Eh, ada yang baru nih! Ceritanya, seorang rapper kontroversial yang namanya sudah terkenal di mana-mana, dikabarkan tidak bisa liburan ke Australia. Kira-kira siapa ya? Hint: Namanya identik dengan Yeezy dan drama.
Kanye West: "No Aussie, No Cry"? Visa Ditolak Gara-Gara Lagu!
Kabar mengejutkan datang dari Down Under! Rapper asal Amerika Serikat, Kanye West, atau yang lebih dikenal dengan nama Ye, dikabarkan dilarang masuk ke Australia. Bukan karena salah parkir atau lupa bawa paspor, tapi gara-gara lagu terbarunya yang bikin geleng-geleng kepala. Lagunya berjudul apa? Heil Hitler. Seriusan deh.
Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, secara resmi mengumumkan bahwa departemennya telah membatalkan visa Kanye West yang sebenarnya masih berlaku. Alasan pembatalan? Lagu "Heil Hitler" yang dirilis awal Mei lalu dianggap sangat ofensif dan mempromosikan kebencian. Lagu ini juga sudah dilarang di berbagai platform streaming musik, jadi memang bukan lagu yang ramah di telinga.
Kanye West sendiri memang dikenal sebagai figur publik yang kontroversial. Ia pernah membuat pernyataan yang mengundang kontroversi terkait anti-Semitisme. Pernah juga mendeklarasikan dirinya sebagai seorang Nazi, dan kemudian menarik kembali permintaan maaf atas komentarnya tersebut. Kombinasi yang cukup "unik" ya?
Lalu, bagaimana dengan Bianca Censori, istrinya yang merupakan seorang desainer asal Australia? Apakah ini akan mempengaruhi hubungannya dengan keluarga di Australia? Pertanyaan ini masih menjadi misteri, sama misteriusnya dengan kenapa Kanye West kepikiran bikin lagu dengan judul seperti itu.
Dari "Yeezus" ke "No-zus": Australia Tolak Impor Kebencian
Tony Burke menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah meninjau kembali visa Kanye West menyusul perilisan lagu "Heil Hitler." Ia menegaskan bahwa Australia tidak akan "mengimpor kebencian." Burke menambahkan, "Kita sudah punya cukup masalah di negara ini, tanpa harus sengaja mendatangkan kefanatikan." Kalimat yang menusuk, bukan?
Sebelumnya, pada tahun 2023, Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare, juga telah mengutuk komentar Kanye West tentang Hitler dan Holocaust. Ia bahkan menyarankan agar Kanye West ditolak masuk ke Australia. Jadi, ini bukan pertama kalinya Australia mempertimbangkan untuk melarang Kanye West.
Lagu "Heil Hitler" sendiri, meskipun kontroversial, sempat mendapatkan jutaan views dalam sehari setelah dirilis. Lagu ini merupakan bagian dari album terbaru Kanye West, WW3, yang juga berisi lagu-lagu lain dengan lirik yang kontroversial. Video musik lagu tersebut juga telah dilarang di berbagai platform streaming.
"Hallelujah" Sebagai Upaya Penebusan? Sudah Terlambat!
Setelah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, Kanye West sempat merilis versi baru dari lagu "Heil Hitler" yang berjudul "Hallelujah." Dalam versi baru ini, ia mengganti referensi tentang Nazisme dengan lirik yang berkaitan dengan agama Kristen. Apakah ini upaya penebusan dosa? Sepertinya sudah terlambat.
Keputusan ini, selain soal anti-Semitism, juga menyangkut hate speech dan pengaruhnya pada masyarakat, terutama Gen Z dan Millennials. Pemerintah Australia tampaknya ingin memberikan pesan yang jelas bahwa ujaran kebencian, dalam bentuk apapun, tidak akan ditoleransi.
Apakah ini larangan permanen? Tony Burke menyatakan bahwa permohonan visa akan dievaluasi setiap kali diajukan, sesuai dengan hukum Australia. Jadi, kemungkinan Kanye West bisa kembali ke Australia di masa depan masih ada, tergantung bagaimana ia berperilaku dan apa yang ia katakan (atau nyanyikan) selanjutnya.
Moral Cerita: Jangan Bikin Lagu yang Bikin Ribut!
Kejadian ini memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, kebebasan berekspresi memiliki batasan. Kedua, konsekuensi dari ujaran kebencian bisa sangat serius. Ketiga, berpikir sebelum bertindak (atau bernyanyi) itu penting. Mungkin Kanye West perlu mempertimbangkan untuk ganti profesi jadi tukang masak, atau mungkin… nggak juga deh.
Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, terutama di era digital ini. Internet itu luas, tapi jejak digital akan selalu ada. Jadi, pikirkan matang-matang sebelum mengetik atau merekam sesuatu. Lebih baik fokus berkarya yang positif dan menginspirasi, daripada bikin lagu yang bikin negara lain angkat tangan.