Pernah nggak sih, lagi enak-enak scroll TikTok terus kepikiran, "Hmm, kira-kira rumah sakit aman nggak ya kalau tiba-tiba kebakaran?" Jangan-jangan pas lagi diinfus, eh, malah ikutan diasapi. Nah, ini bukan sekadar what if iseng, tapi kejadian beneran lho.
Kebakaran memang bukan hal baru di Jakarta. Dari rumah tinggal, pasar tradisional, sampai kapal, api seolah punya jadwal keliling sendiri. Tapi, kebakaran di rumah sakit? Itu levelnya sudah bukan sekadar bikin panik, tapi mempertaruhkan nyawa banyak orang. Bayangin aja, pasien yang kondisinya lagi rentan, harus dievakuasi di tengah asap dan kobaran api. Ngeri, kan?
Kebakaran di RS Hermina Kampung Melayu: Kilas Balik Kejadian
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Rabu pagi, RS Hermina Kampung Melayu di Jatinegara, Jakarta Timur, mengalami kebakaran. Titik api bermula dari ruang farmasi, yang notabene menyimpan banyak bahan mudah terbakar. Untungnya, petugas pemadam kebakaran (Damkar) sigap dan berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar setengah jam. Namun, asap tebal sempat menjadi kendala utama dalam proses evakuasi.
Menurut keterangan petugas Gulkarmat Jakarta Timur, Sukur Sarwono, semua pasien berhasil dievakuasi dengan selamat, termasuk mereka yang menggunakan kursi roda dan tempat tidur. Beberapa pasien sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pengerahan 10 unit mobil pemadam dan 50 personel Damkar menunjukkan keseriusan dalam menangani kejadian ini.
Abdul Wahid, Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Timur, menambahkan bahwa laporan kebakaran diterima sekitar pukul 05.02 WIB. Tim Damkar tiba di lokasi sekitar pukul 05.08 WIB dan mulai memadamkan api pada pukul 05.10 WIB. Kecepatan respons ini patut diapresiasi, mengingat setiap detik sangat berharga dalam situasi darurat.
Pasca-pemadaman, fokus utama adalah pendinginan area dan investigasi penyebab kebakaran. Barikade juga dipasang untuk menjauhkan masyarakat dari area berbahaya. Investigasi ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan mengidentifikasi potensi kelalaian.
Kenapa Ruang Farmasi Jadi Titik Rawan Kebakaran?
Ruang farmasi menyimpan berbagai macam obat dan bahan kimia, beberapa di antaranya bersifat flammable atau mudah terbakar. Selain itu, instalasi listrik yang tidak terawat juga bisa menjadi pemicu korsleting. Kebakaran kecil akibat korsleting bisa dengan cepat membesar jika tidak segera ditangani. Regulasi tentang penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya di fasilitas kesehatan harus benar-benar dipatuhi. Kalau tidak, ya begini jadinya.
Protokol Evakuasi: Lebih dari Sekadar "Lari!"
Evakuasi pasien saat kebakaran bukan sekadar menyuruh mereka lari keluar gedung. Pasien dengan kondisi medis tertentu membutuhkan penanganan khusus. Misalnya, pasien yang menggunakan ventilator atau infus harus dievakuasi dengan peralatan pendukung yang memadai.
Rumah sakit seharusnya memiliki tim khusus yang terlatih untuk menangani evakuasi darurat. Tim ini harus memahami rute evakuasi, titik kumpul, dan cara memberikan pertolongan pertama. Simulasi kebakaran secara berkala juga penting untuk melatih kesiapsiagaan seluruh staf rumah sakit. Jangan sampai pas kejadian beneran, malah panic attack semua.
Belajar dari Kebakaran: Audit Keamanan Itu Penting!
Kebakaran di RS Hermina Kampung Melayu ini menjadi pengingat bagi semua fasilitas kesehatan untuk lebih serius dalam menerapkan standar keselamatan kebakaran. Audit keamanan secara berkala harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan semua sistem proteksi kebakaran berfungsi dengan baik. Hal ini termasuk pengecekan instalasi listrik, sistem alarm, dan alat pemadam api ringan (APAR).
Selain itu, pelatihan keselamatan kebakaran juga harus diberikan kepada seluruh staf rumah sakit. Mereka harus tahu bagaimana cara menggunakan APAR, rute evakuasi, dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran. Jangan sampai APAR cuma jadi pajangan dan nggak ada yang tahu cara pakainya.
Investigasi Mendalam: Mencari Akar Masalah
Penting bagi pihak berwenang untuk melakukan investigasi mendalam terhadap penyebab kebakaran di RS Hermina Kampung Melayu. Investigasi ini tidak hanya bertujuan untuk mencari siapa yang bersalah, tetapi juga untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kebakaran. Hasil investigasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki sistem dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Investasi dalam Sistem Proteksi Kebakaran: Bukan Sekadar Biaya
Banyak yang menganggap investasi dalam sistem proteksi kebakaran sebagai biaya yang mahal. Padahal, investasi ini jauh lebih murah dibandingkan kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran. Sistem proteksi kebakaran yang baik dapat mendeteksi kebakaran sejak dini, memadamkan api secara otomatis, dan memberikan waktu yang cukup untuk evakuasi. Ini bukan cuma soal aset, tapi juga nyawa manusia.
Partisipasi Masyarakat: Lapor Jika Ada Potensi Bahaya
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mencegah kebakaran. Jika melihat potensi bahaya kebakaran di lingkungan sekitar, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. Misalnya, kabel listrik yang menjuntai, tumpukan sampah yang mudah terbakar, atau bangunan yang tidak memiliki sistem proteksi kebakaran yang memadai. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
Rumah Sakit yang Aman: Hak Setiap Pasien
Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman. Keamanan dari bahaya kebakaran adalah bagian integral dari pelayanan tersebut. Rumah sakit harus memastikan bahwa lingkungan kerjanya aman dan bebas dari risiko kebakaran. Jangan sampai pasien sudah sakit, ditambah lagi harus menghadapi ancaman kebakaran.
Keselamatan Kebakaran: Bukan Sekadar Prosedur, tapi Budaya!
Keselamatan kebakaran seharusnya bukan sekadar prosedur yang dijalankan sesekali, tetapi harus menjadi budaya yang melekat dalam setiap aspek operasional rumah sakit. Dengan begitu, semua orang akan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. Kalau semua sadar, insiden kebakaran yang bikin deg-degan gini bisa diminimalisir.