Dark Mode Light Mode

Malaysia Gelar Forum Keterampilan Global Pertama di Luar Jenewa, Momentum Peningkatan SDM ASEAN

Siapa bilang skill itu membosankan? Buktinya, Malaysia bakal jadi tuan rumah Global Skills Forum (GSF) 2025. Bukan kaleng-kaleng, ini pertama kalinya acara prestisius ini diadakan di luar markasnya di Jenewa! Bayangkan, Kuala Lumpur bakal jadi pusat perhatian para ahli skill dari seluruh dunia.

Malaysia terpilih bukan tanpa alasan. Selain karena memegang tampuk kepemimpinan ASEAN 2025, negara kita juga dianggap leading dalam transformasi angkatan kerja dan pengembangan sumber daya manusia. Jadi, semacam dapat lampu hijau gitu, deh. GSF 2025 ini juga jadi acara unggulan di bawah ASEAN Year of Skills (AYOS), yang digawangi oleh Human Resource Development Corporation.

GSF sendiri pertama kali diadakan oleh ILO di Jenewa pada tahun 2024. Nah, edisi keduanya yang diadakan di Malaysia ini menandakan kepercayaan global terhadap kemampuan Malaysia dalam menghadapi masa depan pekerjaan (future-of-work readiness). Keren, kan?

Acara ini bukan cuma sekadar kumpul-kumpul dan ngobrol santai, lho. Ada tujuan strategis yang pengen dicapai. Misalnya, memperkuat kerja sama regional dalam mobilitas skill dan sertifikasi tenaga kerja. Selain itu, juga mempercepat investasi dalam green skills dan digital skills. Penting banget buat generasi kita!

Eh, tapi tunggu dulu, ada lagi yang lebih menarik. GSF 2025 juga bakal memperkuat kemitraan publik dan swasta dalam pengembangan angkatan kerja melalui Sector Skills Bodies (SSBs) dan ekosistem berbasis inovasi. Intinya, semua pihak harus turun tangan demi meningkatkan kualitas SDM.

Yang nggak kalah penting, Malaysia akan meluncurkan National Human Resources Policy 2024–2030 sebagai model untuk kolaborasi di seluruh ASEAN. Kebijakan ini diharapkan bisa jadi panduan buat negara-negara lain di ASEAN dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Malaysia Jadi Pusat Perhatian Skill Global: Apa Artinya Buat Kita?

Jadi, dengan segala persiapan dan tujuan yang ambisius ini, apa sih sebenarnya arti Global Skills Forum bagi kita, generasi Z dan Millennial di Indonesia?

Pertama, ini adalah opportunity emas buat kita buat belajar dan mengembangkan diri. Bayangin aja, e-LATiH, platform pembelajaran online nasional Malaysia, sekarang dibuka secara gratis dan tanpa batas buat siapa aja di seluruh dunia! Jadi, tunggu apa lagi? Langsung sikat semua kursus yang menarik minatmu.

Kedua, National Training Week (NTW) Malaysia yang diadakan pada 14-21 Juni 2025 juga terbuka untuk warga ASEAN. Ada lebih dari 65.000 kursus pengembangan skill gratis yang bisa kamu ikuti, baik secara online maupun offline. Mulai dari artificial intelligence, digitalisation, green technology, sampai leadership, semuanya ada! Jangan sampai kelewatan!

Gig Economy dan Perlindungan Pekerja: Bahasan Penting di GSF 2025

GSF 2025 juga akan membahas isu-isu krusial terkait dunia kerja saat ini, salah satunya adalah integrasi dan perlindungan gig economy. Malaysia bahkan sedang menyiapkan Gig Workers Bill yang rencananya akan diajukan ke parlemen pada semester kedua tahun 2025. Ini langkah maju buat melindungi hak-hak para pekerja gig.

Selain itu, GSF 2025 juga akan membahas perluasan perlindungan sosial bagi semua pekerja, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal, pekerja migran, dan pekerja lepas. Tujuannya adalah menciptakan model inklusif untuk keamanan pendapatan dan perlindungan universal bagi semua. Adil, kan?

Keselamatan Kerja di Era Digital: Tantangan Baru yang Harus Diatasi

Era digital membawa perubahan besar dalam dunia kerja, termasuk dalam hal keselamatan kerja. Digitalisasi, remote work, dan fragmentasi tenaga kerja menghadirkan tantangan baru yang harus diatasi. GSF 2025 akan membahas bagaimana semua ini memengaruhi keselamatan dan regulasi di tempat kerja.

Sebagai informasi tambahan, Malaysia sudah meratifikasi Konvensi ILO C155, yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Ini menunjukkan keseriusan Malaysia dalam melindungi para pekerjanya.

Sektor Swasta Jadi Penggerak Inovasi Skill: Harapan Baru untuk Pengembangan SDM

GSF 2025 akan memberikan sorotan khusus pada peran sektor swasta dalam pengembangan skill. Industri, pengusaha, dan penyedia pelatihan diharapkan dapat menjadi penggerak sistem skill yang agile dan siap menghadapi masa depan. Ini adalah harapan baru untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.

GSF 2025 akan dihadiri oleh lebih dari 200 delegasi dari 16 negara, termasuk para menteri, ahli, pemimpin industri dan serikat pekerja, serta badan-badan global. Ini adalah kesempatan besar untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas SDM di seluruh dunia.

Jadi, dengan segala peluang dan tantangan yang ada, Global Skills Forum 2025 di Malaysia adalah momentum penting bagi kita semua. Manfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan skill, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik. Jangan cuma jadi penonton, tapi jadilah bagian dari perubahan!

Yuk, Jadi Bagian dari Masa Depan Skill!

Intinya, Global Skills Forum 2025 adalah panggilan untuk aksi. Bukan cuma buat pemerintah atau perusahaan, tapi buat kita semua. Yuk, mulai sekarang, kita tingkatkan skill, kita jalin relasi, dan kita wujudkan masa depan yang lebih cerah! Masa depan itu, kita yang bikin!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Saya Takut Padanya: Pengadilan Prancis Mendengar Tuduhan Pelecehan Terhadap Mantan Eksekutif Ubisoft

Next Post

<p><strong>Pilihan yang Menekankan Implikasi:</strong></p> <p>Memahami Perbedaan Withdrawal Steroid Topikal dengan Dermatitis Atopik: Dampak dan Penanganan Bersama Brad Glick, MD</p>