Siapa sangka, pilihan musik bisa mengantarkan seseorang ke dunia politik? Kisah ini bukan plot film komedi romantis, tapi nyata! Bayangkan, seorang penggemar berat hip-hop garis keras, terinspirasi oleh seorang rapper, lalu memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan voila!, jadilah kandidat kuat untuk posisi penting. Ini bukan sekadar fanboying, tapi bukti nyata kekuatan seni dalam menginspirasi perubahan.
Dulu, Zohran Mamdani hanyalah seorang anak muda biasa dengan ketertarikan mendalam pada musik hip-hop. Ia mengagumi sosok Himanshu Suri, alias Heems, rapper yang dikenal dengan lirik-lirik cerdas dan pandangan politiknya yang progresif. Heems, dengan grupnya Das Racist, sempat viral dengan lagu "Combination Pizza Hut and Taco Bell" – guilty pleasure kita semua, kan? Lebih dari sekadar lagu catchy, Heems menggunakan musiknya untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik yang penting.
Pada tahun 2015, Mamdani menemukan bahwa Heems mendukung kampanye seorang calon anggota dewan kota di Queens, Ali Najmi. Terpikat oleh fakta bahwa idolanya terlibat dalam politik lokal, Mamdani memutuskan untuk ikut serta dengan menjadi relawan kampanye. Inilah momen krusial yang mengubah jalan hidupnya. Mamdani yang dulu hanya bisa nge-tweet soal merchandise Swet Shop Boys, kini terjun langsung ke lapangan.
Momen ini bukan hanya tentang ngefans, tapi tentang menemukan passion dan tujuan. Mamdani melihat bahwa politik bisa menjadi alat untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat, seperti yang dilakukan Heems melalui musiknya. Keterlibatan awalnya dalam kampanye Najmi membuka matanya terhadap realitas politik lokal dan membangkitkan keinginan untuk berkontribusi lebih.
Mamdani yang dulu hanya bisa bertanya kapan album "Eat Pray Thug" sampai di rumahnya, kini membangun karir politiknya sendiri. Dari sekadar follower di Twitter, ia menjadi leader di dunia nyata. Ini adalah contoh bagaimana influencer bisa memberikan dampak positif, bukan hanya sekadar endorse produk.
Perjalanan Mamdani dari fanboy menjadi figur publik adalah bukti bahwa minat dan ketertarikan pribadi dapat menjadi katalisator untuk perubahan besar. Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari musik hip-hop dan seorang rapper yang peduli. Siapa tahu, playlist Spotify kamu bisa menginspirasi kamu untuk mengubah dunia!
Aksi Mamdani mengingatkan kita bahwa politik bukan hanya urusan orang-orang berdasi dan berkantor di gedung parlemen. Setiap orang punya hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam proses politik, bahkan jika dimulai dari hal-hal kecil seperti mendukung kampanye teman atau nge-tweet soal isu-isu penting.
Dari Musik ke Kursi: Kisah Inspiratif Zohran Mamdani
Heems melihat kesamaan antara dirinya dan Mamdani: keduanya adalah rapper keturunan Asia Selatan, dan keduanya memiliki kepedulian terhadap masalah utang para pengemudi taksi di New York. Lebih dari itu, Heems melihat bahwa Mamdani memahami seni sebagai bagian integral dari politik. Bagi Heems, rap adalah seni komunitas yang berakar pada kelas pekerja. Temanya adalah aspirasi dan perjuangan.
"Memahami rap music berarti memahami komunitas, perjuangan, dan aspirasi. Itu berarti memahami orang-orang di sekitarmu yang kesulitan memenuhi kebutuhan dan ingin maju," kata Heems. Ini bukan hanya sekadar lirik lagu, tapi representasi nyata dari kehidupan sehari-hari. Rap adalah voice of the voiceless.
Heems percaya bahwa asal-usul politik Mamdani yang dimulai dari kampanye akar rumput, seperti rap, berakar pada pembuatan narasi tentang komunitas. Rap adalah storytelling, bukan story-making. Ini tentang menyampaikan kisah-kisah nyata dari orang-orang biasa, bukan menciptakan cerita fiktif.
