Dark Mode Light Mode

Kilau Tahun Emas: Cherry Red Rilis Kotak Koleksi Rekaman The Bangles Era 80-an

Siapa bilang nostalgia itu cuma buat orang tua? Bersiaplah untuk perjalanan waktu yang benar-benar keren karena The Bangles, band yang membuat kita berdansa dengan “Walk Like An Egyptian,” akan merilis box set epik berjudul “Watching the Sky.” Ini bukan sekadar album kompilasi biasa, tapi sebuah kapsul waktu yang membawa kita kembali ke era power pop dan psychedelic rock ala tahun 80-an. Dijamin, playlist Spotify kamu bakal berdebu setelah ini!

Nostalgia Manis: Mengenang Era Keemasan The Bangles

The Bangles, kuartet perempuan asal Los Angeles, memulai perjalanan musik mereka sebagai bagian dari gerakan Paisley Underground. Perpaduan unik antara power pop dan psychedelia inilah yang membuat mereka berbeda. Formasi awal mereka, dengan nama The Bangs, menghasilkan beberapa lagu yang tajam dan berenergi. Perjalanan mereka tidak selalu mulus, dengan perubahan nama dan personil, sebelum akhirnya menandatangani kontrak dengan Columbia Records. Walaupun sempat dianggap sebagai “yin” dari “yang” The Go-Go’s, The Bangles punya identitas musik yang kuat dan tak tertandingi.

Album debut mereka, “All Over the Place” (1984), diproduseri oleh David Kahne, seorang hotshot dari 415 Records. Album ini menampilkan lagu-lagu catchy seperti “Hero Takes a Fall” dan cover dari “Going Down to Liverpool”. Meskipun mendapat pujian, album ini hanya meraih kesuksesan yang moderat. Namun, album ini menjadi landasan penting bagi kesuksesan The Bangles di masa depan. Album ini menunjukkan potensi besar band ini dalam menciptakan musik pop yang cerdas dan memorable.

“Different Light”: Saatnya Bersinar Terang

Momentum berubah drastis dengan dirilisnya “Different Light” (1986). The Bangles semakin terbuka untuk menerima lagu dari penulis lain. Jules Shear menyumbangkan “If She Knew What She Wants,” Liam Sternberg menciptakan “Walk Like An Egyptian,” dan mereka bahkan meng-cover “September Gurls” milik Big Star. Album ini menandai transformasi The Bangles menjadi kekuatan pop yang tak terhentikan. Collaboration dengan penulis lagu berbakat memperkaya musik mereka dan memperluas daya tarik mereka.

Namun, mahkota album ini adalah “Manic Monday,” sebuah lagu pop ceria yang dikirimkan oleh Prince. Uniknya, The Bangles mengaransemen dan memainkan lagu itu sendiri, sebuah langkah yang jarang terjadi ketika seorang artis sekelas Prince memberikan lagu kepada band lain. Hasilnya? Lagu ini meroket ke posisi kedua di Billboard Hot 100, hanya dikalahkan oleh “Kiss” milik Prince dan The Revolution. “Walk Like An Egyptian” kemudian menyusul kesuksesan “Manic Monday”, dibantu oleh video musik yang menampilkan tatapan menggoda Susanna Hoffs yang tak terlupakan. Keberhasilan single-single ini mengangkat nama The Bangles ke puncak popularitas.

“Everything”: Menuju Puncak Kejayaan

The Bangles kembali meraih sukses besar dengan cover dari “Hazy Shade of Winter” (Simon & Garfunkel) yang rock abis. Lagu ini menjadi soundtrack film Less Than Zero (1987) dan mencapai posisi kedua di tangga lagu. Album “Everything” (1988) menyusul setahun kemudian, diproduseri oleh Davitt Stigerson. Setiap anggota band ikut menulis lagu, menunjukkan kreativitas mereka yang berkembang.

Debbi Peterson ikut menulis “Be with You,” sebuah lagu rock uptempo, sementara Michael Steele menyumbangkan “Glitter Years” yang jangle-pop. Susanna Hoffs berkolaborasi dengan Billy Steinberg dan Tom Kelly (penulis lagu “Like a Virgin,” “True Colors”) dalam menciptakan “Eternal Flame,” sebuah balada prom yang dramatis, dan “In Your Room” yang psychedelic. Kedua lagu ini masing-masing mencapai posisi pertama dan kelima di tangga lagu. Kesuksesan “Eternal Flame” membuktikan kemampuan The Bangles dalam menciptakan musik yang menyentuh hati dan abadi.

“Watching the Sky”: Kapsul Waktu Pop yang Wajib Dimiliki

Nah, inilah inti dari segalanya. Box set “Watching the Sky” menghadirkan hampir seluruh diskografi The Bangles dari dekade pertama mereka dalam empat CD. Di dalamnya terdapat tiga album studio mereka (All Over the Place, Different Light, dan Everything), lengkap dengan single, B-side, dan remix. Ada juga bonus disc berisi materi langka, termasuk materi studio pra-major label mereka. Totalnya, ada 27 bonus track, ditambah catatan dari John Earls dari Classic Pop. Bayangkan, semua hits dan hidden gems dalam satu box set!

  • Disc 1: All Over the Place (1984) dan bonus track
  • Disc 2: Different Light (1986) dan bonus track
  • Disc 3: Everything (1988)
  • Disc 4: Bonus track (materi langka dan remix)

Album-album ini sebenarnya sudah pernah dirilis ulang sebelumnya, tetapi box set ini menawarkan koleksi yang lebih komprehensif. Hanya ada satu bonus cut yang hilang, yaitu versi dub dari “Walk Like An Egyptian”. Tapi, jangan khawatir, masih banyak materi langka lainnya yang akan memuaskan dahaga para penggemar The Bangles. Bersiaplah untuk bernostalgia dengan single edit, remix, dan materi pra-Columbia yang jarang terdengar.

Meskipun beberapa lagu dari era Columbia seperti “I Got Nothing” (dari soundtrack film The Goonies) dan outtake “Everything I Wanted” tidak termasuk, box set ini tetap merupakan koleksi yang essential bagi para penggemar The Bangles. Ini adalah kesempatan sempurna untuk menggali lebih dalam musik mereka dan menemukan kembali lagu-lagu yang mungkin terlewatkan. Seriously, this is a must-have!

Momen ini adalah fun day untuk para penggemar The Bangles! Box set “Watching the Sky” bukan hanya sekadar koleksi lagu, tetapi juga sebuah perayaan atas musik yang telah menemani kita selama bertahun-tahun. Jadi, tunggu apa lagi? Segera pesan box set ini dan bersiaplah untuk berdansa dan bernyanyi bersama The Bangles! Jangan sampai kelewatan, ya!

Jadi, intinya, box set “Watching the Sky” adalah homage yang sempurna untuk The Bangles. Ini adalah kesempatan untuk menghidupkan kembali kenangan indah dan menemukan kembali musik mereka yang everlasting. Prepare to have your nostalgia button pushed!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

iPhone 13: Penawaran Gratis Mengejutkan dari Apple Akan Segera Mengubah Segalanya di Indonesia

Next Post

Produser Guilty Gear Strive Pertimbangkan Kebangkitan BlazBlue Baru Bersama Mori