Dark Mode Light Mode

Kecanduan narkoba membunuh Elvis, bukan manajernya yang serakah

Siapa sih yang nggak kenal Elvis Presley? Legenda musik yang goyangannya bikin dunia ikut bergoyang. Tapi, di balik kesuksesan sang Raja Rock and Roll, ada sosok kontroversial yang sering disebut-sebut sebagai dalang di balik penderitaannya: Colonel Tom Parker. Apakah benar dia villain dalam kisah Elvis? Mari kita bedah bersama.

Colonel Tom Parker, nama yang melegenda sekaligus bikin alis berkerut. Banyak yang bilang dia adalah sosok yang mengeksploitasi Elvis hingga akhir hayatnya. Tapi, benarkah demikian? Kisah mereka memang rumit, layaknya episode reality show yang penuh drama dan intrik.

Awalnya, Parker hanyalah seorang promotor Country & Western yang cukup sukses. Di tahun 1955, dia mendengar tentang seorang penyanyi muda yang bikin para wanita histeris di konser-konser kecil di Texas. Nama penyanyi itu? Tentu saja, Elvis Presley.

Parker langsung terpincut dan membeli kontrak Elvis dari Sam Phillips dari Sun Records seharga $35.000. Nilai yang fantastis pada masa itu, tapi Parker yakin bahwa Elvis akan menjadi bintang besar. Dan dia benar. Sejak saat itu, Parker menjadi manajer Elvis, dan Elvis pun menulis surat yang menyatakan cintanya seperti kepada ayahnya.

Namun, di balik layar, perjanjian mereka tidak seindah lagu-lagu Elvis. Parker menerapkan sistem bagi hasil yang terbilang ekstrim, dimulai dari 25% dan kemudian melonjak hingga 50%. Ya, separuh dari penghasilan Elvis masuk ke kantong Parker. Gokil!

Meskipun begitu, Parker juga berhasil mendapatkan banyak deal menguntungkan untuk Elvis. Kesepakatan rekaman dengan RCA sangat menguntungkan, begitu pula dengan kontrak film (meski kualitasnya seringkali… ehem, kurang). Ketika Elvis tampil di Las Vegas dan dalam Aloha from Hawaii (1973), Parker selalu memastikan bahwa kontraknya menguntungkan. Dan Elvis selalu mendapat bagian dari publishing lagu, jadi dia tetap untung jika ada orang lain merekam lagunya.

Dari Carnival Barker ke Kingmaker: Kisah Unik Colonel Parker

Siapa sih sebenarnya Colonel Tom Parker ini? Ternyata, dia adalah seorang imigran asal Belanda bernama Andreas Cornelis van Kuijk. Dia melarikan diri ke Amerika saat berusia 16 tahun dan kemudian diusir. Tiga tahun kemudian, dia kembali dengan nama baru: Tom Parker. Dia menikah dua kali tetapi tidak pernah punya anak dan melakukan segala yang dia bisa untuk menolak kerabatnya yang Belanda.

Parker juga pernah bertugas di Angkatan Darat AS, tapi hanya selama dua tahun, dan dia tidak pernah menjadi kolonel. Gelar “Colonel” didapatkannya secara kehormatan dari Louisiana State Militia pada tahun 1948, dan dia memakainya seumur hidupnya. Sebelum menjadi manajer Elvis, dia adalah seorang carnival huckster, salesman, dan showman. Dia mengaku ahli dalam “snowing,” istilah favoritnya untuk menipu orang.

Manajer Jenius atau Vampir? Mengupas Strategi Bisnis Parker

Terlepas dari kontroversinya, Parker adalah seorang marketer yang brilian. Dia tahu bagaimana membangun hype dan membuat Elvis menjadi fenomena global. Dia menggunakan segala cara, mulai dari promosi besar-besaran hingga merchandise yang tak terhitung jumlahnya. Strategi pemasaran modern menyebut ini branding dan monetization.

Parker juga sangat pandai dalam negosiasi. Dia berhasil mendapatkan deal yang sangat menguntungkan untuk Elvis, baik dalam bidang musik maupun film. Meskipun dia mengambil bagian yang besar, dia juga memastikan bahwa Elvis mendapatkan bagian yang adil. Atau setidaknya, cukup adil untuk membuatnya tetap bahagia (atau setidaknya, tidak terlalu marah).

Rock ‘n’ Roll dan Dosa: Konflik Internal dan Kejatuhan Elvis

Namun, di balik gemerlap panggung dan pundi-pundi uang, ada sisi gelap dalam kehidupan Elvis. Ketergantungannya pada obat-obatan semakin parah, dan dia menjadi semakin tidak terkendali. Hal ini diperparah oleh gaya hidup boros dan teman-teman yang memanfaatkan kebaikannya.

Parker mencoba untuk mengendalikan pengeluaran Elvis dan teman-temannya, tetapi usahanya sia-sia. Elvis menjadi semakin tertekan dan kelelahan karena harus terus tur untuk menghidupi gaya hidupnya yang mewah dan teman-temannya. Dan, seperti yang kita tahu, ini sangat umum terjadi dalam dunia hiburan dan bisnis, di mana burnout jadi makanan sehari-hari.

Parker juga memiliki kebiasaan buruk: berjudi di kasino Las Vegas. Kebiasaan ini semakin memperburuk situasi, karena dia membutuhkan lebih banyak uang untuk menutupi kerugiannya. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang akhirnya membawa mereka berdua menuju kehancuran.

Warisan Abadi: Siapa Sebenarnya Colonel Tom Parker?

Di tahun-tahun terakhir Elvis, hubungan mereka semakin memburuk. Elvis bahkan tidak mengenali Parker di salah satu konser terakhirnya. Parker menulis surat kepada istrinya, mengungkapkan kerinduannya pada sosok Elvis yang dulu dan mengakui bahwa dia sangat merindukan temannya. Dia sangat merindukan Elvis yang “asli.”

Dari kisah ini, jelas bahwa Parker mengagumi Elvis, tetapi dia lebih mencintai uang. Dia adalah sosok yang kompleks, seorang showman yang brilian, tetapi juga seorang manipulator yang licik. Dia adalah manajer yang sukses, tetapi juga oportunis yang memanfaatkan bakat Elvis untuk keuntungan pribadinya.

Elvis dan Colonel: Kisah Cinta, Uang, dan Rock ‘n’ Roll

Pada akhirnya, kematian Elvis disebabkan oleh overdosis obat-obatan. Namun, gaya hidupnya yang tidak terkendali dan tekanan untuk terus bekerja juga turut berkontribusi. Parker mungkin tidak secara langsung bertanggung jawab atas kematian Elvis, tetapi tindakannya telah mempercepat prosesnya.

Meskipun banyak yang mencibirnya, Colonel Tom Parker tetap menjadi bagian penting dari kisah Elvis Presley. Dia adalah sosok yang kontroversial, tetapi juga jenius. Dia adalah manajer yang membawa Elvis ke puncak kesuksesan, tetapi juga orang yang diduga mengeksploitasinya. Kisah mereka adalah kisah cinta, uang, dan rock ‘n’ roll, yang akan terus diperdebatkan dan dianalisis selama bertahun-tahun mendatang. Intinya, it’s complicated.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Para Pembenci Intergalactic Akan Menyukai Film Ini, Kata Aktris Utama

Next Post

Senua's Saga: Hellblade II Makin Mantap dengan DLSS 4, Performa Lebih Ngebut, dan Bebas Bug!