Dark Mode Light Mode

JEC Rilis Platform Kesehatan Mata Digital Berbahasa Indonesia di KTT Oftalmologi Internasional

Bayangkan dunia tanpa warna. Bayangkan kesulitan membaca menu di restoran favoritmu. Jangan sampai hal itu terjadi! Untungnya, para ahli mata dari seluruh dunia baru saja berkumpul di Jakarta untuk membahas inovasi terbaru dalam perawatan mata. Ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, tapi ajang penting yang bisa mengubah cara kita menjaga penglihatan.

JEC International Meeting (JECIM) 2025, yang diadakan oleh JEC Eye Hospitals and Clinics, menjadi panggung bagi diskusi terdepan dalam dunia oftalmologi. Setelah lima tahun absen, pertemuan ini kembali dengan semangat baru untuk "Membentuk Masa Depan Penglihatan." Acara ini bukan hanya sekadar simposium medis, tetapi juga wadah penting untuk pertukaran pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi. Lebih dari 1.200 profesional perawatan mata dari 17 negara berkumpul untuk membahas terobosan diagnostik, inovasi bedah, dan strategi global untuk meningkatkan perawatan penglihatan.

Selama tiga hari, para peserta disuguhi diskusi tentang diagnostik retina berbantuan AI, alat bedah semi-robotik, manajemen rumah sakit untuk praktisi yang mengelola rumah sakit dan klinik mata agar memenuhi standar global, pengalaman bedah 3D – yang pertama dari jenisnya di Indonesia – yang memungkinkan peserta merasa seolah-olah mereka terlibat langsung dalam operasi mata melalui kacamata khusus, dan pendekatan inovatif untuk memerangi gangguan penglihatan di daerah dengan prevalensi tinggi. Semua ini dihadirkan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui penglihatan yang lebih baik.

DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K), CEO JEC Corporation, menegaskan bahwa JECIM lebih dari sekadar acara. Ini adalah komitmen untuk meningkatkan perawatan mata di Indonesia dan sekitarnya. Bayangkan, inovasi yang dibahas di sini bisa jadi solusi untuk masalah mata yang dihadapi teman, keluarga, atau bahkan dirimu sendiri di masa depan.

JEC sendiri bukanlah pemain baru. Dengan pengalaman lebih dari 41 tahun, JEC telah menjadi jaringan rumah sakit mata terdepan di Indonesia. Mulai dari JEC @ Menteng hingga JEC ORBITA @ Kendari, mereka terus memperluas jangkauan untuk memberikan layanan perawatan mata berstandar internasional. Bahkan, JEC @ Kedoya telah meraih akreditasi dari Joint Commission International (JCI) sebanyak empat kali berturut-turut, membuktikan komitmen mereka terhadap keselamatan pasien dan keunggulan klinis.

Sebagai pionir dalam koreksi penglihatan, JEC mencatat sejarah sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang memperkenalkan operasi LASIK. Mereka juga meluncurkan Laser Vision Correction Center (LVC) pertama di tanah air. Atas pencapaian ini, JEC dianugerahi rekor oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas kontribusinya dalam layanan LASIK. Ini menunjukkan bahwa JEC bukan hanya mengikuti perkembangan zaman, tapi juga menciptakan tren baru dalam dunia kesehatan mata.

JEC juga aktif di kancah internasional, menjadi anggota pendiri ASEAN Association of Eye Hospitals (AAEH) dan anggota aktif World Association of Eye Hospitals (WAEH). Ini membuktikan bahwa JEC tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas perawatan mata di tingkat global.

Matapedia: Ensiklopedia Kesehatan Mata Digital Pertama di Indonesia

Salah satu momen penting di JECIM 2025 adalah peluncuran Matapedia. Ini adalah ensiklopedia kesehatan mata digital pertama di Indonesia yang didukung oleh AI. Matapedia dirancang untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang kondisi mata, perawatan, dan pencegahan. Tujuannya? Memberdayakan masyarakat dan mendukung para profesional medis dalam meningkatkan penglihatan dan kualitas hidup.

