Mungkin kita semua pernah merasakan keinginan untuk mengintip jejak masa lalu idola, mencari tahu rumah masa kecil mereka, atau bahkan sekadar membayangkan mereka makan mi instan di dapur yang sama. Tapi, bayangkan jika hasrat detektif amatir itu hinggap pada seorang legenda rock seperti Josh Homme dari Queens Of The Stone Age. Kedengarannya seperti episode gila dari acara “MTV Cribs” versi indie rock, bukan? Rupanya, sang _frontman_ QOTSA ini punya agenda “wisata” yang cukup unik saat bertandang ke Sheffield, kota asal Arctic Monkeys.
## Sheffield Siap Kedatangan Tamu Agung dan… Detektif Amatir?
Queens Of The Stone Age, band rock gurun legendaris, akan segera menginvasi Sheffield untuk dua penampilan _headline_ besar di Rock N Roll Circus. Ini adalah bagian dari perjalanan mereka ke daratan Inggris setelah memuncaki panggung Victorious Festival di Portsmouth. Namun, tampaknya konser megah bukanlah satu-satunya misi bagi vokalis karismatik Josh Homme.
Saat berbincang di Radio X, Homme mengungkapkan perasaannya kembali ke Inggris, menyoroti ikatan kuat yang terjalin selama ini. Ia menjelaskan bahwa hubungannya dengan Inggris dan Britania Raya selalu terasa spesial. Pernyataannya ini mengisyaratkan lebih dari sekadar apresiasi terhadap basis penggemar mereka.
Di tengah antusiasme untuk konser, sang rocker justru menyelipkan rencana pribadi yang cukup menggemaskan. Homme dengan santai mengungkapkan keinginannya untuk mendalami sejarah teman sekaligus kolaborator lamanya, Arctic Monkeys. Misi ini bukanlah tentang eksplorasi museum atau situs bersejarah, melainkan sesuatu yang jauh lebih personal.
“Saya benar-benar hanya ingin pergi ke semua rumah masa kecil para personel Arctic Monkeys dan mengambil foto, lalu mengirimkannya kepada mereka,” ujar Homme sambil tertawa. Ia menambahkan bahwa dirinya sudah memikirkan cara terbaik untuk melaksanakan “proyek” tersebut. Tampaknya Homme sedang mempersiapkan sebuah _prank_ berkelas ala seorang paman yang lucu.
Bagi para penggemar, ide ini tentu saja menghadirkan imajinasi liar tentang seorang Josh Homme yang sedang bersembunyi di balik semak-semak, berpose di depan pagar, atau bahkan mungkin mencoba mengintip jendela yang mungkin dulu ditempati oleh Alex Turner kecil. Entah apa reaksi para personel Arctic Monkeys saat menerima kiriman foto-foto tersebut. Mungkin antara terharu atau sedikit bingung.
## Mengapa Rumah Masa Kecil Jadi Objek Wisata Wajib bagi Sang Rocker?
Koneksi antara Josh Homme dan Arctic Monkeys memang bukan rahasia lagi di jagat musik rock. Jauh sebelum misi “detektif” ini terungkap, Homme sudah lama terlibat dalam perjalanan kreatif band asal Sheffield tersebut. Ia bukan sekadar kenalan, melainkan figur penting di balik beberapa karya ikonik mereka.
Sang _frontman_ QOTSA ini turut memproduseri album ketiga Arctic Monkeys yang dirilis pada tahun 2009, _Humbug_, bersama dengan James Ford. Sentuhan khas Homme terasa kuat dalam nuansa album tersebut, memberikan kedalaman yang berbeda dari dua rilisan sebelumnya. Kolaborasi ini menandai titik penting dalam evolusi suara Arctic Monkeys.
Setelah _Humbug_, Homme kembali memberikan kontribusinya sebagai _backing vocal_ tamu pada lagu “All My Own Stunts” dari album _Suck It And See_ (2011). Kemudian, ia juga muncul di “One For The Road” dan “Knee Socks” dari album _AM_ (2013), yang menjadi salah satu album terpopuler band tersebut. Keterlibatannya menunjukkan kedekatan personal dan artistik yang berkelanjutan.
Tidak hanya di studio, Homme juga pernah bergabung dengan Arctic Monkeys di atas panggung untuk membawakan “Knee Socks” secara langsung. Momen-momen ini selalu dinanti oleh penggemar, karena menyatukan dua ikon rock dari generasi yang berbeda. Persahabatan mereka di luar panggung juga seringkali menjadi buah bibir.
Di luar Arctic Monkeys, Homme juga berkolaborasi dengan legenda punk Iggy Pop untuk album _Post Pop Depression_ (2016). Menariknya, _drummer_ Arctic Monkeys, Matt Helders, juga terlibat dalam proyek ini. Mereka bahkan sempat reuni di panggung Cal Jam pada tahun 2018 untuk membawakan lagu-lagu dari album tersebut, menegaskan ikatan musikal yang kuat di antara mereka.
## QOTSA dan AM: Episode Terbaru Saga Rock ‘n’ Roll yang Tak Pernah Usai
Sementara Homme sibuk dengan rencana detektifnya, Queens Of The Stone Age sendiri baru saja merilis album kedelapan mereka, _In Times New Roman_, pada tahun 2023. Album ini menjadi penanda kembalinya mereka setelah jeda enam tahun yang terasa cukup panjang bagi para penggemar setia. Musik mereka tetap menjadi “penawar” di tengah hiruk-pikuk industri.
Musim panas lalu, Queens Of The Stone Age juga membagikan film konser baru bertajuk _Alive In The Catacombs_. Proyek visual ini berhasil meraih ulasan positif, termasuk empat bintang dari _NME_ yang menggambarkannya sebagai “menyentuh dan meditatif.” Film ini menawarkan pengalaman unik bagi para penggemar yang ingin merasakan atmosfer konser mereka secara berbeda.
Film konser tersebut telah ditayangkan di berbagai bioskop di seluruh dunia, dan band ini juga merilis versi vinyl serta audio dari pertunjukan tersebut. Antusiasme publik cukup besar, menunjukkan bahwa daya tarik QOTSA tidak pernah pudar. Mereka terus berinovasi dalam menyajikan karya bagi audiens mereka.
Queens Of The Stone Age pun telah mengonfirmasi rangkaian tur “The Catacombs Tour” untuk tahun 2025 di Inggris dan Eropa. Salah satu yang paling dinanti adalah pertunjukan intim di Royal Albert Hall yang bersejarah di London. Ini menjadi kesempatan emas bagi penggemar untuk menyaksikan penampilan mereka di lokasi ikonis.
Sang vokalis Homme sendiri pernah berjanji akan “menggulung lengan bajunya” agar penggemar tidak perlu menunggu terlalu lama untuk album berikutnya. Pernyataan ini muncul setelah jeda enam tahun antara _Villains_ (2017) dan _In Times New Roman_. Semoga saja janji ini benar-benar terwujud dan kita tidak perlu lagi menunggu “epoch” berikutnya untuk karya QOTSA.
Di sisi lain, Arctic Monkeys juga memicu spekulasi tentang album baru setelah mendaftarkan perusahaan rekaman baru dan memperbarui situs web mereka. Album ketujuh dan terakhir mereka, _The Car_, dirilis pada tahun 2022. Para penggemar tentu sudah tidak sabar menunggu kabar terbaru dari band kesayangan Sheffield tersebut. Dengan segala aktivitas ini, tampaknya jagat musik rock akan terus diramaikan oleh dua nama besar ini untuk waktu yang lama.