Dunia musik metal baru saja kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Kepergian Ozzy Osbourne meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan rekan musisi. Zakk Wylde, gitaris legendaris yang telah lama menjadi bagian dari band solo Ozzy, berbagi kenangan terakhirnya dengan sang Prince of Darkness. Kisah ini bukan hanya tentang kehilangan, tapi juga tentang persahabatan sejati dan warisan musik yang tak terlupakan.
Legenda Metal Telah Pergi: Mengenang Ozzy Osbourne
Ozzy Osbourne, vokalis Black Sabbath yang kharismatik, meninggal dunia pada usia 76 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh keluarganya, yang menyatakan bahwa ia meninggal dunia dengan damai, dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Kepergiannya menandai akhir dari sebuah era dalam musik rock dan metal. Ozzy bukan hanya seorang musisi, tapi juga seorang entertainer sejati yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Kontribusi Ozzy Osbourne terhadap musik metal tidak dapat diukur dengan kata-kata. Bersama Black Sabbath, ia menciptakan fondasi bagi genre tersebut, dengan lagu-lagu seperti “Iron Man,” “Paranoid,” dan “War Pigs” yang menjadi himne bagi generasi rocker. Karier solonya juga sukses besar, dengan album-album seperti “Blizzard of Ozz” dan “No More Tears” yang melahirkan hits abadi.
Konser terakhir Ozzy, baik sebagai solois maupun bersama Black Sabbath, berlangsung di Birmingham pada tanggal 5 Juli. Konser bertajuk ‘Back To The Beginning’ itu menjadi momen perpisahan yang emosional bagi para penggemar. Pertunjukan tersebut menampilkan sederet musisi ternama seperti Tom Morello (Rage Against The Machine), Guns N’ Roses, KoRn, Tool, Slayer, Pantera, Metallica, Alice In Chains, Gojira, Anthrax, dan Steven Tyler (Aerosmith). Zakk Wylde, yang juga tampil bersama Pantera, kemudian bergabung dengan Ozzy untuk set solonya.
Ozzy telah berjuang melawan berbagai masalah kesehatan selama bertahun-tahun, termasuk diagnosis penyakit Parkinson pada tahun 2019. Namun, semangatnya untuk bermusik tidak pernah padam. Ia terus berkarya dan tampil di panggung, memberikan yang terbaik bagi para penggemarnya. Meski kondisi fisiknya menurun, suaranya tetap kuat dan penuh energi.
Zakk Wylde: Sahabat dan Rekan Sepanggung
Zakk Wylde telah menjadi bagian penting dari band solo Ozzy Osbourne sejak tahun 1987. Selain kemampuannya bermain gitar yang luar biasa, Zakk juga dikenal karena kepribadiannya yang hangat dan humoris. Ia bukan hanya seorang rekan kerja bagi Ozzy, tapi juga seorang sahabat sejati. Hubungan mereka melampaui panggung dan studio rekaman.
Menurut Zakk, Ozzy adalah sosok yang istimewa dalam hidupnya. Ia menganggap Ozzy seperti kakak laki-laki, tempat ia bisa meminta nasihat dan berbagi suka duka. Chemistry mereka di atas panggung tak tertandingi, menghasilkan pertunjukan yang penuh energi dan kegembiraan.
Kenangan Terakhir: Pesan Teks yang Menyentuh
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Guitar World, Zakk Wylde menceritakan momen terakhirnya bersama Ozzy. Ia mengungkapkan bahwa suasana di belakang panggung konser ‘Back To The Beginning’ sangat ramai, sehingga ia tidak sempat berbicara banyak dengan Ozzy. Namun, ia kemudian menerima pesan teks dari Ozzy yang mengucapkan terima kasih atas segalanya dan menyatakan cintanya. Pesan singkat itu menjadi kenangan terakhir mereka.
“Zakky, sorry, it was like a madhouse back there. I didn’t see you. Thanks for everything,” tulis Ozzy dalam pesannya. “I love you, buddy.”
Zakk Wylde menggambarkan Ozzy sebagai orang yang terbaik. Ia membandingkan Ozzy dengan ayahnya, seorang veteran Perang Dunia II. Kehilangan Ozzy sangat terasa baginya, seperti kehilangan anggota keluarga sendiri. Meski sedih, Zakk merasa bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan untuk bekerja dan bersahabat dengan Ozzy.
Legacy Musik yang Abadi
Ozzy Osbourne meninggalkan warisan musik yang tak ternilai harganya. Ia adalah salah satu frontman paling ikonik dalam sejarah musik rock dan metal. Lagu-lagunya akan terus dinikmati dan menginspirasi generasi mendatang. Lebih dari itu, ia juga dikenal karena kedermawanannya.
Konser terakhir Ozzy dan Black Sabbath berhasil mengumpulkan dana amal yang sangat besar, menunjukkan bahwa ia tidak hanya peduli pada musik, tetapi juga pada orang lain. “He helped a whole lot of people instead of making a profit. My God, what an incredible master. What an incredible life,” kata Zakk Wylde.
Legacy Ozzy Osbourne bukan hanya tentang musik, tapi juga tentang persahabatan, kedermawanan, dan semangat untuk terus berkarya meskipun menghadapi tantangan. Ia adalah inspirasi bagi kita semua.
Kepergian Ozzy Osbourne meninggalkan lubang besar di dunia musik metal. Namun, kenangan dan warisan musiknya akan terus hidup dalam hati para penggemar dan rekan musisi. Zakk Wylde, sebagai sahabat dan rekan sepanggung, akan selalu mengenang Ozzy sebagai sosok yang istimewa dan menginspirasi. Semoga Ozzy beristirahat dengan tenang, dan musiknya terus menggelegar di angkasa.