap konten NSFW. Ini menunjukkan bahwa Itch.io tidak sepenuhnya menyerah pada tekanan dan masih berusaha untuk mengakomodasi kebutuhan para gamer yang… ehm… punya selera khusus.

Itch.io menjelaskan bahwa situasi ini masih berkembang seiring mereka menunggu keputusan final dari payment processor mereka saat ini, Stripe dan PayPal. Mereka mengatakan bahwa ada banyak hal yang belum pasti, sehingga mereka tidak bisa memberikan jadwal yang pasti. Ini seperti menunggu update software yang tak kunjung datang.

Untuk sementara waktu, Itch.io telah menangguhkan pembayaran dengan Stripe untuk konten 18+. Fokus utama mereka sekarang adalah meninjau klasifikasi konten dan menerapkan age-gating (pembatasan usia) yang lebih ketat di situs mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak di bawah umur tidak sengaja terpapar konten yang tidak seharusnya mereka lihat.

Lantas, mengapa lebih banyak game dihapus dari Itch.io daripada Steam? Itch.io menjelaskan bahwa perbedaan ini berasal dari perbedaan platform mereka. Steam adalah platform “tertutup” di mana setiap halaman produk disetujui sebelum muncul di toko. Karena mereka umumnya mengetahui konten yang mereka host, mereka dapat mengidentifikasi dan bertindak pada halaman-halaman tertentu.

UGC vs. Kurasi: Perbedaan Pendekatan yang Signifikan

Itch.io, di sisi lain, adalah platform “terbuka” atau UGC (User-Generated Content). Dengan lebih dari 2 juta halaman produk, siapa pun dapat menerbitkan konten kapan saja dengan hambatan minimal. Itch.io tidak dapat mengandalkan tagging yang diberikan oleh pengguna untuk cukup akurat untuk pendekatan yang ditargetkan, jadi peninjauan yang lebih luas diperlukan untuk menjadi teliti. Ini seperti mencoba menemukan jarum dalam tumpukan jerami, tetapi dengan lebih banyak jerami.

Perbedaan mendasar ini yang membuat Itch.io lebih rentan terhadap tindakan keras. Steam, dengan sistem kurasinya yang ketat, dapat dengan mudah menyaring konten yang melanggar kebijakan mereka. Sementara itu, Itch.io, dengan pendekatan yang lebih inklusif, harus berjuang untuk menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan tanggung jawab moral.

Sejak perubahan ini terjadi, payment processor seperti Visa dan Mastercard juga dibanjiri email dan panggilan telepon dalam upaya untuk menentang pelarangan konten dewasa. Ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang tidak setuju dengan keputusan ini dan merasa bahwa kebebasan mereka untuk menikmati konten dewasa sedang dibatasi.

Reaksi Industri dan Masa Depan Konten Dewasa di Platform Game

International Game Developers Association (IGDA) juga merilis pernyataan yang mengutuk langkah tersebut. Mereka menyatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan dampaknya terhadap pengembang game independen, yang sering kali mengandalkan platform seperti Itch.io untuk menjangkau audiens mereka.

Lalu, apa artinya semua ini bagi masa depan konten dewasa di platform game? Satu hal yang pasti, pertanyaan tentang kebebasan berekspresi dan tanggung jawab moral akan terus menjadi perdebatan yang hangat. Platform game harus menemukan cara untuk menyeimbangkan kedua hal ini agar dapat terus menyediakan konten yang beragam dan menarik bagi semua jenis gamer.

Mungkin solusinya adalah penerapan age-gating yang lebih canggih dan sistem pelaporan yang lebih efektif. Dengan cara ini, anak-anak di bawah umur dapat dilindungi dari konten yang tidak pantas, sementara orang dewasa tetap dapat menikmati konten yang mereka sukai. Ini seperti membuat pagar yang tinggi, tetapi tetap membiarkan pintu terbuka bagi mereka yang memiliki izin.

Pada akhirnya, keseimbangan adalah kunci. Kita tidak bisa melarang semua konten dewasa, karena itu akan mengebiri kebebasan berekspresi. Namun, kita juga tidak bisa membiarkan konten tersebut tersebar luas tanpa kendali, karena itu akan membahayakan anak-anak di bawah umur.

Intinya, kontroversi Itch.io ini mengajarkan kita bahwa dunia digital itu rumit dan penuh dengan paradoks. Kita harus terus berdiskusi dan mencari solusi yang terbaik untuk semua orang, sambil tetap menjaga selera humor kita. Karena, kalau tidak, hidup ini akan terlalu serius, bukan?

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Akankah 'Golden' dari 'KPop Demon Hunters' Lampaui 'Biasa' dan Jadi Nomor 1?

Next Post

Upaya Tulus: Seni Hindu, Buddha, dan Jaina Indonesia sebagai Ekspresi Sakral Pribadi