Dark Mode Light Mode

Krafton Ambil Alih Pimpinan Studio Subnautica 2, Akses Awal di Ujung Tanduk

Kita semua tahu kan, menunggu game kesayangan rilis itu rasanya kayak nunggu THR – harap-harap cemas, tapi kalau akhirnya dapat, wah, surga dunia! Tapi, gimana jadinya kalau di tengah penantian itu, muncul berita yang bikin kita garuk-garuk kepala? Nah, ini dia ceritanya.

Subnautica 2: Kisah di Balik Layar yang Lebih Dalam dari Palung Mariana

Subnautica, game survival bawah laut yang sukses bikin kita lupa daratan (literally!), lagi siap-siap menyambut sekuelnya, Subnautica 2. Tapi, di balik ombak kegembiraan ini, ada badai kecil yang lagi menerjang. Krafton, perusahaan raksasa di balik PUBG yang mengakuisisi Unknown Worlds (developer Subnautica) pada tahun 2021, baru aja mengumumkan perubahan kepemimpinan yang cukup mengejutkan.

Singkat cerita, Charlie Cleveland, sang game director dari Subnautica pertama, bersama dengan CEO Ted Gill, dan special projects director Max McGuire, harus rela "digantikan" posisinya. Padahal, early access Subnautica 2 udah di depan mata! Krafton nggak secara gamblang menyebutkan alasan pergantian ini, tapi mereka menekankan keinginan untuk tetap melibatkan para pendiri Unknown Worlds dalam pengembangan game. Hm, bau-baunya ada sesuatu nih.

Posisi mereka sekarang diisi oleh Steve Papoutsis, yang juga menjabat sebagai CEO di Striking Distance (studio di balik The Callisto Protocol). Jadi, Pak Steve ini sekarang punya dua pekerjaan sekaligus. Semacam double agent di dunia game! Krafton juga menyelipkan kode-kode terselubung tentang timeline pengembangan Subnautica 2 yang mungkin nggak sesuai harapan mereka. Ada kalimat-kalimat seperti "memberikan game terbaik secepat mungkin" dan "metrik serta target yang jelas." Intinya, speed is key, bro.

Dari Lautan Sepi ke Mode Co-op: Apa yang Baru di Subnautica 2?

Subnautica 2 (sebenarnya game ketiga setelah standalone expansion Below Zero) memang udah dikonfirmasi sejak 2022. Trailer cinematic pertama bahkan udah dirilis Oktober lalu, dengan hint mode co-op yang baru. Bayangin, menjelajahi lautan misterius sama teman, seru banget kan? Tapi ya itu, perubahan kepemimpinan ini bikin kita mikir, apakah mode co-op ini akan semulus yang kita bayangkan?

Salah satu hal yang bikin Subnautica digandrungi adalah karakter protagonisnya yang bisu. Di Below Zero, karakter protagonisnya lebih banyak bicara, dan beberapa gamer kurang suka dengan perubahan ini. Nah, Subnautica 2 bakal balik lagi ke pendekatan silent protagonist, plus planet lautan baru dengan misteri, makhluk, dan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya. Ada juga karakter yang bisa dikustomisasi, kendaraan baru, dan banyak lagi. Sounds promising!

Apakah Perubahan Kepemimpinan Akan Mempengaruhi Subnautica 2?

Pertanyaan sejuta umat: apakah pergantian kepemimpinan ini akan berdampak pada kualitas Subnautica 2? Krafton jelas ingin Subnautica 2 dirilis secepat mungkin, dengan target dan metrik yang jelas. Ini bisa jadi berarti tekanan yang lebih besar pada tim developer untuk mempercepat proses pengembangan. Di satu sisi, kita pengen game ini cepat rilis, tapi di sisi lain, kita juga nggak mau kualitasnya jadi korban. Ini dilema klasik!

Perlu diingat, pengembangan game itu kayak masak rendang – butuh waktu dan kesabaran. Kalau terlalu cepat, dagingnya bisa alot dan bumbunya kurang meresap. Kita tentu berharap, Steve Papoutsis bisa menyeimbangkan antara kecepatan dan kualitas, sehingga Subnautica 2 tetap jadi game survival yang bikin kita ketagihan. Jangan sampai karena terlalu fokus sama target, esensi game nya malah hilang.

Early Access: Harapan dan Kekhawatiran

Subnautica 2 rencananya akan dirilis dalam versi early access tahun ini. Ini adalah kesempatan buat para gamer untuk mencoba game ini lebih awal dan memberikan feedback kepada developer. Tapi, early access juga punya risiko. Bug, glitch, dan konten yang belum lengkap bisa jadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Unknown Worlds sebelumnya memperkirakan early access Subnautica 2 akan berlangsung selama dua hingga tiga tahun. Ini waktu yang cukup lama, tapi bisa jadi sepadan kalau hasilnya memuaskan.

Subnautica: Lebih dari Sekadar Game, Ini Soal Eksplorasi dan Penemuan

Subnautica bukan cuma sekadar game survival. Ini adalah tentang menjelajahi dunia yang asing, menemukan misteri yang tersembunyi, dan bertahan hidup di lingkungan yang keras. Ini tentang rasa ingin tahu, keberanian, dan kemampuan untuk beradaptasi. Itulah yang membuat Subnautica begitu istimewa.

Survival Horror: Bayangkan saja anda sedang menyelam dan bertemu dengan makhluk menakutkan. Itu adalah teror yang menyenangkan sekaligus menegangkan.

Crafting System: Membuat alat dan perlengkapan adalah inti dari permainan. Pemain akan senang dengan sistem crafting yang detail dan memuaskan.

Base Building: Membangun markas bawah laut adalah cara untuk bertahan hidup dan berkembang. Pemain dapat merancang dan membangun markas sesuai dengan keinginan mereka.

Eksplorasi: Dunia bawah laut yang luas dan penuh dengan misteri menunggu untuk dijelajahi. Pemain akan menemukan tempat-tempat baru dan makhluk-makhluk yang unik.

Masa Depan Subnautica: Harapan di Tengah Ketidakpastian

Perubahan kepemimpinan di Unknown Worlds memang menimbulkan tanda tanya besar. Tapi, kita sebagai gamer cuma bisa berharap yang terbaik untuk Subnautica 2. Semoga saja, Pak Steve Papoutsis bisa membawa game ini ke arah yang lebih baik, tanpa mengorbankan esensi dan kualitas yang sudah dibangun oleh para pendahulunya.

Intinya, kita semua pengen Subnautica 2 jadi game yang keren, bikin nagih, dan bisa bikin kita lupa daratan lagi. Semoga aja, badai kecil ini nggak bikin kapal Subnautica 2 karam sebelum berlayar. Semangat terus buat Unknown Worlds! Kita tunggu game nya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Dua Warga Tiongkok Dideportasi: Penipuan Investasi Bodong Guncang Indonesia

Next Post

Crew Motorfest Season 7: Dua Playlist Gratis Bahasa Indonesia Hadir