Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

Live Streaming India: Temukan Spot Nonton Paling Asyik

Ketika kalender menunjukkan BWF World Championships 2025 di Paris, para atlet bulutangkis India tampaknya merasakan beban ekspektasi seperti memikul gunung, terutama setelah musim yang terasa seperti loading screen yang tak kunjung usai. PV Sindhu, sang ratu bulutangkis yang pernah berjaya, kini memimpin skuad India, membawa serta harapan untuk memperbaiki rekor musim yang lebih drama daripada serial Netflix favorit. Akankah ini menjadi comeback story yang layak difilmkan, atau justru babak baru dalam saga “musim yang bikin geleng-geleng kepala”? Turnamen paling bergengsi ini dimulai Senin, dan semua mata tertuju pada mereka yang berjuang di lapangan.

Ketika Ranking Poin Setara Harta Karun

BWF World Championships bukanlah turnamen sembarangan; ini adalah ajang tahunan yang (kecuali saat Olimpiade) dianggap sebagai puncak gunung es bulutangkis. Ibaratnya, ini adalah arena di mana para jagoan memperebutkan gelar senior world champions dan, yang lebih penting lagi, ranking points terbanyak, setara dengan yang ditawarkan Olimpiade. Sejak 2011, India telah mencetak sejarah dengan meraih setidaknya satu medali di setiap edisi, sebuah rekor konsistensi yang patut diacungi jempol—atau mungkin, di-GIF-kan secara masif. Jadi, Paris bukan hanya tentang medali, tapi juga menjaga warisan.

PV Sindhu: Antara Kilau Masa Lalu dan Tantangan Masa Kini

PV Sindhu, yang kini bertengger di peringkat 15 tunggal putri dunia, bersiap menghadapi Kaloyana Nalbantova dari Bulgaria, pemain peringkat 66 dunia sekaligus juara junior Eropa dua kali, di babak pertamanya. Pertandingan ini bukan sekadar pemanasan; ini adalah kesempatan bagi Sindhu untuk menulis ulang narasi musimnya. Ia bukan nama baru di kancah juara; ia pernah merengkuh gelar juara dunia pada 2019, menjadi runner-up dua tahun sebelumnya, dan mengantongi medali perunggu pada 2013 serta 2014. Rekor ini sejatinya lebih bersinar dari berlian.

Namun, seperti halnya sinyal Wi-Fi di pelosok, performa PV Sindhu di BWF World Tour 2025 cenderung tidak stabil. Pencapaian terbaiknya tahun ini hanyalah perempat final di India Open pada Januari. Setelah itu, ia mengalami empat kali early exit di babak pertama dan tiga kali terhenti di babak 16 besar. Ini mungkin bukan performa yang diharapkan dari seorang juara dunia, melainkan lebih mirip glitch dalam matriks yang perlu segera diperbaiki.

Para Putra: Misi Sulit Melawan Level Boss

Di sektor tunggal putra, Lakshya Sen, yang berada di peringkat 21, harus langsung dihadapkan pada ujian berat: melawan pemain peringkat 1 dunia, Shi Yuqi dari Tiongkok, di babak pembuka. Ini ibarat level boss pertama yang langsung menghadang di awal permainan. Padahal, Lakshya juga bukan kaleng-kaleng; ia pernah mencapai semifinal Olimpiade Paris 2024 dan meraih medali perunggu di kejuaraan dunia bulutangkis 2021 di Huelva. Rekam jejaknya sudah cukup untuk membuat lawan gentar.

Lakshya Sen, serupa dengan Sindhu, juga harus menghadapi musim 2025 yang penuh turbulensi. Penampilannya terbaiknya adalah semifinal di Macau Open dan perempat final di All England Open pada Maret. Sisa musimnya lebih banyak diwarnai dua kali tersingkir di babak kedua dan enam kali game over di babak pertama. Seolah-olah algoritma keberuntungan belum berpihak padanya. Sementara itu, HS Prannoy, peringkat 34 dunia, adalah harapan lain di sektor ini, membawa pulang medali perunggu dari kejuaraan dunia 2023, membuktikan ia punya skill untuk bersaing.

Ganda Putra: Antara Bye dan Mimpi Mengangkat Piala

Duet ganda putra terbaik India, Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty, menerima bye di babak pertama. Ini mungkin terasa seperti mendapatkan cheat code di awal turnamen, memberikan mereka sedikit kelonggaran. Pasangan ini telah mencapai empat semifinal tahun ini—di India, Singapura, Malaysia, dan China Opens—namun entah mengapa, trofi juara selalu luput dari genggaman. Mereka adalah duo India pertama yang meraih medali di ganda putra kejuaraan dunia, dengan perunggu di Tokyo 2022.

Sementara itu, Hariharan Amsakarunan dan Ruben Kumar akan membuat debut mereka di kejuaraan dunia, menambah daftar nama India yang siap berjuang. Ini adalah kesempatan mereka untuk memperkenalkan diri di panggung global, mungkin seperti meluncurkan startup baru di tengah event besar. Semoga saja mereka bisa langsung viral.

Asa Ganda Putri dan Ganda Campuran: Lebih Banyak Amunisi

Di sektor ganda putri, India menaruh harapan pada dua pasangan: Rutaparna Panda-Swetaparna Panda dan Priya Konjengbam-Shruti Mishra. Kehadiran dua pasangan ini menunjukkan kedalaman skuad India di kategori tersebut, meskipun mungkin belum sepopuler influencer besar. Untuk ganda campuran, pasangan Dhruv Kapila-Tanisha Crasto dan Rohan Kapoor-Ruthvika Gadde siap tempur. Mereka akan berjuang untuk menempatkan nama India di papan skor, semoga tidak hanya menjadi side quest semata.

Secara keseluruhan, kontingen India di BWF World Championships 2025 ini datang ke Paris membawa beban sejarah, harapan besar, dan tentu saja, track record performa musim yang naik turun seperti roller coaster. Dengan PV Sindhu dan Lakshya Sen yang mencari penebusan, serta pasangan ganda yang siap menggebrak, turnamen ini adalah panggung sempurna untuk membuktikan bahwa mereka bukan sekadar angka di peringkat, melainkan pejuang sejati yang siap menghadapi tantangan. Akankah Paris menjadi tempat mereka menulis ulang takdir, ataukah hanya menambah deretan story yang membutuhkan season finale lebih baik? Hanya kok dan raket yang akan menjawab.

Previous Post

Arctic Monkeys: Jejak Emas Mereka di Studio Legendaris Chapel

Next Post

Sonos: Jejak Lingkungan Lebih Hijau Lewat Produk Lama

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *