Bayangkan, Anda adalah Mariah Carey, Diva sepanjang masa. Anda sudah melakukan segalanya, dari memecahkan rekor musik hingga menjadi ikon fashion. Lalu, seseorang bertanya apakah Anda tertarik pergi ke luar angkasa seperti Katy Perry? Reaksi Anda mungkin sama: kebingungan yang elegan.
Kisah ini bermula ketika Mariah Carey diwawancarai di Scott Mills Breakfast Show di BBC Radio 2. Sang penyiar bertanya apakah Mariah “bermimpi pergi ke luar angkasa seperti Katy Perry.” Momen inilah yang kemudian menjadi viral dan memicu perdebatan tentang celebrity space travel.
Tentu saja, Mariah dengan kacamata hitam oversized-nya menunjukkan ekspresi bingung. “Dia pergi ke luar angkasa?” tanyanya, seolah-olah itu adalah ide yang sangat absurd. “Aku tidak marah padanya. Itu cukup menakjubkan,” tambahnya kemudian, namun dengan nada yang seolah berkata, “Been there, done that… without the rocket.”
Perry sendiri, kabarnya, menikmati perjalanannya, tetapi kemudian menyesali karena menjadikannya tontonan publik. Bayangkan, posting foto di Instagram dari luar angkasa. Bukankah itu sedikit berlebihan?
Celebrity Space Race: Pentingkah?
Kegiatan space tourism yang dilakukan selebriti seperti Katy Perry menuai beragam opini. Di satu sisi, ini mempromosikan eksplorasi luar angkasa dan mungkin menginspirasi generasi muda untuk berkecimpung di bidang sains dan teknologi. Di sisi lain, banyak yang mengkritik karena dianggap sebagai pemborosan sumber daya dan eksklusif bagi kaum privilege.
Apakah space tourism ini akan menjadi norma di masa depan? Atau hanya sekadar tren sementara yang akan dilupakan seiring berjalannya waktu? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang jelas, kehadiran para selebriti di luar angkasa memberikan warna tersendiri dalam sejarah eksplorasi manusia.
Tentu saja, ada pertanyaan etis yang muncul. Sementara banyak orang di Bumi berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, sejumlah kecil orang mampu membayar perjalanan mahal ke luar angkasa. Apakah ini adil? Atau hanya mencerminkan kesenjangan sosial yang semakin lebar?
Mengapa Mariah Carey Tidak Tergoda?
Ketika ditanya apakah ia tertarik untuk menaiki pesawat luar angkasa Jeff Bezos, dengan santai Mariah menjawab, “Kurasa aku sudah melakukan cukup banyak.” Sebuah jawaban yang menunjukkan bahwa baginya, pencapaian di Bumi sudah lebih dari cukup. Mungkin saja ia merasa sudah menaklukkan panggung dunia, jadi mengapa harus menaklukkan luar angkasa?
Mariah mungkin tidak tertarik dengan wisata luar angkasa, tetapi ia paham betul kontroversi yang menyertai misi New Shepard tersebut. Mengingat banyaknya kritik terhadap celebrity space travel, wajar jika ia memilih untuk tetap membumi dan fokus pada kariernya di bidang musik. After all, menjadi diva di Bumi saja sudah cukup melelahkan, bukan?
Mungkin, Mariah Carey memiliki pandangan yang lebih bijak tentang prioritas. Daripada menghabiskan jutaan dolar untuk perjalanan singkat ke luar angkasa, ia lebih memilih untuk fokus pada musiknya dan memberikan kebahagiaan bagi jutaan penggemarnya di seluruh dunia.
Space Tourism: Hiburan Atau Investasi Masa Depan?
Perdebatan tentang space tourism akan terus berlanjut. Beberapa orang melihatnya sebagai hiburan mewah yang tidak perlu, sementara yang lain melihatnya sebagai investasi penting untuk masa depan eksplorasi luar angkasa. Terlepas dari sudut pandang kita, satu hal yang pasti: space tourism telah membuka babak baru dalam sejarah perjalanan manusia.
Namun, terlepas dari perdebatan etis dan praktis, space tourism adalah realitas. Perusahaan-perusahaan seperti Blue Origin dan Virgin Galactic terus mengembangkan teknologi dan menawarkan kesempatan bagi siapa saja (yang mampu membayar) untuk merasakan pengalaman berada di luar angkasa.
Apakah Anda tertarik untuk mencoba space tourism jika ada kesempatan? Bayangkan melayang-layang di gravitasi nol, melihat Bumi dari kejauhan, dan merasakan sensasi menjadi seorang astronot. Mungkin itu adalah pengalaman sekali seumur hidup yang akan mengubah perspektif Anda tentang dunia.
Pesan Moral dari Luar Angkasa
Terlepas dari kontroversi dan perdebatan, satu hal yang bisa kita pelajari dari kisah Katy Perry dan Mariah Carey adalah pentingnya memiliki perspektif. Katy Perry mungkin terinspirasi oleh pengalamannya di luar angkasa, sementara Mariah Carey menemukan kepuasan dalam pencapaiannya di Bumi. Keduanya sama-sama valid, tergantung pada nilai dan prioritas masing-masing.
Jadi, apakah kita perlu pergi ke luar angkasa untuk mendapatkan perspektif yang lebih baik? Mungkin tidak. Terkadang, kita hanya perlu melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, menghargai apa yang kita miliki, dan fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita. Keep it grounded, seperti kata Mariah. Yang penting, be yourself dan slay your own dragons – entah itu di panggung dunia atau di ruang hampa.