Siapa bilang drama cuma ada di reality show? Di dunia musik rock pun, bumbu perselisihan bisa jadi lebih pedas dari saus level neraka. Kali ini, giliran Mastodon yang jadi sorotan, bukan karena album baru, tapi karena drama antara mantan gitaris dan band itu sendiri. Mari kita kulik lebih dalam, siapin kopi, dan nikmati sajian berita yang bikin geleng-geleng kepala ini.
Hubungan dalam sebuah band, layaknya pernikahan, butuh komitmen, pengertian, dan terkadang… kesabaran tingkat dewa. Setelah 25 tahun bersama, gitaris Brent Hinds memutuskan untuk berpisah dengan Mastodon pada bulan Maret lalu. Pengumuman ini tentu saja mengejutkan banyak penggemar yang sudah terbiasa dengan suara gitar khas Hinds.
Perpisahan dalam band bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari perbedaan visi musik, masalah internal, hingga masalah pribadi. Sayangnya, perpisahan Hinds dan Mastodon sepertinya bukan tipe perpisahan yang baik-baik saja. Alih-alih saling mendoakan yang terbaik, keduanya justru terlibat dalam perang dingin di media sosial.
Setelah keluar dari Mastodon, Hinds beberapa kali melontarkan sindiran pedas kepada mantan bandnya melalui media sosial. Tindakan ini tentu saja memicu reaksi dari para penggemar yang merasa kecewa dengan sikap Hinds. Mereka berpendapat bahwa seharusnya Hinds bisa menyelesaikan masalah internal dengan lebih dewasa dan profesional.
Puncaknya terjadi ketika Mastodon merayakan ulang tahun ke-11 album mereka, Once More ‘Round the Sun, di akun Instagram resmi band. Seorang penggemar berkomentar bahwa ia akan merindukan Hinds. Tak disangka, Hinds membalas komentar tersebut dengan pernyataan yang sangat menusuk.
"Want [sic] miss being in a shit band with horrible humans," tulis Hinds. Terjemahannya? "Tidak akan merindukan berada di band sampah dengan manusia-manusia mengerikan." Wow. Kalimat ini jelas merupakan tamparan keras bagi personel Mastodon lainnya.
Pernyataan Hinds ini tentu saja memicu kehebohan di kalangan penggemar dan media musik. Banyak yang menyayangkan sikap Hinds yang dinilai tidak profesional dan kurang menghargai sejarah panjang yang telah dibangun bersama Mastodon. Beberapa bahkan menyebut Hinds kekanak-kanakan.
Mastodon Retak: Drama Internal yang Tak Terelakkan?
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar sehingga Hinds sampai melontarkan pernyataan sepedas itu? Apakah ada masalah internal yang sudah lama memendam dan akhirnya meledak? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja menggelayuti benak para penggemar.
Meski belum ada pernyataan resmi dari personel Mastodon lainnya, kita bisa berasumsi bahwa ada ketidakcocokan atau konflik yang sudah berlangsung lama. Mungkin ada perbedaan pendapat tentang arah musik band, mungkin ada masalah ego, atau mungkin ada masalah pribadi yang mempengaruhi dinamika internal band. Intinya, sesuatu pasti terjadi.
Ketegangan seperti ini sebenarnya cukup umum terjadi dalam band-band yang sudah lama berkarya. Perbedaan pendapat dan masalah ego adalah dua faktor utama yang sering menjadi pemicu konflik internal. Apalagi jika sebuah band sudah mencapai kesuksesan besar, tekanan dan ekspektasi yang tinggi juga bisa memperkeruh suasana.
Ketika Media Sosial Jadi Medan Perang: Etika Bermusik di Era Digital
Yang menarik adalah bagaimana media sosial menjadi arena untuk melampiaskan emosi dan menyebarkan konflik internal. Dulu, masalah seperti ini mungkin hanya diketahui oleh orang-orang terdekat band. Namun, di era digital, semuanya serba terbuka dan bisa diakses oleh jutaan orang dalam hitungan detik.
Pertanyaannya, apakah pantas bagi seorang musisi profesional untuk mengumbar masalah internal band di media sosial? Tentu saja ada berbagai pendapat tentang hal ini. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Hinds memiliki hak untuk mengekspresikan perasaannya, sementara yang lain berpendapat bahwa ia seharusnya lebih menjaga etika profesionalnya.
Yang jelas, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya menjaga komunikasi yang baik dan menyelesaikan masalah secara dewasa, terutama dalam lingkungan kerja yang melibatkan banyak orang. Ingat, what goes online, stays online.
Masa Depan Mastodon Tanpa Brent Hinds: Mampukah Bertahan?
Lantas, bagaimana masa depan Mastodon setelah ditinggalkan oleh Brent Hinds? Apakah band ini masih mampu mempertahankan eksistensinya dan terus berkarya? Pertanyaan ini tentu saja menjadi perhatian utama para penggemar.
Mastodon adalah band dengan sejarah panjang dan memiliki basis penggemar yang kuat. Mereka memiliki personel yang berbakat dan memiliki gaya musik yang unik. Meski kehilangan salah satu founding member, bukan berarti karier Mastodon akan langsung meredup. Mereka masih punya potensi untuk terus berkembang dan menghasilkan karya-karya baru.
Yang terpenting adalah bagaimana personel Mastodon lainnya mampu mengatasi masalah internal dan tetap solid sebagai sebuah tim. Mereka perlu merumuskan visi baru untuk band dan mencari gitaris pengganti yang bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Hinds. The show must go on, bukan?
Pelajaran dari Kisah Mastodon: Komunikasi Itu Kunci
Kisah perpecahan Mastodon ini, meski diwarnai drama dan sindiran pedas, sebenarnya menyimpan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi yang baik dalam sebuah tim, apalagi tim yang sudah bersama seperempat abad. Mungkin mereka lupa bahwa feedback yang membangun lebih baik dari roasting di Instagram. Ingatlah, sebelum unfollow teman, coba ajak ngopi dulu. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena kesempatan tidak datang dua kali.