Dark Mode Light Mode

Krafton Konfirmasi Subnautica 2, Masa Depan Survival Terjamin

Siap menyelam lebih dalam ke dunia game yang penuh intrik dan drama? Kabar terbaru tentang Subnautica 2 ini dijamin bikin kamu geleng-geleng kepala. Mulai dari penundaan rilis, konflik internal, hingga tuntutan hukum, semua ada di sini. Siapkan popcorn, karena kita akan mengupas tuntas semua drama ini.

Subnautica 2: Dari Lautan Impian ke Samudra Perseteruan

Subnautica, game survival bawah laut yang memukau, telah merebut hati jutaan gamer di seluruh dunia. Bayangkan sensasi menjelajahi kedalaman laut yang misterius, membangun basis bawah air, dan berhadapan dengan makhluk-makhluk aneh. Kesuksesan ini tentu saja memicu harapan tinggi terhadap sekuelnya, Subnautica 2. Namun, di balik layar, badai sedang bergejolak.

Awal bulan ini, para pendiri Unknown Worlds studio, Charlie Cleveland dan Max McGuire, serta mantan CEO Ted Gill, dilaporkan dipaksa keluar dari studio oleh perusahaan induk, Krafton. Salah satu poin konflik utama adalah tentang kesiapan Subnautica 2 untuk dirilis dalam early access. Bayangkan, sudah mau rilis early access, eh malah terjadi drama internal.

Rencana rilis early access ini menjadi sumber perdebatan sengit. Beberapa pihak merasa game tersebut belum siap, sementara yang lain ingin segera meluncurkannya untuk mendapatkan feedback dari komunitas. Perbedaan pandangan ini memicu ketegangan yang akhirnya berujung pada perubahan besar dalam struktur kepemimpinan di Unknown Worlds.

Krafton, sebagai perusahaan induk, memiliki visi dan standar kualitas yang tinggi. Mereka ingin memastikan bahwa Subnautica 2 memenuhi ekspektasi para penggemar dan memberikan pengalaman bermain yang memuaskan. Namun, tampaknya visi ini tidak sejalan dengan pandangan para pendiri Unknown Worlds.

Konflik internal ini mencapai puncaknya ketika sebuah tinjauan internal negatif terhadap Subnautica 2 bocor ke publik. Dokumen tersebut menyoroti berbagai kekurangan dan area yang perlu ditingkatkan sebelum dirilis dalam early access. Hal ini tentu saja menambah panas suasana dan memicu perdebatan lebih lanjut.

Krafton mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut dan menyatakan bahwa tinjauan tersebut merupakan bagian dari proses evaluasi yang rutin dilakukan untuk semua proyek mereka. Mereka menekankan komitmen mereka untuk menghadirkan game berkualitas tinggi dan memastikan bahwa setiap proyek selaras dengan standar kreativitas dan kualitas mereka.

Tinjauan Internal yang Mengungkap Kekurangan

Dokumen yang bocor tersebut mengungkapkan beberapa fakta yang cukup mengejutkan. Menurut tinjauan tersebut, Subnautica 2 kekurangan beberapa fitur yang seharusnya menjadi bagian dari rilis early access. Misalnya, enam jam konten telah dipotong, sebuah game mode telah dihapus, dan build tersebut kekurangan dua bioma, leviathan, dan kendaraan. Wah, lumayan banyak juga ya kekurangannya.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Subnautica 2 gagal memenuhi tujuan yang ditetapkan pada tahun 2023 dan merekomendasikan agar jadwal rilis dan content roadmap dievaluasi ulang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan game ini mengalami beberapa kendala dan perlu penyesuaian untuk mencapai kualitas yang diinginkan.

Krafton kemudian mengumumkan penundaan Subnautica 2 bersamaan dengan trailer baru untuk game tersebut. Penundaan ini tentu saja mengecewakan banyak penggemar yang sudah tidak sabar ingin segera memainkan sekuel game kesayangan mereka. Tapi ya, daripada rilis dengan banyak bug, mending sabar sedikit kan?

Bonus $250 Juta yang Menguap?

Menurut laporan Bloomberg, penundaan Subnautica 2 mungkin terkait dengan bonus $250 juta yang seharusnya dibayarkan Krafton kepada Unknown Worlds jika target finansial tertentu tercapai pada tahun 2025. Karena target tersebut kemungkinan besar tidak akan tercapai tanpa Subnautica 2 dirilis, beberapa penggemar bahkan menyerukan boikot terhadap game tersebut. Serius amat sampai boikot segala.

Krafton menanggapi dengan pernyataan keras yang menuduh tim kepemimpinan Unknown Worlds sebelumnya telah mengabaikan tanggung jawab mereka untuk sekuel tersebut. Pernyataan ini semakin memperkeruh suasana dan menunjukkan bahwa hubungan antara kedua belah pihak telah mencapai titik terendah.

Tuntutan Hukum yang Semakin Memanas

Cleveland kemudian mengumumkan bahwa ia meluncurkan tuntutan hukum terhadap Krafton bersama dengan McGuire dan Gill. Pertempuran hukum ini diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Sambil menunggu, Subnautica 2 diperkirakan akan dirilis di PC dan Xbox Series X|S pada tahun 2026. Lama juga ya nunggunya.

Pelajaran Berharga dari Kisah Subnautica 2

Kisah Subnautica 2 ini memberikan kita beberapa pelajaran berharga tentang industri game. Pertama, pengembangan game tidak selalu berjalan mulus. Konflik internal, kendala teknis, dan masalah finansial dapat menghambat proses pengembangan dan menyebabkan penundaan atau bahkan pembatalan proyek. Kedua, penting untuk memiliki komunikasi yang baik dan visi yang sama antara pengembang dan penerbit. Perbedaan pandangan dan kurangnya koordinasi dapat memicu konflik dan merusak hubungan kerja. Ketiga, kesabaran adalah kunci. Menunggu game berkualitas tinggi lebih baik daripada memainkan game yang penuh bug dan kekurangan. Jadi, mari kita tunggu dengan sabar rilis Subnautica 2 pada tahun 2026, semoga saja tidak ada drama lagi.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pembaruan SOS Pebblebee: Bukti Gadget Jadi Lebih Baik

Next Post

Chip Kuantum Elektronik-Fotonik Pertama Diproduksi di Pabrik Komersial, Era Komputasi Kuantum Semakin Dekat