Dark Mode Light Mode

Kementerian Berjanji Pulihkan Mangrove di 769.824 Hektare, Masa Depan Indonesia Terjamin

Hai generasi digital native! Pernah nggak sih mikir, selain buat status IG yang aesthetic, hutan mangrove itu penting buat apa? Jangan salah, mangrove itu bukan cuma sekadar tanaman di pinggir pantai, tapi juga benteng pertahanan kita dari berbagai masalah lingkungan dan bahkan…dompet kita! Yuk, kita kulik lebih dalam.

Mangrove: Lebih dari Sekadar Pohon di Tepi Pantai

Mangrove, sering disebut juga hutan bakau, adalah ekosistem unik yang tumbuh di wilayah pesisir yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Nah, ekosistem ini bukan cuma berisi pohon-pohon yang akarnya unik itu lho. Di dalamnya ada berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari ikan, kepiting, burung, sampai monyet yang kadang bikin gemes (tapi jangan sampai ganggu ya!).

Indonesia: Rajanya Mangrove Dunia Tapi…

Tau nggak sih, Indonesia itu punya hutan mangrove terluas di dunia? Menurut Peta Mangrove Nasional 2024, luasnya mencapai 3,44 juta hektar! Artinya, sekitar 20% mangrove di seluruh dunia ada di Indonesia. Wow! Tapi sayangnya, kita juga jago dalam hal merusaknya. Dalam empat dekade terakhir, lebih dari satu juta hektar mangrove lenyap karena alih fungsi lahan, pembangunan yang nggak terkontrol, dan abrasi pantai. Sad, but true.

Kenapa Mangrove Itu Penting Banget?

Oke, mungkin kamu mikir, “Ya udah sih, pohon doang ini…” Eits, tunggu dulu! Mangrove itu punya banyak banget manfaat yang mungkin belum kamu sadari. Coba deh perhatikan:

  • Pelindung Pantai: Akarnya yang kuat menahan erosi dan abrasi pantai, jadi kampung halaman kita nggak gampang hilang ditelan laut. Ini penting banget, apalagi dengan perubahan iklim yang bikin permukaan air laut naik terus.
  • Penyerap Karbon Biru: Mangrove jago banget nyerap karbon dioksida (CO2) dari udara, bahkan lebih efektif daripada hutan di daratan! Karbon ini disimpan di dalam tanah dan biomassa mangrove, sehingga membantu mengurangi efek rumah kaca dan perubahan iklim. Istilah kerennya, ini adalah blue carbon.
  • Habitat Biodiversitas: Mangrove jadi rumah bagi berbagai jenis makhluk hidup, dari ikan sampai burung. Ini penting banget buat menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
  • Sumber Ekonomi Masyarakat: Masyarakat pesisir bisa memanfaatkan mangrove secara berkelanjutan untuk berbagai keperluan, seperti perikanan, pariwisata, dan kerajinan tangan. Jadi, mangrove bisa jadi sumber pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Masalah di Kalimantan Barat: Mangrove yang Terancam

Sayangnya, kondisi mangrove di Indonesia nggak semuanya baik-baik saja. Di Kalimantan Barat, misalnya, ada lebih dari 17 ribu hektar mangrove yang rusak. Bahkan, di Kabupaten Mempawah, ada sekitar 300 hektar lahan mangrove yang hilang. Ini tentu jadi alarm buat kita semua.

Gerakan Selamatkan Mangrove: Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Pemerintah sadar betul pentingnya mangrove, makanya berbagai upaya rehabilitasi dan pelestarian mangrove terus digalakkan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), misalnya, punya komitmen untuk merehabilitasi 769.824 hektar ekosistem mangrove secara terukur, ilmiah, dan partisipatif, khususnya menjelang Hari Mangrove Sedunia 2025. Ambisius banget, ya?

Sebagai langkah konkret, KLHK telah menanam 8,1 hektar mangrove di Taman Mangrove Mempawah, sebagai bagian dari program rehabilitasi seluas 61,8 hektar di wilayah tersebut. Targetnya, mencapai restorasi nasional sebesar 600 ribu hektar pada tahun 2029, sesuai dengan Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Rencana Jangka Panjang: RPPEM Menuju 2045

Nggak cuma menanam mangrove, KLHK juga sedang menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove (RPPEM) yang akan jadi panduan kebijakan hingga tahun 2045. RPPEM ini mencakup berbagai strategi, mulai dari penguatan kelembagaan, pemanfaatan berkelanjutan, sampai mitigasi iklim. Tujuannya jelas:

  • Memperluas cakupan mangrove sehat hingga 3,9 juta hektar.
  • Mengurangi emisi karbon sebesar 43 juta ton.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sebesar 25 persen.

Dari Mana Duitnya? Ini Dia Sumber Pendanaan Rehabilitasi Mangrove

Rehabilitasi mangrove butuh duit yang nggak sedikit. Nah, dari mana aja sumber pendanaannya? Tenang, pemerintah sudah menyiapkan berbagai opsi:

  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
  • Investasi swasta
  • Skema kredit karbon biru
  • Perdagangan karbon berdasarkan Pasal 6.2 Perjanjian Paris
  • Dana iklim internasional
  • Program Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis pesisir

Kunci Sukses: Libatkan Masyarakat Lokal!

Tapi, semua rencana dan pendanaan ini nggak akan berhasil kalau nggak ada dukungan dari masyarakat lokal. Menteri Lingkungan Hidup menekankan bahwa kunci sukses rehabilitasi mangrove ada di tangan masyarakat. Pemerintah perlu memperkuat kelembagaan desa, mengembangkan ekonomi lokal, dan memastikan masyarakat pesisir mendapatkan manfaat langsung dari ekosistem mangrove yang lestari.

Teknologi Oke, Duit Penting, Tapi Masyarakat Lebih Penting

Teknologi dan pendanaan memang krusial, tapi ingat, hati dan tangan masyarakat lokal yang akan menjaga mangrove tetap hijau dan lestari. Mereka adalah guardian sejati ekosistem ini.

Ayo, Jaga Mangrove! Masa Depan Kita Ada di Sana!

Jadi, gimana? Sudah mulai tertarik buat ikut menjaga mangrove? Nggak perlu jadi environmental activist garis keras kok. Mulai dari hal kecil aja, misalnya mengurangi penggunaan plastik (karena sampah plastik sering mencemari mangrove), atau mendukung produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Ingat, mangrove itu bukan cuma pohon di tepi pantai, tapi juga investasi masa depan kita. Yuk, jaga mangrove!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Gorillaz Goda Penggemar dengan Teaser Musik Baru Jelang Konser Anniversary di Indonesia

Next Post

Cara Memenangkan Palio: Panduan Mafia untuk Pacuan Kuda di Tanah Leluhur