Siapa sangka, Metallica, band heavy metal legendaris, bisa bikin pemerintah Amerika Serikat kalang kabut? Ceritanya, Departemen Pertahanan AS ketahuan menggunakan lagu “Enter Sandman” tanpa izin untuk video promosi drone militer di media sosial X. Kejadian ini langsung memicu respons cepat dari Metallica yang gak main-main soal hak cipta.
Metallica vs. Pentagon: Ketika Hak Cipta Lebih Keras dari Distorsi Gitar
Intinya, video tersebut menampilkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth, tapi yang jadi masalah bukan pesannya, melainkan latar musiknya yang ikonik itu. Setelah mendapat teguran, video itu langsung ditarik dan diunggah ulang tanpa “Enter Sandman.” Juru bicara Pentagon mengakui kesalahan dan menyatakan bahwa X menghubungi mereka tentang masalah hak cipta ini. “Video telah diturunkan, diperbaiki, dan diunggah ulang ke halaman kami,” ujarnya.
Kejadian ini bukan yang pertama kali, lho. Sebelumnya, banyak musisi lain yang juga protes karena karya mereka digunakan tanpa izin. Sebut saja ABBA, The Rolling Stones, Bruce Springsteen, Rihanna, Neil Young, R.E.M., Guns N’ Roses, Woodkid, hingga Beyoncé. Bahkan, ada yang sampai menempuh jalur hukum. Wah, seru juga ya perseteruan musisi vs. pemerintah?
Kasus-kasus sebelumnya juga gak kalah heboh. Estate Sinead O’Connor pernah melayangkan surat peringatan kepada mantan Presiden Trump. Keluarga Isaac Hayes bahkan menggugat atas 134 pelanggaran hak cipta. Céline Dion juga mengecam penggunaan lagu “My Heart Will Go On” di kampanye Trump. “And really, THAT song?” tulis tim Dion, menunjukkan keheranan mereka.
The White Stripes juga ikut menggugat Trump karena penggunaan lagu “Seven Nation Army”. Jack White bahkan menambahkan keterangan “This machine sues fascists” pada unggahan salinan gugatan hukum di Instagram. Ini menunjukkan bahwa musisi gak akan tinggal diam kalau karya mereka disalahgunakan.
Semisonic menjadi contoh terbaru sebelum Metallica. Mereka memprotes penggunaan lagu “Closing Time” dalam video yang menampilkan seorang deportan yang diborgol. Video itu diunggah oleh Gedung Putih dengan lirik lagu tersebut, yang dianggap tidak sesuai dengan makna aslinya. “You don’t have to go home but you can’t stay here,” begitulah caption yang menyertai video tersebut.
Ketika Seni Bertemu Hukum: Pelajaran Berharga untuk Semua
Kejadian ini jadi pengingat penting tentang betapa krusialnya menghormati hak cipta. Gak peduli seberapa besar atau berkuasanya sebuah organisasi, aturan tetaplah aturan. Menggunakan karya orang lain tanpa izin bisa berakibat fatal, apalagi kalau berurusan dengan musisi yang terkenal militan soal hak intelektual mereka.
Penting bagi siapapun, apalagi lembaga pemerintahan, untuk memastikan bahwa semua penggunaan materi berhak cipta telah melalui proses perizinan yang benar. Ini bukan hanya soal menghindari tuntutan hukum, tapi juga soal menunjukkan rasa hormat terhadap karya seni dan kreativitas.
Hak Cipta di Era Digital: Lebih Ketat dari Dulu?
Di era digital ini, pelanggaran hak cipta semakin mudah terdeteksi. Teknologi memungkinkan para pemilik hak untuk memantau penggunaan karya mereka secara online. Sistem Content ID di YouTube, misalnya, membantu mengidentifikasi video yang menggunakan musik berhak cipta. Platform media sosial lain pun mulai mengembangkan sistem serupa.
Namun, ini juga berarti kita sebagai pengguna harus lebih berhati-hati. Sebelum menggunakan musik, gambar, atau video dari internet, pastikan kita memiliki izin yang sah. Lebih baik mencegah daripada berurusan dengan masalah hukum di kemudian hari, kan?
Belajar dari Metallica: Jangan Main-Main dengan Hak Cipta!
Kasus Metallica vs. Pentagon ini adalah contoh nyata bahwa hak cipta adalah sesuatu yang serius. Para musisi, seniman, dan kreator lainnya berhak untuk melindungi karya mereka. Menggunakan karya orang lain tanpa izin bukan hanya melanggar hukum, tapi juga gak menghargai jerih payah mereka. Jadi, sebelum menggunakan “Enter Sandman” untuk video promosi drone, pikirkan dua kali, ya! Atau mungkin, tiga kali?
Intinya, jangan sampai kita jadi korban Metallica berikutnya. Pastikan kita selalu menghormati hak cipta dan menggunakan karya orang lain dengan bijak. Ingat, musik itu keren, tapi menghormati hak cipta itu lebih keren!