Dark Mode Light Mode

MARTY FRIEDMAN Tak Menolak Permainan Gitar ‘Mewah’: Yang Penting Bagiku, Ada Kegembiraan Saat Mendengar

Marty Friedman, legenda gitar yang pernah mengguncang dunia bersama Megadeth, baru-baru ini berbagi pandangannya tentang fenomena shredding gitar dan apa yang membuatnya terkesan pada gitaris modern. Ternyata, kecepatan bukanlah segalanya. Siapa sangka, ya kan? Padahal dulu, anak-anak gitar rebutan latihan sweep picking biar bisa pamer ke teman-teman.

Musik itu seni, dan seni itu subjektif. Sama kayak kamu suka kopi pahit, sementara temanmu lebih doyan es kopi susu kekinian. Begitu juga dengan musik, apa yang bikin satu orang merinding, bisa jadi cuma "ya udah" buat orang lain. Marty Friedman sendiri menekankan pentingnya konteks dan tujuan di balik setiap not yang dimainkan.

Bukan Sekadar Kecepatan: Mencari Jiwa dalam Musik

Menurut Friedman, skill gitar yang mumpuni itu given. Artinya, semua orang bisa latihan sampai jago. Tapi, yang membedakan gitaris hebat dari yang sekadar jago adalah kemampuannya menciptakan musik yang menarik, yang bisa bikin pendengar engaged dan nggak bosen.

Friedman juga menyinggung tentang gitaris yang terlalu fokus pada kecepatan. Katanya, kalau cuma pamer lick tanpa makna, ya sama aja kayak dengerin orang recite daftar belanjaan. Nggak ada emosi, nggak ada cerita. Cuma sekadar "nih, gue bisa main cepet".

Placement atau penempatan not juga jadi kunci. Bahkan lick yang sudah usang pun, kalau ditaruh di momen yang tepat, bisa bikin efek yang luar biasa. Ibaratnya, bumbu dapur yang sama, tapi bisa menghasilkan masakan yang beda kalau dipakai dengan takaran yang pas.

Mantan gitaris Megadeth itu juga memberikan contoh nyata. Dia menyebut nama Tim Henson dari Polyphia dan Ichika Nito sebagai gitaris modern yang membuatnya terkesan. Keduanya punya teknik yang luar biasa, tapi yang lebih penting, mereka mampu menciptakan musik yang unik dan memorable.

Marty Friedman: Shredder atau Bukan, Itu Pertanyaan Klasik

Friedman mengaku nggak suka disebut "shredder". Menurutnya, istilah itu sering diasosiasikan dengan permainan gitar yang mindless dan tanpa tujuan. Baginya, musik adalah tentang ekspresi dan komunikasi, bukan cuma adu cepat jari.

Namun, dia juga nggak mempermasalahkan jika orang lain menganggapnya sebagai shredder. Yang penting, kata Friedman, orang menikmati musiknya. Kalaupun ada yang nggak suka, ya nggak masalah juga. Selera kan beda-beda. Intinya, jangan terlalu terpaku pada label.

Friedman menambahkan bahwa di awal kariernya, dia juga terobsesi dengan kecepatan. Tapi, seiring berjalannya waktu, dia sadar bahwa kecepatan hanyalah salah satu elemen dari musik, bukan tujuan utama. Yang lebih penting adalah menciptakan musik yang interesting dan bermakna.

Tim Henson dan Ichika Nito: Inspirasi Generasi Baru Gitaris

Marty Friedman secara terbuka memuji Tim Henson dari Polyphia dan Ichika Nito sebagai gitaris yang menginspirasinya. Kolaborasi dengan musisi muda ini menunjukkan bahwa Friedman selalu terbuka terhadap ide-ide baru dan perkembangan musik.

Tim Henson, dikenal dengan gaya bermainnya yang inovatif dan perpaduan antara teknik gitar modern dengan elemen musik elektronik. Sementara Ichika Nito, dikenal dengan komposisi musiknya yang unik dan unconventional, seringkali menggabungkan elemen math rock dan ambient.

Pujian Friedman terhadap Henson dan Nito menunjukkan bahwa dia menghargai musisi yang berani bereksperimen dan keluar dari zona nyaman. Dia nggak terpaku pada genre tertentu, tapi lebih fokus pada kualitas musik secara keseluruhan.

Lebih dari Sekadar Gitar: Marty Friedman dan Eksplorasi Musik Tanpa Batas

Kisah Marty Friedman bukan cuma tentang gitar, tapi juga tentang perjalanan, eksplorasi, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Pindah ke Jepang dan membangun karier di sana adalah bukti bahwa dia nggak pernah takut untuk mencoba hal-hal baru.

Dari bermain di Megadeth hingga menjadi bintang TV di Jepang, Friedman membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang bisa menghubungkan orang-orang dari berbagai budaya. Dia adalah contoh nyata bahwa sukses itu nggak harus selalu linear.

Kunci dari keberhasilan Marty Friedman adalah passion dan dedikasinya terhadap musik. Dia nggak pernah berhenti belajar dan bereksperimen, dan dia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para penggemarnya. Pesan pentingnya, don't be afraid to be you, dan teruslah berkarya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Spotify Tambahkan Interaksi Suara ke AI DJ di 60+ Negara: Pengalaman Musik Lebih Personal

Next Post

Delegasi Parlemen Kirgizstan Hadiri Sesi ke-19 Uni Parlemen OKI di Indonesia