Ketika kabar gembira datang bak meteor, seringkali ia membawa serta serpihan drama yang tak terduga. Rasanya seperti menunggu episode final dari serial favorit, namun tiba-tiba jadwal tayangnya diubah, bahkan platform penayangannya pun ikut berganti. Inilah kira-kira gambaran kegalauan para gamer yang menantikan kehadiran King of Meat, sebuah hack-and-slash co-op party platformer yang sempat bikin penasaran, kini menemukan takdirnya di konsol masa depan: Switch 2.
Drama Konsol: Ketika Takdir Mengganti Rencana Game Favorit
Kisah game ini dimulai dengan cukup megah, diumumkan pertama kali pada Gamescom Opening Night Live 2024, sebuah panggung yang selalu berhasil mencuri perhatian. Kala itu, gaungnya sudah cukup nyaring, mengisyaratkan sebuah petualangan baru yang menjanjikan keseruan. Para penggemar pun sudah mulai mencatat di kalender digital mereka.
Tak berhenti di situ, King of Meat kembali muncul, kali ini di bulan Maret dalam sesi Nintendo Direct yang selalu dinantikan banyak pihak. Pengumuman tersebut membawa serta kabar yang lebih konkret: game ini dijadwalkan meluncur pada tahun 2025 untuk Switch 1. Sebuah janji yang kala itu terasa manis, membuat ekspektasi para pemilik Switch generasi pertama melambung tinggi.
Namun, seperti cerita drama Korea yang penuh plot twist, janji itu ternyata tidak berumur panjang. Tanggal rilis 2025 untuk Switch 1 yang sempat diumumkan, kini harus dilupakan. Tampaknya, nasib konsolnya pun ikut berubah arah, memberikan kejutan yang tidak kalah dramatis bagi para penggemar.
Saat konsol lain seperti PS5 dan Xbox Series telah mendapatkan tanggal rilis pasti pada 7 Oktober, nasib Switch 1 justru menjadi kabur. Tidak ada lagi informasi mengenai perilisan King of Meat untuk konsol tersebut, meninggalkan sebuah tanda tanya besar di benak para gamer yang sudah siap-siap berburu.
Maka, untuk saat ini, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah terus berharap. Harapan bahwa mungkin saja ada keajaiban yang bisa membawa game ini kembali ke Switch 1, meskipun peluangnya kini terlihat semakin tipis seperti kertas tisu yang terkena air. Sebuah penantian yang membutuhkan kesabaran ekstra.
King of Meat: Bukan Sekadar Daging Biasa, Ini Arena Pesta Barbar
Namun, buang jauh-jauh rasa pesimis itu! Ada kabar baik yang datang dari masa depan, menjanjikan secercah cahaya di ujung terowongan: King of Meat dipastikan akan hadir di Switch 2 pada “awal 2026”. Sebuah penantian yang mungkin terasa lama, namun setidaknya ada kepastian yang bisa digenggam.
King of Meat sendiri bukanlah game biasa yang penuh serius. Sebaliknya, game ini berfokus pada keseruan dan kekonyolan, mengajak pemain dan tiga teman lainnya untuk menaklukkan berbagai dungeon yang dibuat oleh pengembang maupun komunitas. Tujuan utamanya? Meraih ketenaran di hadapan penonton studio live, layaknya influencer yang sedang naik daun.
Energi puzzle platforming-nya terasa sangat mirip dengan Fall Guys, namun dengan sentuhan hack-and-slash yang epik. Para pemain akan merasakan adrenalin berpacu saat melompati rintangan dan memecahkan teka-teki, sambil tetap menjaga agar karakter mereka tidak terjatuh ke jurang.
Untuk urusan combat, game ini tidak main-main. Tersedia arsenal senjata dan upgrade yang cukup “daging” untuk membuat setiap aksi tebas-tebasan terasa memuaskan. Rasanya seperti sedang berada di dapur, namun pisau yang digunakan untuk memotong daging adalah senjata ampuh untuk mengalahkan musuh.
Setiap pukulan dan tebasan didesain agar terasa responsif dan bertenaga, memberikan sensasi gameplay yang mengalir. Ini memastikan bahwa meskipun game ini konyol, aspek pertarungannya tetap serius dan menantang, bukan sekadar pelengkap visual belaka.
Uji Coba Teknis: Mencari Sinyal Terbaik Sebelum Pesta Dimulai
Untuk memastikan semuanya berjalan mulus dan mendapatkan feedback dari para calon pemain, Amazon Games telah mengumumkan adanya Uji Coba Teknis untuk King of Meat. Ini seperti pemanasan sebelum konser besar, memastikan semua instrumen siap dimainkan.
Uji coba ini akan berlangsung di platform PS5, Xbox Series, dan Steam, dari tanggal 23 hingga 24 Agustus, dimulai pukul 10 pagi PT / 1 siang ET / 6 sore BST / 7 malam CET. Sebuah kesempatan emas bagi para gamer di platform tersebut untuk merasakan sensasi gameplay lebih awal.
Sayangnya, uji coba teknis ini tidak akan tersedia di Switch 2. Tentu saja, karena konsol tersebut masih berada di garis start dan belum siap untuk balapan. Namun, absennya Switch 2 dari uji coba ini justru membawa harapan tersendiri bagi para penggunanya kelak.
Ini mengindikasikan bahwa Amazon Games dan Glowmade memiliki waktu lebih untuk memoles versi Switch 2, memastikan bahwa game tersebut akan tiba dalam kondisi prima. Mungkin seperti koki yang sengaja menyimpan resep terbaiknya untuk acara spesial, memastikan hidangan utama terasa paling lezat.
Antisipasi Switch 2: Harapan Baru untuk Pesta yang Lebih Meriah
Tahun lalu, tim redaksi sempat menjajal versi PC dari King of Meat dan mengaku sangat menikmati waktu bermainnya. Sebuah pengalaman yang menyenangkan, seperti menikmati pesta barbeque dengan teman-teman, namun dengan bumbu kekhawatiran yang sedikit mengganggu.
Kekhawatiran utama saat itu adalah apakah Switch 1 akan mampu mengimbangi semua aksi yang terjadi di layar. Mengingat intensitas dan kekonyolan yang ditawarkan King of Meat, performa konsol memang menjadi kunci untuk pengalaman bermain yang optimal.
Namun, dengan kehadiran Switch 2 di awal 2026, kekhawatiran tersebut kini perlahan mencair. Harapan muncul bahwa konsol generasi baru ini akan mampu menopang semua keramaian visual dan aksi intens yang ditawarkan King of Meat dengan lebih baik.
Jika Switch 2 dapat menunjukkan performa yang lebih stabil dan mulus, maka King of Meat berpotensi menjadi salah satu party platformer paling menyenangkan tahun depan. Sebuah game yang bisa mengobati rasa rindu akan tawa dan kekonyolan bersama teman-teman, di tengah hiruk pikuk dunia gaming yang serba kompetitif.
Dengan demikian, meskipun ada sedikit drama dan penundaan di awal, kehadiran King of Meat di Switch 2 tetap menjadi angin segar. Ini adalah bukti bahwa terkadang, menunggu memang berharga, terutama jika hasilnya adalah pesta hack-and-slash yang dijamin seru di konsol generasi berikutnya.