Dark Mode Light Mode

John Lennon Akui Ketakutannya pada Legenda Rock Ini, Padahal Ingin Berkolaborasi

Siapa sangka, di balik lagu-lagu ikonik dan aura bintang rock yang mendunia, John Lennon ternyata punya sosok idola yang membuatnya sedikit… grogi? Bahkan, rasa grogi ini sampai membuatnya ragu apakah bisa bekerja sama dengan sang idola. Siapa gerangan? Mari kita kulik lebih dalam.

Musik itu seperti perjalanan waktu, ya kan? Kita bisa terlempar ke era berbeda hanya dengan mendengarkan beberapa nada. Bicara soal era, nama John Lennon tentu tak bisa dilewatkan. Vokalis The Beatles ini bukan cuma musisi, tapi juga ikon budaya yang karyanya terus menginspirasi lintas generasi.

The Beatles, dengan segala fenomenanya, memang mengubah peta musik dunia. Dari ‘Love Me Do’ hingga ‘Let It Be’, lagu-lagu mereka selalu punya tempat di hati penggemar. Lennon sendiri, dengan karakternya yang vokal dan idealis, menjadi salah satu ikon utama band legendaris ini.

Namun, di balik kesuksesan dan ketenarannya, Lennon juga manusia biasa. Ia punya kekaguman, bahkan ketakutan, terhadap musisi lain. Bayangkan, seorang John Lennon, sang legenda, merasa nervous! Siapa yang bisa membuatnya begitu?

Mari kita telusuri lebih jauh. Pada tahun 1975, dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Lennon ditanya tentang musisi mana yang paling ingin diajaknya bekerja sama. Jawabannya cukup mengejutkan.

Lennon menyebut nama Bob Dylan, yang menurutnya bisa diproduseri dengan baik. Ia juga menyebut nama Elvis Presley, sang Raja Rock and Roll. Namun, inilah poin pentingnya: “Tapi aku akan sangat takut padanya sehingga aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya.”

Ungkapan jujur ini memperlihatkan sisi lain dari Lennon. Ia mengakui bahwa berhadapan dengan Presley akan membuatnya gugup. Ini menunjukkan bahwa bahkan seorang legenda pun bisa merasa terintimidasi oleh legenda lainnya. Lucu juga, ya?

John Lennon vs. Elvis Presley: Duel Para Legenda?

Jadi, apa sebenarnya yang membuat Lennon merasa segan terhadap Elvis? Ternyata, cerita di balik layar pertemuan mereka cukup menarik.

Pertemuan pertama dan terakhir The Beatles dengan Elvis terjadi di rumah sang Raja. Namun, pertemuan itu tidak berjalan mulus. Menurut jurnalis Chris Hutchins, yang mempertemukan mereka, Lennon membuat Presley kesal dengan pandangan anti-perangnya.

Lennon, yang vokal tentang ketidaksukaannya terhadap Presiden Lyndon B. Johnson karena kebijakan Vietnam War, menyampaikan pendapatnya di hadapan Presley, yang merupakan pendukung Johnson. Perbedaan pandangan politik ini ternyata menjadi awal keretakan hubungan mereka.

Presley, yang mendukung Johnson dan status quo, merasa tersinggung dengan pandangan Lennon. Bahkan, kabarnya, Presley bekerja sama dengan FBI untuk berusaha mendeportasi Lennon dari Amerika Serikat. Wah, drama juga ya!

Politik dan Musik: Ketika Ideologi Berbenturan

Perbedaan pandangan politik antara Lennon dan Presley ini mencerminkan polarisasi yang terjadi di Amerika Serikat pada era Vietnam War. Musik seringkali menjadi arena pertarungan ideologi, dan kasus ini adalah salah satu contoh nyatanya.

Lennon, dengan idealismenya, menggunakan musiknya sebagai alat untuk menyampaikan pesan perdamaian dan anti-perang. Sementara itu, Presley, dengan statusnya sebagai ikon Amerika, mendukung pemerintah dan kebijakan yang berlaku.

Ketegangan antara Lennon dan Presley ini menunjukkan bahwa bahkan di dunia hiburan, perbedaan ideologi bisa menimbulkan konflik yang serius. Clash of the titans, istilah kerennya.

Dari Kekaguman Menjadi Ketegangan: Ironi Sebuah Idola

Meskipun ada ketegangan politik, Lennon tetap mengakui kehebatan Presley sebagai musisi. Ia bahkan ingin membuat album rock and roll untuk Presley. Ironisnya, rasa segan dan ketakutan Lennon justru menghalangi niat baiknya tersebut.

Ketakutan Lennon terhadap Presley mungkin juga berasal dari status Presley sebagai ikon yang begitu besar. Presley adalah simbol rock and roll, seorang trendsetter yang mengubah wajah musik dunia. Mungkin Lennon merasa terbebani oleh ekspektasi jika bekerja sama dengan Presley.

Pada akhirnya, kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap orang punya idola, bahkan idola pun punya idola. Dan terkadang, bertemu dengan idola bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, bahkan menakutkan. Jadi, jangan kaget kalau idolamu ternyata juga ngefans sama kamu, tapi terlalu malu untuk bilang!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Game RTS John Wick yang Diremehkan Ini Bakal Lenyap dari Steam Selamanya

Next Post

Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu Evakuasi Bangkai Kapal Feri Tenggelam di Dekat Bali