Matapedia bukan hanya sekadar kumpulan artikel. Platform ini dilengkapi dengan fitur "Ask AI" yang memberikan panduan gejala instan dalam berbagai bahasa. JEC juga sedang mengembangkan aplikasi seluler dengan fitur aksesibilitas penuh bagi tunanetra, termasuk pembaca layar dan panduan audio interaktif. Bayangkan, informasi kesehatan mata yang tadinya sulit diakses, kini tersedia di ujung jarimu, bahkan jika kamu memiliki keterbatasan penglihatan.

Melawan Misinformasi dengan Informasi yang Tepat

Peluncuran Matapedia ini juga merupakan jawaban atas masalah serius: misinformasi medis. Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMDIGI) mencatat 163 kasus misinformasi kesehatan di antara 1.923 hoaks yang beredar di tahun 2024. Mengingat 27,79% masyarakat Indonesia mencari informasi kesehatan secara online, ini adalah masalah yang perlu ditangani dengan serius. Matapedia hadir sebagai sumber informasi yang terpercaya dan akurat, sehingga masyarakat tidak mudah termakan hoaks.

Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur JEC @ Menteng dan Ketua JECIM 2025, menekankan bahwa Matapedia adalah jembatan vital antara oftalmologi mutakhir dan aksesibilitas publik. "Sementara JECIM memajukan berbagi pengetahuan profesional, platform digital ini memperluas keahlian kami langsung ke komunitas yang menghadapi kekurangan perawatan mata yang kritis," jelasnya.

Akses Mudah, Informasi Lengkap

Semua informasi di Matapedia dapat diakses secara gratis melalui situs web www.matapedia.id. Kontennya mencakup ratusan kondisi dan prosedur mata, dan rencananya akan diperluas menjadi lebih dari 1.000 artikel pada tahun 2026. Semua konten ditinjau secara ketat oleh jaringan spesialis JEC, menyajikan informasi medis yang kompleks melalui format teks, audio, dan video. Ini memastikan bahwa informasi yang kamu dapatkan valid dan mudah dipahami, bahkan jika kamu bukan seorang ahli medis.

DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K), menambahkan bahwa Matapedia adalah puncak dari komitmen JEC selama 41 tahun untuk memajukan perawatan mata. "Platform ini menjembatani keahlian klinis kami dengan inovasi digital untuk mengatasi kesenjangan kritis dalam pendidikan dan literasi kesehatan mata. Dari petugas kesehatan pedesaan hingga keluarga perkotaan, Matapedia memberikan pengetahuan tepercaya tepat saat dan di mana dibutuhkan," katanya.

JEC: Memandang Masa Depan dengan Lebih Jelas

Dengan kombinasi kapasitas klinis yang luas, pengalaman puluhan tahun, dan integrasi teknologi digital mutakhir, JEC terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam layanan perawatan mata di Asia Tenggara. Melalui JECIM dan Matapedia, JEC tidak hanya memajukan pengembangan profesional di bidang medis, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang berarti dengan memperluas akses publik ke informasi kesehatan mata yang akurat dan berkualitas tinggi.

Jika kamu peduli dengan kesehatan mata, baik dirimu sendiri maupun orang-orang di sekitarmu, JEC dan Matapedia adalah sumber informasi yang tak ternilai harganya. Jangan biarkan penglihatanmu menjadi taruhan. Jaga kesehatan mata, dan nikmati dunia dengan lebih jelas.

Inovasi Teknologi untuk Kesehatan Mata: Apa yang Perlu Kamu Tahu?

JECIM 2025 menunjukkan bahwa dunia kesehatan mata terus berkembang pesat. Dari diagnostik retina berbantuan AI hingga alat bedah semi-robotik, teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas perawatan mata. Manfaatkan informasi ini untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan matamu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya seperti Matapedia.

Masa depan perawatan mata ada di tangan kita. Dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mata, kita bisa memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk melihat dunia dengan lebih jelas. Jangan tunda, periksakan mata secara rutin dan jaga kesehatan penglihatanmu!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Iron Maiden Minta Fans Batasi Penggunaan Ponsel Demi Nikmati Konser Maksimal di Tur Mendatang

Next Post

Embracer Group Lepas Coffee Stain Group, Sisa Bisnis Ganti Nama Jadi Fellowship Entertainment: Era Baru Menanti