Dark Mode Light Mode

Kembalinya Lara Croft di Tomb Raider Lebih Sulit dari Seharusnya, Pertanda Buruk?

Dunia gaming memang penuh misteri. Kita bertanya-tanya, kemana perginya DLC Marvel’s Spider-Man 2 yang digadang-gadang? Atau, apa maksud cuplikan ala Uncharted yang muncul di kampanye pemasaran Sony? Dan yang paling penting, kenapa update 60fps untuk Bloodborne terasa seperti mimpi di siang bolong? Tapi, ada satu pertanyaan lagi yang menggelayuti benak para gamer sejati: Kemana Lara Croft menghilang?

Sudah tujuh tahun lamanya sejak Shadow of the Tomb Raider dirilis. Dunia gaming merindukan petualangan seru bersama Lara, sang arkeolog pemberani. Memang, ada beberapa alasan di balik vakumnya Tomb Raider, tapi tetap saja, rasanya terlalu lama untuk menunggu.

Lara Croft: Hilang dari Peredaran Atau Sedang Merencanakan Sesuatu?

Bagi penggemar berat Tomb Raider, Survivor Trilogy adalah mahakarya. Rise of the Tomb Raider sering disebut sebagai yang terbaik, tapi Shadow of the Tomb Raider punya pesona tersendiri. Puzzle yang menantang, Lara yang tangguh, dan dunia yang dipenuhi musuh mengerikan. Rasanya seperti benar-benar menjadi seorang petualang sejati.

Survivor Trilogy berhasil membentuk Lara dari seorang penjelajah naif menjadi pahlawan tangguh yang kita kenal dan cintai. Setiap seri meningkatkan intensitas dan keteguhan hatinya. Hal ini menimbulkan harapan besar akan trilogi baru yang akan mendorong Lara hingga batas kemampuannya. Bayangkan potensi gameplay baru dan lokasi-lokasi mendebarkan yang bisa dieksplorasi.

Namun, kenyataannya, setelah tujuh tahun berlalu, situasinya terasa stagnan. Sejak Shadow of the Tomb Raider dirilis pada tahun 2018, seolah tidak ada perubahan signifikan. Padahal, banyak hal yang terjadi di balik layar franchise ini.

Survivor Trilogy dikembangkan oleh Crystal Dynamics dan Eidos-Montréal di bawah naungan Square Enix. Pada tahun 2022, kedua studio tersebut, beserta Tomb Raider IP, dijual oleh Square Enix kepada The Embracer Group, dan kini berada di bawah bendera CDE Entertainment. Perubahan kepemilikan ini pasti berdampak besar pada arah pengembangan Tomb Raider.

Kemungkinan besar, rencana yang telah disusun oleh Square Enix, Crystal Dynamics, atau Eidos-Montréal dibatalkan saat Embracer Group mengambil alih. Embracer tentu punya ide-ide sendiri. Meski begitu, setelah tiga tahun berlalu, seharusnya kita sudah bisa melihat setidaknya teaser untuk game baru, mungkin dengan perkiraan rilis dalam 18 bulan ke depan. Masa iya cuma jadi legenda urban aja?

Eksistensi Lara Croft di Game Lain: Pertanda Baik Atau Sekadar Pemanasan?

Embracer Group jelas ingin memaksimalkan investasi mereka. Lara muncul di berbagai game seperti NARAKA: Bladepoint, Fortnite, Call of Duty, dan Dead by Daylight, dengan desain yang kemungkinan besar akan mencerminkan penampilannya di game utama berikutnya. Ini bisa jadi cara mereka untuk menjaga hype dan memastikan Lara tetap relevan di mata para gamer.

Mengembangkan game Tomb Raider tentu tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Tapi, di saat yang sama, Tomb Raider bukanlah franchise yang sulit untuk dipahami. Tidak perlu terlalu banyak inovasi atau reinvention, kecuali modernisasi sesuai kebutuhan. Kita hanya ingin Lara, sang pahlawan yang kita cintai, berpetualang di lokasi baru yang mendebarkan, mencari harta karun, melawan musuh, dan menemukan artefak legendaris.

Setelah memegang franchise ini selama tiga tahun, seharusnya Embracer Group punya sesuatu untuk dipamerkan. Kita semua penasaran dengan apa yang sedang mereka kerjakan. Jangan-jangan, mereka sedang menyiapkan kejutan besar?

Apa Kabar Tomb Raider Selanjutnya?

Kita tahu bahwa Crystal Dynamics memimpin pengembangan game selanjutnya, dengan Amazon Games sebagai penerbit. Game ini dideskripsikan sebagai multi-platform, single-player, narrative-driven action-adventure. Deskripsi yang cukup generik, memang. Tapi, setidaknya kita tahu bahwa game ini akan tetap setia pada formula klasik Tomb Raider. Kesepakatan ini diumumkan tak lama setelah Embracer mengakuisisi IP tersebut pada tahun 2022, jadi proyek ini seharusnya sudah berjalan selama beberapa tahun. Bos Amazon Games bahkan menyatakan bahwa pengembangan berjalan lancar pada tahun 2024.

Tentu saja, kita tidak ingin game berikutnya terburu-buru dirilis, apalagi setelah penantian yang begitu lama. Game yang mengecewakan akan menghancurkan hati para penggemar. Namun, tetap sulit untuk menerima kenyataan bahwa salah satu franchise gaming paling ikonik ini seolah terlupakan selama bertahun-tahun. Apakah ini hanya masa tenang sebelum badai? Semoga saja begitu.

Harapan untuk Lara Croft

Semoga Tomb Raider berikutnya memenuhi ekspektasi para penggemar. Kita ingin melihat Lara kembali beraksi, menjelajahi reruntuhan kuno, memecahkan teka-teki rumit, dan melawan musuh yang tangguh. Kita ingin merasakan kembali sensasi petualangan yang hanya bisa diberikan oleh Tomb Raider. Intinya, jangan sampai kita menunggu terlalu lama lagi. Kembalilah, Lara! Kami merindukanmu.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Indonesia Targetkan Peningkatan Produksi Batu Bara Signifikan pada 2025

Next Post

Dia AI Browser Tawarkan Pro Tak Terbatas Bahasa Indonesia, Siap Saingi Google?