Kehilangan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Bahkan, terkadang, kehidupan memberikan kejutan yang tak pernah kita duga. Kali ini, duka mendalam menyelimuti presenter dan jurnalis kondang, Najwa Shihab, setelah kepergian suami tercinta, Ibrahim Sjarief Assegaf. Berita ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat usia Ibrahim yang masih relatif muda, yaitu 48 tahun. Mari kita simak lebih lanjut mengenai kabar duka ini.
Ibrahim Sjarief Assegaf, yang telah menjadi pendamping hidup Najwa Shihab selama 27 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin siang. Ia meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta. Sampai saat ini, pihak keluarga belum mengumumkan secara detail mengenai penyebab Ibrahim dirawat di rumah sakit.
Kabar duka ini tentu meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi Najwa Shihab dan keluarga. Ibrahim dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan selalu mendukung karir Najwa. Kehadirannya di belakang layar memberikan kekuatan tersendiri bagi Najwa dalam menjalankan profesinya sebagai jurnalis.
Jenazah Ibrahim disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Jeruk Purut No. 8–9, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Rencananya, almarhum akan dimakamkan pada hari Selasa pukul 10 pagi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut. Keluarga memohon doa dan maaf atas segala kesalahan almarhum selama hidupnya.
Dalam pernyataan resminya, keluarga juga berharap agar amal ibadah Ibrahim diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi keluarga yang sedang berduka.
Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang profesional hukum yang handal. Ia merupakan partner di firma hukum terkemuka, Assegaf Hamzah & Partners. Selain itu, Ibrahim juga menjabat sebagai direktur di Justika Siar Public, sebuah platform digital yang menawarkan konsultasi hukum secara online. Ini menunjukkan dedikasinya di bidang hukum, membantu masyarakat memperoleh akses informasi hukum yang mudah.
Perjalanan cinta Najwa dan Ibrahim dimulai saat mereka sama-sama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Keduanya menikah pada bulan Oktober 1997, saat Najwa masih berusia 19 tahun. Sejak saat itu, mereka saling mendukung dan membangun keluarga yang harmonis. Sementara Najwa fokus pada karir jurnalistiknya, Ibrahim memilih untuk mendalami bidang hukum.
Profil Ibrahim Sjarief Assegaf: Lebih dari Sekadar Suami Najwa Shihab
Ibrahim tidak hanya dikenal sebagai suami dari Najwa Shihab. Ia memiliki latar belakang pendidikan dan karir yang mentereng. Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Ibrahim melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar master di bidang hukum keuangan dari University of Melbourne. Bahkan, ia pernah menjadi peneliti tamu di Harvard Law School di bawah program East Asian Legal Studies. Hal ini membuktikan bahwa Ibrahim adalah sosok yang haus akan ilmu dan selalu berusaha untuk mengembangkan diri.
Meskipun istrinya dikenal sebagai tokoh publik, Ibrahim memilih untuk tetap berada di luar sorotan media. Ia lebih fokus pada karirnya di bidang hukum dan mendukung Najwa dari belakang layar. Sikapnya yang sederhana dan tidak gemar popularitas justru membuatnya semakin dihormati oleh banyak orang.
Najwa Shihab sendiri meraih ketenaran sebagai jurnalis di Metro TV, di mana ia memandu acara gelar wicara politik yang sangat populer, Mata Najwa. Kemudian, ia membawa acara tersebut ke Trans TV sebelum akhirnya mendirikan platform media independen Narasi TV pada tahun 2018. Najwa dikenal sebagai jurnalis yang kritis, cerdas, dan memiliki integritas tinggi.
Keluarga Harmonis di Balik Layar Ketenaran
Di balik layar ketenaran Najwa Shihab, terdapat keluarga yang harmonis dan saling mendukung. Najwa dan Ibrahim dikaruniai seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf yang kini berusia 24 tahun dan sedang menempuh pendidikan di Inggris. Sayangnya, mereka juga pernah mengalami kesedihan mendalam ketika putri mereka, Namiyah, meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan pada tahun 2011.
Kehidupan keluarga Najwa dan Ibrahim mengajarkan kita bahwa kesuksesan dan kebahagiaan sejati tidak hanya diukur dari popularitas dan materi. Lebih dari itu, keharmonisan keluarga, dukungan dari orang-orang terdekat, dan kemampuan untuk berbagi kebahagiaan dan kesedihan adalah hal-hal yang jauh lebih berharga.
Dedikasi di Bidang Hukum dan Media: Warisan yang Menginspirasi
Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat luas. Dedikasinya di bidang hukum dan dukungan yang tak pernah putus kepada Najwa Shihab menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah sosok yang cerdas, rendah hati, dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekitarnya.
Mengenang Ibrahim: Cinta, Keluarga, dan Integritas
Ibrahim mungkin tidak sering tampil di depan kamera, tetapi perannya sangat penting dalam kesuksesan Najwa Shihab. Ia adalah support system yang kuat, seorang suami yang penuh cinta, dan seorang ayah yang penyayang. Kepergiannya mengingatkan kita untuk selalu menghargai waktu yang kita miliki bersama orang-orang terdekat dan untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan.
Semoga almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Kisah cinta dan pengabdiannya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Rest in peace, Bapak Ibrahim.