Dark Mode Light Mode

JOSH HOMME Tentang Reuni KYUSS: ‘Mungkin Saja’

Siapa yang tidak kenal Kyuss? Band stoner rock legendaris ini memang punya tempat khusus di hati para penggemar musik keras. Namun, pertanyaan yang selalu muncul adalah: akankah mereka reuni? Josh Homme, sang frontman, kembali memberikan secercah harapan sekaligus sedikit kekhawatiran tentang kemungkinan itu. Drama musik is real, guys!

Akankah Kyuss Bangkit dari Kubur Stoner Rock?

Kyuss, bagi banyak orang, bukan sekadar band, melainkan sebuah era. Mereka adalah arsitek utama dari stoner rock, dengan album-album ikonik seperti "Blues for the Red Sun" dan "Welcome To Sky Valley". Setelah bubar pada tahun 1995 setelah rilis album terakhir mereka, "…And The Circus Leaves Town", para penggemar setia terus berharap akan adanya reuni ajaib.

Namun, sejarah Kyuss tidak semulus jalan tol. Ada drama hukum, perselisihan internal, dan proyek sampingan yang membuat reuni terasa seperti mimpi yang jauh.

Josh Homme Buka Suara: Antara Nostalgia dan Trauma

Dalam wawancara terbarunya dengan Kyuss World, Josh Homme kembali membahas kemungkinan reuni Kyuss. Ia mengungkapkan bahwa ia sering memikirkannya dan bahkan berdiskusi dengan orang-orang yang membantunya dalam proyek-proyeknya. Namun, ia juga merasa bahwa akhir dari Kyuss adalah "unit kecil yang sempurna" dan berakhir dengan cara yang seharusnya.

"Aku merasa seperti tanda baca Kyuss—itu adalah unit kecil yang sempurna, dan itu berakhir dengan cara yang seharusnya," kata Homme. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan: apakah reuni akan merusak warisan yang sudah dibangun dengan susah payah?

Homme juga menyinggung tentang Kyuss Lives!, proyek reuni yang melibatkan mantan anggota Kyuss tanpa dirinya. Ia mendukung proyek tersebut awalnya, namun kemudian terjadi "hal-hal sulit" yang membuatnya merasa kecewa. Perselisihan ini tampaknya menjadi salah satu alasan mengapa reuni Kyuss terasa begitu rumit.

Drama Internal: Akar Pahit Reuni yang Tertunda

Setelah Kyuss bubar, Homme sukses besar dengan Queens of the Stone Age. Sementara itu, Brant Bjork, John Garcia, dan Nick Oliveri membentuk Kyuss Lives! pada tahun 2011. Homme dan Scott Reeder kemudian menggugat Garcia dan Bjork atas "pelanggaran merek dagang dan penipuan konsumen" karena upaya mereka mematenkan nama Kyuss.

Masalah hukum ini meninggalkan luka yang dalam dan membuat hubungan antar anggota band menjadi renggang. Bjork mengakui bahwa komunikasi antara dirinya dan Homme adalah masalah utama. "Jika Anda berkomunikasi, Anda dapat berhubungan, dan jika Anda dapat berhubungan, Anda dapat menciptakan," ujarnya.

Meskipun Bjork sempat mencoba menghubungi Homme untuk memperbaiki hubungan mereka, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Ini menunjukkan bahwa tantangan untuk menyatukan kembali Kyuss bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga masalah emosional dan interpersonal yang kompleks.

Peluang Reuni: Lebih dari Sekadar Uang dan Fame

Meskipun ada keraguan, Homme tidak sepenuhnya menutup pintu untuk reuni Kyuss. Ia bahkan menyatakan bahwa ia ingin "memainkan" dan memberikan semua uangnya untuk amal. "Karena itu tidak pernah tentang uang—itu tidak pernah tentang uang. Itu tidak pernah tentang ketenaran, dan ketika rasanya seperti itu adalah langkah yang mereka buat, saya sangat sedih," kata Homme.

Ini menunjukkan bahwa jika reuni Kyuss benar-benar terjadi, itu harus didorong oleh passion dan keinginan untuk menghormati warisan band, bukan sekadar mengejar keuntungan finansial. Homme ingin "mengakhiri kalimat band ini dengan tanda baca yang benar," mengoreksi "kesalahan" yang terjadi di masa lalu.

Jika reuni benar-benar terwujud, ia ingin itu menjadi sesuatu yang spesial bagi para penggemar, bahkan mungkin dengan harga tiket yang sangat terjangkau. Ide ini mencerminkan keinginan Homme untuk mengembalikan Kyuss ke akarnya, di mana musik dan komunitas penggemar adalah yang utama.

Jadi, apakah Kyuss akan reuni? Jawabannya masih abu-abu. Namun, satu hal yang pasti: fans akan terus berharap dan bermimpi tentang kembalinya band stoner rock legendaris ini. Kita tunggu saja kejutan berikutnya!

Pesan terakhir: Jangan pernah kehilangan harapan, bahkan jika itu hanya reuni Kyuss yang mungkin (atau mungkin tidak) terjadi. Kadang, mimpi memang butuh sedikit musik keras untuk jadi kenyataan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Jangan Lewatkan Diskon Hingga Rp3,3 Juta untuk Samsung Galaxy Watch6 Classic di Amazon

Next Post

RI Alihkan Fokus Pariwisata ke Asia dan Australia Imbas Krisis Timur Tengah