Heems: Lebih dari Sekadar Rapper, Aktivis dan Inspirator
Heems telah lama menggunakan platform musiknya untuk menyoroti isu-isu lokal. Pada tahun 2012, ia merilis mixtape "Nehru Jackets" sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang penataan ulang distrik dan gerrymandering di Queens. Pada tahun 2015, Heems menggalang dukungan untuk pemasangan pangkalan taksi di luar Punjabi Deli, sebuah institusi Lower East Side yang menghadapi penggusuran karena pelanggan utamanya, pengemudi taksi, tidak bisa lagi menggunakan bisnis tersebut tanpa ditilang.
Sebagai seorang seniman, Heems merasa bangga bisa memberikan dampak positif bagi komunitasnya. Meskipun ia bukan seorang miliarder, ia merasa puas dengan lagu-lagu yang ia buat di garasi rumahnya, terutama ketika melihat pangkalan taksi di Houston Street. Musik bukan hanya hiburan, tapi juga alat untuk perubahan sosial.
Heems bahkan memiliki beberapa proyek musik baru yang sedang dikerjakannya, termasuk proyek indie-rock dengan Lee Ranaldo dan Panda Bear, serta lagu dengan Unknown Mortal Orchestra. Ia juga sedang mempertimbangkan untuk membuat album Swet Shop Boys baru dengan Riz Ahmed. Multitasking abis!
Masa Depan Cerah New York: Harapan Baru Bersama Mamdani?
Heems optimis tentang masa depan New York. Ia merasa "penuh harapan" dan "kemenangan" setelah pemilihan utama. Ketika diminta untuk membuat playlist untuk merayakan momen tersebut, dua lagu yang terlintas di benaknya adalah "We Gonna Make It" dari Jadakiss dan "A Change Is Gonna Come" dari Sam Cooke. Musik memang bisa menyampaikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Ketika ditanya tentang walikota New York saat ini, Heems bercanda, "Saya punya alasan untuk percaya bahwa Eric Adams tidak tahu siapa Mobb Deep, tetapi jika dia tahu, dia tidak menyukai mereka seperti itu." Heems lebih memilih seorang penggemar Mobb Deep daripada seorang polisi. Mungkin ini cara yang konyol untuk melihat dunia, tapi hey, selera musik bisa jadi indikator nilai-nilai seseorang.
Heems berharap dapat membahas krisis utang taksi yang berkelanjutan dengan Mamdani. Ia merasa bahwa bantuan yang diberikan kota belum cukup, dan para pengemudi taksi masih berjuang. "Itu adalah sesuatu yang ingin saya bicarakan lebih banyak. Penyebab nomor satu di hati saya akan selalu menjadi pekerja taksi," kata Heems. Isu ini sangat penting karena menyangkut kehidupan banyak orang dan mencerminkan ketidakadilan sistemik.
Yang membuat Heems paling bersemangat adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh pria yang ia inspirasi untuk terjun ke dunia politik. "Yang gila dalam momen ini bagi saya, yang sangat selaras dengan kepentingan komunitas Asia Selatan, adalah bahwa saya jauh lebih bahagia bahwa calon walikota kita selaras dengan isu-isu kelas pekerja," kata Heems. "Saya bahkan belum terpikir: ‘Kita mungkin memiliki walikota India.' Yang lebih mengejutkan saya adalah ‘Sial, kita mungkin memiliki walikota sosialis yang peduli tentang kelas pekerja dan dasar-dasar hierarki kebutuhan Maslow: makanan dan tempat tinggal.' Itu membuat saya bersemangat. Saya dapat memisahkan koneksi pribadi dan etnis saya dari hanya, ‘Oh, sial, kita mungkin memiliki walikota yang peduli.'"
Musik dan Politik: Kolaborasi Tak Terduga untuk Perubahan
Kisah ini mengingatkan kita bahwa politik bukan hanya tentang kebijakan dan strategi, tapi juga tentang passion, inspirasi, dan koneksi manusia. Zohran Mamdani, yang dulu hanyalah seorang fanboy yang nge-tweet tentang merchandise Swet Shop Boys, kini berdiri di ambang pintu kekuasaan, siap untuk membawa perubahan positif bagi kota New York. Dan semua itu dimulai dari kecintaannya pada musik hip-hop dan kekagumannya pada seorang rapper bernama Heems. Jadi, jangan remehkan kekuatan musik dan influencer kesayanganmu. Siapa tahu, mereka bisa menginspirasi kamu untuk mengubah dunia!