Siap-siap, telinga kalian akan dimanjakan! Gitaris legendaris Alice in Chains, Jerry Cantrell, baru saja merilis video musik resmi untuk single terbarunya, "I Want Blood". Album solo terbarunya ini dijamin akan membuat para penggemar musik grunge bernostalgia sekaligus terpukau dengan karya-karya baru yang lebih segar. Jangan kaget kalau tiba-tiba pengen headbang di tengah jalan!
Album "I Want Blood" adalah sebuah perwujudan dari pengalaman dan eksplorasi musik Jerry Cantrell. Album ini bukan hanya sekedar kumpulan lagu, tetapi sebuah perjalanan emosional yang dituangkan dalam melodi yang kuat dan lirik yang mendalam. Karya ini adalah bukti bahwa Cantrell masih memiliki magic touch dalam menciptakan musik yang relevan dan berkesan.
Dalam proses pembuatannya, Cantrell tidak sendirian. Ia menggandeng Joe Barresi, seorang produser kawakan yang pernah bekerja sama dengan band-band besar seperti TOOL dan Queens of the Stone Age. Kolaborasi ini menghasilkan album yang terdengar megah dan berkualitas tinggi, dengan sound yang jernih dan dinamis.
Selain Barresi, album ini juga menampilkan sederet musisi hebat lainnya. Sebut saja Duff McKagan dari Guns N' Roses dan Robert Trujillo dari Metallica, yang memberikan sentuhan bass heavy yang memukau. Belum lagi kehadiran Gil Sharone (Team Sleep, Stolen Babies) dan Mike Bordin (Faith No More) di balik drum, serta Lola Colette dan Greg Puciato (Better Lovers, ex-The Dillinger Escape Plan) yang mengisi vokal latar. Benar-benar tim impian!
"I Want Blood" direkam di JHOC Studio milik Joe Barresi di Pasadena, California. Studio ini dikenal memiliki peralatan rekaman kelas atas dan suasana yang kondusif untuk menciptakan karya-karya musik berkualitas. Lokasi yang tepat dan kolaborasi yang solid, tidak heran album ini menghasilkan vibes yang luar biasa.
Musik Jerry Cantrell: Lebih dari Sekadar Grunge
"I Want Blood" bukan hanya sekadar album grunge biasa. Album ini mengeksplorasi berbagai genre musik, mulai dari rock, metal, hingga blues. Melodi yang brooding dipadukan dengan permainan gitar yang tajam dan lirik yang introspektif menciptakan sebuah pengalaman mendengarkan yang unik dan memuaskan. Ini bukan album yang akan langsung kalian lupakan setelah mendengarkannya.
Los Angeles Times bahkan memuji album ini sebagai "lagu-lagu yang berat dan bernuansa," sementara Kerrang! menyebutnya sebagai "album solo dahsyat yang bisa kalian sejajarkan dengan karya terbaiknya." Revolver, dalam sampul cerita tentang musisi ikonik ini, mengatakan bahwa koleksi ini "menghadirkan riff yang berat dan licin serta jenis rock hooks yang mudah diingat yang telah ia ciptakan sejak hari-hari awal Alice in Chains." Nah, itu dia!
Dapatkan "I Want Blood" Sekarang!
Bagi kalian yang ingin memiliki album ini, "I Want Blood" tersedia dalam berbagai format, mulai dari CD, digital, hingga 2LP vinyl. Bahkan, ada edisi deluxe spoken-word yang menampilkan narasi oleh Cantrell dan kontribusi dari produser Joe Barresi, engineer Maxwell Urasky, Greg Puciato, Roy Mayorga, Gil Sharone, Rani Sharone, George Adrian, Vincent Jones dan Michael Rozon. Tersedia juga video animasi pendukung karya Boy Tillekens di YouTube. Lengkap!
Jadwal Tur AS Terbaru Jerry Cantrell
Buat kalian yang ingin menyaksikan Jerry Cantrell tampil secara langsung, jangan lewatkan jadwal tur AS terbarunya. Tur ini dimulai pada 16 Agustus di San Diego dan akan berlangsung selama empat minggu. Kabar baiknya, Cantrell akan kembali ditemani oleh Filter. Siap-siap berjingkrak dan bernyanyi bersama! Siapa tahu, kalian bisa mendapatkan signature langsung dari sang legenda.
Karier Solo Cantrell: Sebuah Perjalanan Panjang
Sebelum "I Want Blood," Jerry Cantrell telah merilis dua album solo lainnya, yaitu "Boggy Depot" (1998) dan "Degradation Trip". Selain itu, ia juga berkontribusi dalam soundtrack film-film besar seperti "Spider-Man," "The Cable Guy," "John Wick 2," "Last Action Hero," dan "The Punisher." Wah, ternyata bukan cuma jago main gitar, tapi juga multitalenta!
Album solo sebelumnya, "Brighten," dirilis pada Oktober 2021. Album ini adalah proyek pertama Jerry tanpa Alice in Chains dalam 19 tahun. "Brighten" menampilkan sisi lain dari Cantrell, dengan lirik yang lebih personal dan melodi yang lebih lembut. Meskipun begitu, tetap ada sentuhan grunge yang khas.
Alice in Chains: Kebangkitan Legenda
Setelah sempat vakum, Alice in Chains kembali berkumpul pada tahun 2006 dengan vokalis baru, William DuVall. Bersama DuVall, mereka merilis album "Rainier Fog" pada Agustus 2018, yang membuktikan bahwa band ini masih memiliki daya tarik dan kemampuan untuk menciptakan musik berkualitas. Kembalinya Alice in Chains menjadi angin segar bagi para penggemar musik grunge di seluruh dunia.
Mengapa "I Want Blood" Wajib Didengar?
- Musikalitas Tinggi: Album ini adalah bukti bahwa Jerry Cantrell masih merupakan salah satu gitaris dan penulis lagu terbaik di generasinya.
- Kolaborasi Apik: Kehadiran musisi-musisi hebat lainnya memberikan warna dan dimensi baru pada musik Cantrell.
- Eksplorasi Genre: "I Want Blood" tidak terpaku pada satu genre musik, melainkan menggabungkan berbagai elemen untuk menciptakan sound yang unik.
- Lirik Mendalam: Lirik-lirik dalam album ini introspektif dan menggugah pikiran, mengajak pendengar untuk merenungkan kehidupan dan pengalaman.
"I Want Blood": Lebih dari Sekadar Album, Ini adalah Pengalaman!
"I Want Blood" adalah sebuah karya seni yang powerful dan relevan. Album ini tidak hanya memuaskan para penggemar setia Jerry Cantrell dan Alice in Chains, tetapi juga menarik perhatian pendengar baru yang mencari musik berkualitas dengan kedalaman emosional. Jadi, tunggu apa lagi? Segera dengarkan "I Want Blood" dan rasakan sendiri pengalaman musik yang tak terlupakan!
Intinya, kalau kalian cari album yang nggak cuma enak didengar tapi juga bisa bikin kalian mikir, "I Want Blood" ini jawabannya. Dijamin nggak nyesel!
