Dark Mode Light Mode
Perplexity: Startup AI yang Membuat Meta dan Apple Tertarik, Apa Implikasinya
Mantan Drummer Lamb Of God Chris Adler Dikabarkan Renggang dengan Saudaranya Willie Sejak Keluar pada 2019
Mesir Pertimbangkan Bergabung dalam Program Jet Tempur KAAN Turki

Mantan Drummer Lamb Of God Chris Adler Dikabarkan Renggang dengan Saudaranya Willie Sejak Keluar pada 2019

Siapa sangka, drama dalam band metal lebih seru dari sinetron stripping? Mantan drummer Lamb of God, Chris Adler, membuka tabir tentang keretakan hubungannya dengan sang adik, Willie Adler, gitaris band yang sama. Mari kita bedah behind the scene perpecahan ini, yang ternyata lebih metal dari musik mereka sendiri.

Dari Panggung ke Ruang Email: Kisah Pahit Chris Adler

Chris Adler, salah satu pendiri Lamb of God (awalnya Burn The Priest) pada tahun 1994, mengungkapkan bahwa dirinya dan Willie telah "terasing" sejak tahun 2019. Pemicunya? Kabarnya, pemecatan Chris dari band melalui email. Bayangkan, band yang dibangun bersama, diakhiri dengan sebuah email. Sungguh ironis! Chris mengaku sangat terpukul karena Lamb of God adalah "bayi"-nya, identitasnya, dan proyek yang telah ia curahkan seluruh hidupnya.

Situasi ini tentu saja menyakitkan. Chris merasa terpojok dan tidak diberi kesempatan untuk berbicara langsung dengan saudaranya. "Sejak email itu, di mana dia bahkan tidak mau berbicara denganku tentang hal itu, kami belum berbicara," ungkap Chris dalam wawancara dengan Blabbermouth. Tragisnya, pemecatan ini menandai putusnya komunikasi antara dua bersaudara yang juga rekan satu band.

Dystonia dan Megadeth: Dua Kambing Hitam?

Chris Adler juga mengungkapkan bahwa pemecatannya berkaitan dengan kondisi medisnya, musician's dystonia (MD). Kondisi ini menyebabkan gerakan berulang yang tidak terkontrol, yang memengaruhi kemampuannya bermain drum. Ia menceritakan bahwa kakinya seringkali tidak merespons dengan benar saat menginjak pedal, membuatnya frustrasi dan merasa bersalah. Hal ini, menurutnya, membuat band merasa kecewa dengan penampilannya.

Selain masalah kesehatan, Chris juga menduga bahwa ketegangan dalam Lamb of God meningkat setelah ia bergabung dengan band thrash metal legendaris, Megadeth, dari tahun 2015 hingga 2016. Ia merasa bahwa hal itu memicu kecemburuan dan ketidakpercayaan di antara anggota band. Chris menggambarkan suasana internal band sebagai tidak sehat, di mana orang yang tidak hadir sering menjadi bahan olok-olokan.

Lamb of God Tanpa Adler: Lanjut atau Mati?

Setelah kepergian Chris, Lamb of God terus melaju dengan drummer baru, Art Cruz. Mereka merilis album terbaru mereka, Omens, pada tahun 2022. Sementara itu, vokalis Randy Blythe menerbitkan memoarnya, Just Beyond The Light, awal tahun ini. Lamb of God membuktikan bahwa perubahan, meskipun menyakitkan, bisa menjadi awal dari babak baru.

Chris Adler sendiri tidak menyerah pada musik. Ia sekarang bermain drum di band rock bernama Shallow Rising. Meskipun kehilangan "bayi"-nya, Lamb of God, Chris menemukan rumah baru untuk mengekspresikan diri. Ini menunjukkan ketangguhan seorang musisi yang mampu bangkit dari keterpurukan.

Drama Band: Lebih Seru dari Gosip Artis

Drama internal band metal seringkali lebih menarik daripada gosip artis mainstream. Konflik ego, masalah kesehatan, dan tekanan industri musik bisa menciptakan chaos yang tak terduga. Kisah Chris Adler dan Lamb of God adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak menjamin kebahagiaan dan harmoni.

Jangan Lupa Kesehatan Mental, Bro!

Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan mental, terutama bagi para musisi. Tekanan untuk tampil sempurna, tuntutan jadwal tur yang padat, dan masalah pribadi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Chris Adler adalah contoh bahwa musisi pun rentan terhadap masalah kesehatan mental, dan penting untuk mencari bantuan jika dibutuhkan.

Pembelajaran Berharga dari Balik Panggung

Kisah Chris Adler ini memberikan kita beberapa pembelajaran berharga:

  • Komunikasi itu kunci: Jangan selesaikan masalah dengan email, bicaralah langsung!
  • Kesehatan itu penting: Jangan abaikan kesehatan mental dan fisikmu.
  • Rezeki itu ada yang ngatur: Jangan terlalu terpaku pada satu hal, buka mata pada peluang lain.
  • Persahabatan lebih berharga dari popularitas: Jaga hubungan baik dengan teman dan keluarga.
  • Jangan baperan: Dalam industri musik, persaingan itu keras, jadi jangan terlalu sensitif.

Pada akhirnya, kisah Chris Adler dan Lamb of God adalah pengingat bahwa di balik gemerlap panggung dan musik metal yang menggemparkan, terdapat manusia dengan emosi dan masalah yang kompleks. Semoga mereka semua menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam perjalanan hidup masing-masing. Mungkin nanti bisa reuni, kan? Siapa tahu!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Perplexity: Startup AI yang Membuat Meta dan Apple Tertarik, Apa Implikasinya

Next Post

Mesir Pertimbangkan Bergabung dalam Program Jet Tempur KAAN Turki