Dark Mode Light Mode

Manajer Kuantitatif yang Tidak Mengadopsi AI Akan Tersapu Pasar

Siap-siap, para trader! Dunia quant trading di China lagi panas-panasnya, dan ada disruptor baru yang siap mengguncang pasar. Bukan dari kalangan Wall Street, tapi dari sekumpulan computer scientist muda yang… wait for it… nggak punya latar belakang keuangan sama sekali. Kedengarannya gila? Mari kita bedah lebih dalam.

AI Mengguncang Wall Street-nya China: Era Baru Quant Trading

Dulu, quant trading di China dirintis oleh para ahli keuangan yang pulang dari Wall Street. Mereka jago, sukses, dan jadi pemimpin di hedge fund besar. Tapi, generasi kedua ini datang dari luar lingkaran. Mereka percaya bahwa quant trading hanyalah soal data mining dan analisis. Nggak ada yang spesial, kok.

Pendekatan ini mengubah segalanya. Bayangkan ChatGPT bisa mengerjakan tugas-tugas yang dulu butuh tim khusus. Begitu juga di quant trading. AI menyatukan semua tahapan, dari mencari factor, membuat sinyal, hingga menyusun strategi. Lebih efisien, lebih cepat, dan (yang paling penting) lebih profitable.

Kenapa AI Lebih Unggul? Goodbye Cara Lama, Welcome Efisiensi!

Keunggulan AI terletak pada kemampuannya untuk melakukan upgrade sistem secara berkelanjutan. Ibaratnya, begitu ChatGPT generasi pertama rilis, kita sudah punya gambaran seperti apa generasi kedua dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Kemampuan continuous upgrade ini adalah kunci sukses seorang quant fund manager.

Selain itu, AI juga lebih hemat biaya. Daripada menyewa 50 orang untuk mencari factor, cukup gunakan 100 GPU dan satu programmer yang menulis algoritma. Hasilnya? Lebih baik dan lebih cepat. Analoginya, dulu perusahaan language processing punya tim terpisah untuk word separation, tagging, analisis, dan sebagainya. Sekarang, ChatGPT bisa melakukan semuanya sekaligus.

Tim Baiont, misalnya, hanya terdiri dari 30 orang, dengan dua pertiga fokus pada riset. Aset yang dikelola mencapai hampir 7 miliar RMB (sekitar $970 juta USD). Gede juga, ya? Fokus riset mereka adalah meningkatkan algoritma dan foundation model sendiri.

Prediksi Sang CEO: Tiga Tahun untuk Transformasi AI atau… Bye-bye!

Feng Ji, sang CEO Baiont, punya prediksi yang berani: dalam tiga tahun, quant manager yang gagal bertransformasi dengan AI akan tersingkir dari pasar. Persaingan semakin ketat, dan machine learning akan menjadi alat yang esensial. Nggak ada alasan untuk nggak mengadopsinya. Logika, kan?

Mereka membangun model sendiri dari nol. Alasannya? Data dan perilaku pasar sangat berbeda dengan data bahasa. Lebih kompleks, dan butuh model khusus. Fokus utama adalah short term trading, dari menit hingga jam. Ibaratnya, memprediksi cuaca. Lebih akurat kalau prediksi dilakukan untuk lima menit ke depan daripada sebulan lagi.

"Inti fluktuasi harga jangka pendek didorong oleh trading data," jelas Feng Ji. Mereka nggak terlalu peduli dengan fundamental. Trading data adalah sumber informasi utama.

Dari Machine Learning ke Quant Trading: Mengejar Tantangan dan Cash Flow

Kenapa Feng Ji dan timnya, yang notabene ahli machine learning, memilih quant trading daripada startup AI yang lebih populer? Alasannya sederhana: dampak disruptive dan cash flow yang baik. Banyak unicorn AI nggak menghasilkan uang. Mereka mungkin melakukan hal yang bermanfaat, tapi sulit untuk sustain.

Selain itu, kesuksesan mereka sangat bergantung pada kemampuan sales, bukan teknologi. Feng Ji, sebagai seorang "super nerd," nggak tertarik dengan hal yang terlalu berorientasi pada sales. Quant trading memenuhi semua kriteria: industri yang bisa diubah total dengan AI, tantangan yang menarik, dan… tentu saja, disruptive.

Quant trading juga mudah diverifikasi. Kita bisa langsung tahu apakah berada di jalur yang benar atau tidak dengan melakukan lebih dari seribu transaksi dalam sehari. Plus, industri ini didorong oleh teknologi. Kebanyakan perusahaan quant dipimpin oleh orang dengan latar belakang teknologi. Nggak mungkin memimpin tim nerd dan genius kalau nggak paham teknologinya.

Tim Impian: Medali Emas dan Semangat Penelitian

Tim Baiont dihuni oleh para "genius" dari kompetisi ilmu komputer. Dari 30 orang, 13 di antaranya adalah peraih medali emas. Kepadatan medali emas tim ini mungkin lebih tinggi daripada perusahaan teknologi raksasa mana pun. Quant trading adalah industri dengan proporsi genius tertinggi.

Fenomena technology spillover juga terjadi di Baiont. Keuntungan yang besar memungkinkan tim untuk mengembangkan teknologi di bidang lain, seperti yang dilakukan DeepSeek dengan Large Language Model (LLM). LLM DeepSeek membantu mengurangi biaya engineering dan meningkatkan efisiensi komunikasi antar GPU. Ini semua berkat keahlian dalam mengukur waktu hingga nanodetik dan mikrodetik, sesuatu yang sangat krusial dalam quant trading.

Generasi Muda China: Cerdas, Idealis, dan… Ingin Bersenang-senang!

Talenta muda di China dan AS kini bersaing di level yang sama. China bahkan punya talent pool yang lebih besar berkat sistem pendidikan yang lebih fokus pada sains dan teknologi. Generasi muda China tumbuh di keluarga kelas menengah, jadi mereka nggak harus melakukan hal yang nggak mereka sukai hanya untuk mencari nafkah. Prioritas mereka? Bersenang-senang!

Mereka lebih memilih bekerja di tim riset kecil seperti Baiont, di mana mereka bisa bekerja dengan kolega yang sama cerdasnya dan manajer yang "sefrekuensi". Generasi muda ini juga lebih idealis. Mereka lebih memilih riset daripada keuangan untuk mendapatkan uang cepat. Mereka ingin melakukan sesuatu untuk mengubah dunia.

Tujuan Akhir: Membangun Perusahaan Komputasi Kelas Dunia

Tujuan jangka menengah Baiont adalah membangun AI-native quants fund kelas dunia dari China. Saat ini, mereka masih fokus pada pasar China, tapi berencana untuk berekspansi ke pasar luar negeri. Dalam jangka panjang, mereka ingin membangun perusahaan komputasi. Ada banyak potensi di berbagai bidang yang membuat mereka tertarik untuk mengembangkan teknologi. LLM bukanlah satu-satunya penggunaan terbaik dari AI.

Intinya? Quant trading bukan lagi monopoli para ahli keuangan. Dengan AI dan sekumpulan computer scientist muda yang cerdas, disrupsi itu nyata. Dan siapa tahu, mungkin kamu adalah the next big thing di dunia quant trading!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Nasib yang Terpecah: Spin Ninja Kura-Kura di Hades yang Lebih Seru dari Dugaan

Next Post

Metallica Bocorkan Demo Eksklusif dan Lagu Live dari Rilisan 'Load' Mendatang