Oke, siap. Inilah artikel yang Anda minta:
Dulu, waktu masih bocah, mungkin kita cuma dengerin lagu hits di radio tanpa peduli albumnya apa. Tapi sekarang, setelah punya Spotify dan lebih bijak (sedikit!), kita mulai memperhatikan tracklist dan opening song. Kayak gebetan, kesan pertama itu penting banget, kan? Apalagi buat album solo John Lennon, seorang legend yang hidupnya penuh drama dan musik berkualitas. Karena setelah The Beatles bubar, setiap album solo Lennon terasa seperti babak baru dalam buku kehidupannya yang kontroversial tapi catchy.
Memangnya, kenapa sih urutan lagu di album itu penting? Bayangin deh, kamu lagi dengerin album baru. Lagu pertama itu kayak trailer film. Kalau jelek, males kan lanjut nonton? Sama kayak album, lagu pembuka yang memorable bisa bikin kita langsung hooked dan penasaran sama lagu-lagu berikutnya. Jadi, buat seorang musisi kayak Lennon, memilih lagu pembuka bukan cuma soal enak didengar, tapi juga soal statement.
Warisan Musikal: Mengulik Album Solo John Lennon
John Lennon, ikon musik abad ke-20, memang cuma merilis tujuh album solo selama 10 tahun setelah The Beatles bubar. Ditambah Milk and Honey serta Menlove Ave. yang dirilis setelah kepergiannya, totalnya jadi sembilan. Jumlah yang sedikit ini bikin setiap pilihan lagu pembuka jadi sangat signifikan. Ibaratnya, limited edition, jadi setiap detailnya berharga.
Album-album solo Lennon itu kayak roller coaster. Ada yang deep banget kayak Plastic Ono Band, ada yang funky kayak Walls and Bridges, dan ada juga yang kontroversial kayak Some Time in New York City. Masing-masing album punya vibe dan cerita sendiri. Tapi yang pasti, semuanya authentic dan jujur, kayak Lennon emang nggak bisa pura-pura.
Mengapa Opening Track Itu Penting?
Lagu pembuka album itu seperti "jabat tangan" pertama seorang musisi kepada pendengarnya. Ia menetapkan suasana, tema, dan ekspektasi untuk pengalaman mendengarkan yang akan datang. Pilihan lagu pembuka juga bisa mengungkapkan banyak hal tentang mindset sang artis, prioritas kreatifnya, dan pesan yang ingin ia sampaikan. Bagi John Lennon, memilih opening track bukan hanya sekadar urusan teknis, tapi juga representasi dari dirinya yang selalu ingin jujur dan apa adanya.
Dari Kontroversi Hingga Cinta: Ranking Lagu Pembuka Album Lennon
Nah, sekarang kita masuk ke bagian serunya: ranking semua lagu pembuka album solo John Lennon. Siap-siap nostalgia dan mungkin kaget, karena beberapa pilihan mungkin nggak sesuai selera kamu. Tapi inget, selera orang beda-beda, kayak kopi, ada yang suka latte, ada yang americano.
- "Woman Is the N—– of the World" (Some Time in New York City): Judulnya aja udah bikin heboh, kan? Lagu ini memang kontroversial dan sayangnya, nggak begitu sukses di tangga lagu. Padahal, pesannya tentang kesetaraan gender itu penting banget.
- "Be-Bop-a-Lula" (Rock ‘n' Roll): Lagu cover ini punya nilai sentimental tinggi buat Lennon. Soalnya, dia nyanyiin lagu ini pas pertama kali ketemu Paul McCartney. Romantis juga ya, kayak soundtrack pertemuan pertama.
- "I'm Stepping Out" (Milk and Honey): Lagu upbeat ini sebenernya draft kasar yang belum selesai. Tapi tetep enak didengerin, kayak sketsa yang punya charm tersendiri.
- "Here We Go Again" (Menlove Ave.): Lagu ini hasil kolaborasi kacau Lennon sama Phil Spector. Wall of Sound khas Spector emang bikin lagu ini jadi megah, tapi sayangnya nggak terlalu memorable.
- "Going Down on Love" (Walls and Bridges): Awalnya lagu ini stripped-down dan bleak, tapi Lennon tambahin horn section biar lebih funky. Liriknya sih masih deep, tapi musiknya udah nggak terlalu sedih.
Momen Ikonik: Peringkat 3 Teratas yang Nggak Boleh Dilewatkan
- "Mind Games" (Mind Games): Bayangin "I Am the Walrus" versi anti-perang Vietnam. Nah, itulah "Mind Games". Liriknya puitis dan trippy, musiknya catchy, dan pesannya jelas: make love, not war.
- "Imagine" (Imagine): Siapa sih yang nggak tau lagu ini? Lennon sendiri bilang lagu ini anti-agama, anti-nasionalisme, anti-konvensional, dan anti-kapitalis. Tapi karena dibungkus dengan melodi yang indah, semua orang nerima. Genius! Bahkan Yoko Ono akhirnya dapet credit sebagai co-writer lho!
- "Mother" (Plastic Ono Band): Lagu ini jujur, sakit, dan menyayat hati. Lennon nyanyiin tentang kerinduannya pada orang tua yang hilang. Ringo Starr ngasih rhythm yang minimalis tapi efektif. Bikin merinding!
Sang Juara: Lagu Pembuka yang Mengubah Segalanya
Dan sang juara adalah… "(Just Like) Starting Over" (Double Fantasy)! Lagu ini dirilis pas Lennon lagi happy-happy-nya sama Yoko dan Sean. Musiknya upbeat dan liriknya optimis. Sayangnya, lagu ini jadi hits setelah Lennon meninggal. Tapi tetep aja, lagu ini jadi reminder bahwa hidup itu tentang memulai kembali, no matter what.
Intinya, album solo John Lennon itu kayak buku harian yang terbuka. Setiap lagu pembuka itu kayak chapter yang ngebawa kita ke perjalanan emosional yang berbeda-beda. Ada yang bikin kita pengen joget, ada yang bikin kita pengen nangis. Tapi yang pasti, semuanya bikin kita mikir. Jadi, lain kali dengerin album, coba perhatiin opening track-nya ya. Siapa tau, kamu nemuin sesuatu yang baru.