Dark Mode Light Mode
Pemerintah Luncurkan Indeks Ketahanan Iklim Desa untuk Masa Depan Indonesia
JANNE WIRMAN: Buku CHILDREN OF BODOM Mendatang ‘Menceritakan Seluruh Kisah Band yang Brutal dan Jujur’
Maut di Sulawesi, Satu Tewas dan Tujuh Selamat dalam Insiden Kapal Tunda

JANNE WIRMAN: Buku CHILDREN OF BODOM Mendatang ‘Menceritakan Seluruh Kisah Band yang Brutal dan Jujur’

Hai metalheads! Siap-siap bernostalgia dan sekaligus merinding. Kisah salah satu band melodic death metal paling ikonik dari Finlandia, Children of Bodom, akan segera dibukukan! Bayangkan, semua cerita pahit manis, suka duka, dan momen-momen absurd selama lebih dari 30 tahun karir mereka akhirnya dikumpulkan dalam satu buku. Ini bukan sekadar biografi biasa, ini adalah oral history yang diceritakan langsung oleh para personelnya. Lebih seru dari drama Korea, kan?

Kisah dari Mulut Personelnya Sendiri: Lebih Pedas dari Boncabe!

Buku ini bukan sekadar kumpulan fakta dan tanggal penting. Henkka Seppälä (bass), Janne Wirman (keyboard), Jaska Raatikainen (drum), dan Alexander Kuoppala (gitaris awal), bersama mantan anggota lain, teman, dan kolega, blak-blakan menceritakan perjalanan panjang Children of Bodom. Mereka mengenang pendirian band bersama sang gitaris/vokalis dan penulis lagu utama, Alexi Laiho, dan segala perjuangan, petualangan, serta kemenangan yang mereka raih. Jadi, siap-siap mendengar cerita yang lebih jujur dan "berdosa" dari yang pernah kalian bayangkan!

Tawa dan Air Mata: Perjalanan Brutal Children of Bodom

Menurut Janne Wirman, proses pembuatan buku ini penuh dengan tawa dan air mata. Mereka berkumpul berkali-kali, sambil minum (tentu saja!), dan menceritakan kisah-kisah mereka kepada Timo Isoaho, penulis buku laris Finlandia dan teman lama band. Cerita yang disajikan adalah kisah brutal yang jujur tentang band, menceritakan betapa menyenangkannya saat band itu baru dimulai dan betapa kacaunya ketika semuanya berantakan. Kedengarannya seperti roller coaster emosional, ya?

Edisi Deluxe untuk Kolektor Sejati!

Bagi para kolektor, ada kabar baik! Buku ini tersedia dalam dua edisi deluxe. Edisi Signature ditandatangani oleh Henkka, Janne, Jaska, dan Alexander. Dan yang lebih keren lagi, jika kalian melakukan pre-order di childrenofbodombook.com, nama kalian berkesempatan dicetak di dalam buku! Limited edition, Bro! Jangan sampai ketinggalan! Ini bukan hanya buku, tapi juga bagian dari sejarah metal.

Kenangan Manis di Tengah Pahitnya Kehilangan

Setelah berhenti membuat musik dan kehilangan Alexi secara tragis, para personel Children of Bodom mengenang banyak momen indah yang mereka lalui bersama. Kini, kalian bisa membaca tentang momen-momen itu di buku ini. Ini adalah sejarah lengkap Children of Bodom yang diceritakan dari sudut pandang mereka sendiri. Siapkan tisu, ya?

"A Chapter Called… Children Of Bodom": Sebuah Souvenir Terakhir

Pada Desember 2023, Seppälä dan Wirman mengadakan listening party untuk album live terakhir Children of Bodom, "A Chapter Called… Children Of Bodom (Final Show In Helsinki Ice Hall 2019)". Album ini direkam pada konser terakhir Children of Bodom pada 15 Desember 2019. Menurut mereka, konser itu adalah "souvenir" yang berharga, mengingat pandemi yang akan datang akan menggagalkan rencana tur perpisahan dunia mereka.

Kenapa Bodom Berakhir? Bukan Sekadar Alasan Keluarga

Lalu, kenapa Children of Bodom bubar? Apakah benar hanya karena ingin lebih banyak waktu dengan keluarga seperti yang dikatakan Alexi Laiho? Ternyata, ada cerita yang lebih dalam dan menyakitkan.

Kebangkrutan Alexi: Awal dari Segala Keruntuhan

Menurut Janne Wirman, kebangkrutan Alexi Laiho dimulai pada tahun 2016. "Saya tidak tahu apa yang menyebabkannya melakukan itu. Dia memberi tahu saya tetapi tidak memberi tahu siapa pun di band — dia memastikan tidak ada orang lain di ruangan itu — dan memberi tahu saya, ‘Bung, mulai sekarang, aku akan minum sampai aku mati,'" kata Janne. Dark, ya?

Tidak Ada yang Bisa Menolong Orang yang Tidak Mau Ditolong

Wirman melanjutkan bahwa banyak orang tidak mengerti bahwa kalian tidak bisa menolong orang yang tidak mau ditolong. Alexi memutuskan untuk tidak mencari bantuan atas masalah medisnya dan terus minum sampai mati. Ini adalah tragedi yang sangat menyedihkan.

Perpecahan Internal dan Penyalahgunaan Zat

Tahun-tahun terakhir Children of Bodom diwarnai dengan perselisihan internal yang sebagian besar disebabkan oleh masalah penyalahgunaan zat Alexi. Kondisi ini membuat semua orang merasa tidak ada masa depan lagi untuk band. Jadi, membubarkan band adalah satu-satunya pilihan saat itu.

Nama Band: Perebutan Kekuasaan yang Pahit

Pada musim panas 2019, Laiho mengajukan permohonan ke Kantor Paten dan Pendaftaran Finlandia untuk mendaftarkan nama Children of Bodom atas namanya sendiri. Tindakan ini membuat marah rekan-rekan bandnya, yang melihat ini sebagai upaya untuk membajak nama dan merek yang dikendalikan oleh LLC (perseroan terbatas) grup. Drama banget, kan?

Momen Terakhir yang Jujur

Meskipun ada perselisihan, Alexi sempat berhenti minum selama tur terakhir Children of Bodom di Finlandia pada Desember 2019. Bahkan, ia bertukar pesan dengan rekan-rekan bandnya setelah dimulainya pandemi. Ini menunjukkan bahwa di balik semua masalah, masih ada rasa hormat dan persahabatan di antara mereka.

Alexi Laiho: Seorang Pahlawan Gitar dengan Setan Pribadi

Alexi Laiho adalah seorang pahlawan gitar yang diakui secara internasional. Dia memenangkan penghargaan Metal Hammer Golden God dan penghargaan internasional lainnya. Namun, di balik kesuksesannya, ia berjuang dengan setan pribadinya.

Warisan Abadi Children of Bodom

Meskipun Children of Bodom sudah bubar dan Alexi Laiho telah meninggal dunia, musik dan warisan mereka akan terus hidup. Buku ini adalah penghormatan untuk perjalanan mereka, dan pengingat bahwa di balik setiap band hebat, ada cerita manusia yang kompleks dan penuh emosi. Jadi, siap-siap menyelami kisah Children of Bodom, ya! Jangan lupa pre-order bukunya sekarang juga!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pemerintah Luncurkan Indeks Ketahanan Iklim Desa untuk Masa Depan Indonesia

Next Post

Maut di Sulawesi, Satu Tewas dan Tujuh Selamat dalam Insiden Kapal Tunda