Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Konser Kacau Kanye West di Shanghai Picu Tuntutan Pengembalian Dana

Konser bisa jadi pengalaman magis, penuh energi dan kenangan tak terlupakan. Tapi, kadang-kadang, alih-alih terbang tinggi, kita justru mendarat dengan keras. Pertunjukan yang seharusnya jadi highlight malah jadi lowlight. Sayangnya, kejadian inilah yang kabarnya dialami para penggemar Kanye West di Shanghai baru-baru ini. Gimana ceritanya? Mari kita ulik lebih dalam!

Kanye West Bikin ‘Runaway’ dari Panggung? Konser di Shanghai Berujung Protes

Konser Kanye West di Shanghai Stadium pada Sabtu malam (12 Juli 2025) kemarin seharusnya jadi comeback yang gemilang setelah hampir setahun absen dari panggung. Bayangkan, 70.000 orang memadati stadion, siap berpesta pora dengan musik Ye. Tapi, ekspektasi tinggi seringkali berbanding terbalik dengan realita.

Menurut laporan The Global Times, Kanye West telat datang lebih dari 40 menit. Penonton yang sudah excited sejak sore, lama-lama mulai gerah. Teriakan “REFUND! REFUND!” pun menggema di stadion. Kejadian ini mengingatkan kita pada pengalaman menunggu ojol saat hujan deras, tapi kali ini skalanya 70.000 kali lebih complicated.

Masalah tak berhenti di situ. Begitu Kanye naik panggung, masalah teknis langsung menyerang. DJ sampai harus me-restart beberapa lagu. Belum lagi hujan yang turun selama pertunjukan, menambah drama dalam konser tersebut. Bisa dibilang, technical difficulties dan cuaca kurang bersahabat jadi musuh utama malam itu.

Visual panggungnya pun kabarnya minimalis, dengan sedikit pencahayaan dan desain produksi. Beberapa penonton bahkan mengeluhkan kualitas suara yang kurang memadai. Kombinasi antara keterlambatan, masalah teknis, dan visual yang kurang memukau ini sukses menciptakan unforgettable experience, tapi sayangnya bukan dalam arti yang positif.

Alhasil, konser ini langsung jadi trending topic di media sosial Tiongkok. Banyak yang menyuarakan kekecewaan mereka, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “konser paling buruk yang pernah mereka hadiri”. Waduh, pedas juga ya kritiknya? Hal ini menunjukkan betapa tingginya harapan penggemar terhadap penampilan Kanye West.

Bahkan, ada juga yang berkelakar, menyebut Kanye West jadi “Hu Ye” (沪Ye), yang bisa diartikan sebagai “Ye (Kanye) dari Shanghai”, sebagai sindiran atas keterlambatannya. Humor memang jadi salah satu cara kita menghadapi situasi yang kurang mengenakkan, kan?

Kenapa Konser Kanye West di Shanghai Jadi Sorotan?

Kasus konser Kanye West ini sebenarnya lebih dari sekadar keterlambatan dan masalah teknis. Ini juga menyoroti ekspektasi penonton terhadap sebuah pertunjukan, terutama setelah penantian yang cukup lama. Fans rela mengeluarkan uang dan waktu untuk melihat idola mereka, jadi wajar jika mereka mengharapkan pengalaman yang maksimal.

Kontroversi dan Penolakan: Masa Lalu Kanye West Hantui Kariernya?

Sebenarnya, kesulitan Kanye West untuk mendapatkan booking manggung sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2023, ia hanya tampil di Tiongkok dan Korea Selatan. Sebuah festival di Slovakia bahkan dibatalkan setelah petisi yang menentang penampilannya mendapatkan ribuan tanda tangan.

Petisi tersebut menuduh Ye “berulang kali dan secara terbuka mengikuti simbol dan ideologi yang terkait dengan periode tergelap dalam sejarah global modern”, dan menyebut penampilannya yang direncanakan sebagai “penghinaan terhadap memori sejarah, glorifikasi kekerasan masa perang, dan perendahan martabat semua korban rezim Nazi”. Tuduhan serius, bukan?

Selain itu, petisi tersebut juga menyebut “tidak dapat diterima” bagi Bratislava untuk menjadi tuan rumah pertunjukan oleh West karena “sikap publiknya yang berbahaya yang bertentangan langsung dengan memori Eropa dan tanggung jawab sejarah”. Tampaknya, kontroversi masa lalu Kanye West terus membayanginya.

Pada 8 Mei tahun ini, tepat pada peringatan 80 tahun kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, ia merilis lagu berjudul ‘Heil Hitler’. Sebelumnya, ia juga digugat atas diskriminasi dan dituduh mengirim pesan teks “Hail Hitler” kepada karyawan Yeezy yang beragama Yahudi. Kasus ini tentu saja menambah panjang daftar kontroversinya.

Tiket Mahal, Pengalaman Murahan? Ironi Industri Hiburan

Lagu tersebut bahkan menyebabkan West dilarang bepergian ke Australia. Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, mengonfirmasi bahwa visa rapper tersebut telah dicabut awal bulan ini. Cancel culture tampaknya semakin menggila, dan Kanye West adalah salah satu korbannya.

Februari lalu, rapper itu juga menghapus bersih situs Yeezy-nya, hanya menyisakan kaos putih dengan swastika besar di dada yang tersedia untuk dijual. Sebelumnya, Ye menyampaikan serangkaian komentar anti-Semit selama wawancara dengan komentator sayap kanan Gavin McInnes. Kombinasi kontroversi ini jelas berdampak pada citra dan kariernya.

Jadi, Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kejadian Ini?

Kisah konser Kanye West di Shanghai ini bisa jadi pelajaran berharga bagi kita semua. Pertama, bagi para artis, penting untuk selalu memberikan yang terbaik bagi penggemar, baik dari segi penampilan maupun produksi. Jangan sampai hype tinggi berujung pada kekecewaan mendalam. Kedua, bagi para penggemar, tetaplah kritis dan jangan mudah terlena dengan image seorang idola.

Dan yang terakhir, bagi industri hiburan secara keseluruhan, kejadian ini mengingatkan kita bahwa reputasi dan integritas adalah aset yang sangat berharga. Jangan sampai keuntungan sesaat mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan sejarah. Konser yang seharusnya menjadi perayaan seni dan budaya, justru ternoda oleh kontroversi dan kekecewaan. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Ingat, pengalaman lebih berharga daripada tiket mahal.

Previous Post

Peringatan Nvidia: Serangan Rowhammer Mengintai GPU

Next Post

Prabowo Imbau Anti-Kapitalisme, Arah Ekonomi Indonesia Berubah

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *