Siapa bilang harpa cuma buat malaikat? Kitba, sang harpist Brooklyn, baru aja rilis single baru yang bikin kita mikir eksistensi hidup sambil joget-joget dikit. “Hold The Edges” ini bukan cuma lagu, tapi kayak mantra buat hadapi hari-hari yang berat. Album barunya bakal rilis September ini, dan kayaknya bakal jadi soundtrack kita pas lagi quarter-life crisis.
Kitba: Harpa, Synth, dan Kegelisahan Generasi Z
Rebecca El-Saleh, atau yang lebih dikenal sebagai Kitba, ini bukan sembarang musisi. Dia menggabungkan suara harpa klasik dengan synth modern, menciptakan musik yang unik dan relatable. Setelah sukses dengan album debutnya dua tahun lalu, Kitba kembali dengan album baru berjudul Hold The Edges, yang dijadwalkan rilis melalui Ruination Record Co. Album ini menjanjikan eksplorasi lebih dalam tentang identitas, kesulitan, dan harapan.
Single “Hold The Edges” sendiri menggambarkan perjuangan sehari-hari yang kita hadapi. Kitba dengan jujur menyuarakan perasaan overwhelmed, tapi sekaligus memberikan harapan untuk tetap bertahan. Liriknya yang puitis dan musiknya yang menenangkan, bikin kita merasa validated dan termotivasi.
Musiknya Kitba itu kayak pelukan hangat di hari yang dingin. Atau kayak kopi panas di pagi yang kelabu. Pokoknya, pas banget buat didengerin sambil merenung atau kerja. Dengan musiknya, Kitba seakan bilang, “Hei, it’s okay kalau lagi nggak baik-baik aja. Kita semua pernah kok.”
Kitba nggak cuma jago main harpa, tapi juga pintar menulis lirik. Lagunya kayak self-talk yang jujur dan apa adanya. Nggak ada kepura-puraan, nggak ada drama lebay. Cuma kejujuran dan harapan. Hal ini membuat musiknya sangat terhubung dengan pendengarnya, terutama generasi muda yang sering merasa lost dan confused.
“Hold The Edges” bukan cuma tentang kesulitan, tapi juga tentang growth. Kitba mengajak kita untuk menerima kelemahan kita dan tetap berusaha. Pesan ini sangat relevan di era sekarang, di mana kita sering dituntut untuk selalu sempurna. Musik Kitba mengingatkan kita bahwa imperfection is beautiful.
Album Hold The Edges berisi 10 lagu yang masing-masing punya cerita sendiri. Dari “Wolf’s Mouth” sampai “Cards”, setiap lagu menjanjikan perjalanan emosional yang mendalam. Kitba mengajak kita untuk merayakan kerapuhan dan menemukan kekuatan dalam kelemahan.
Lebih Dalam dari Sekadar Nada: Pesan di Balik “Hold The Edges”
Kitba sendiri mengatakan bahwa lagu “Hold The Edges” awalnya adalah mantra pribadi untuk melewati masa sulit. Tapi, seiring waktu, maknanya berubah menjadi ajakan untuk melampaui batasan diri. Proses kreatif ini tercermin dalam musiknya yang terus berkembang dan bereksperimen. Produksi oleh Zubin Hensler memberikan sentuhan modern dan dreamy yang semakin memperkaya musik Kitba.
Bayangin deh, lagi macet di jalan, tiba-tiba dengerin “Hold The Edges”. Dijamin, stres langsung berkurang. Musiknya bikin kita calm dan grounded. Kitba punya kemampuan untuk mengubah momen-momen biasa menjadi pengalaman yang bermakna. Ini lah yang bikin musiknya begitu special.
Bukan cuma itu, video lirik “Hold The Edges” yang dibuat oleh Christopher Royal King juga patut diacungi jempol. Visualnya yang surreal dan artsy melengkapi musiknya dengan sempurna. Video ini bukan cuma sekadar animasi, tapi juga interpretasi visual dari pesan yang ingin disampaikan Kitba.
Intinya, Kitba adalah game changer di dunia musik indie. Dia membuktikan bahwa harpa nggak cuma buat musik klasik, tapi juga bisa jadi instrumen yang keren dan relevant di era modern. Musiknya menyentuh hati dan pikiran, bikin kita mikir sambil menikmati alunan melodi yang indah.
Kitba juga menggabungkan elemen-elemen ambient dan electronic ke dalam musiknya, menciptakan soundscape yang unik dan menarik. Gabungan ini bikin musiknya nggak monoton dan selalu menawarkan sesuatu yang baru. Kita nggak akan bosen dengerin lagu-lagunya berulang-ulang. Coba deh dengerin album-album band indie lokal sebagai referensi.
Kenapa Kita Butuh Musik Kitba Sekarang?
Di tengah hiruk pikuk dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, kita sering lupa untuk berhenti sejenak dan merenung. Musik Kitba mengingatkan kita untuk slow down, breathe, dan connect dengan diri sendiri. Ini bukan cuma sekadar hiburan, tapi juga self-care.
Musik Kitba itu kayak teman curhat yang nggak pernah nge-judge. Dia selalu ada buat kita, kapan pun kita butuh. Lagunya bikin kita merasa understood dan supported. Di dunia yang seringkali terasa isolating, Kitba menawarkan koneksi yang tulus dan bermakna.
Album Hold The Edges adalah pengingat bahwa hidup itu nggak selalu tentang kesuksesan dan kebahagiaan. Kadang, kita juga perlu merayakan kesedihan dan kegagalan. Karena dari situlah kita belajar dan tumbuh. Kitba mengajak kita untuk menerima seluruh spektrum emosi dan menemukan keindahan dalam kerapuhan. Jangan lupa untuk pre-order albumnya di sini.
Kesimpulan: Kitba, Soundtrack untuk Jiwa yang Resah
Kitba bukan cuma musisi, tapi juga storyteller. Musiknya adalah cerminan dari pengalaman hidupnya, dan juga pengalaman hidup kita. Dia mengajak kita untuk berani menjadi diri sendiri, apa adanya. Dan itu adalah pesan yang sangat berharga di era sekarang. Jadi, siap-siap dengerin Hold The Edges dan biarkan musiknya menyentuh jiwamu! Dijamin, abis dengerin, hidup jadi terasa lebih ringan, walau cuma sedikit. Cheers!