Dark Mode Light Mode

Marvel Rivals Bantah Manipulasi Penggemar di Tengah Aksi Review-Bombing, Muncul Kecurigaan?

Siap-siap, gamers! Dunia gaming lagi rame nih dengan gosip-gosip seru, mulai dari drama matchmaking sampai remake yang ditunggu-tunggu. Yuk, kita intip apa aja yang lagi hot!

Marvel Rivals: EOMM atau Bukan? Jangan Bikin Emosi!

Game hero shooter baru, Marvel Rivals, lagi jadi perbincangan hangat. Bukan cuma karena karakter Marvel-nya yang keren, tapi juga karena sistem matchmaking-nya yang bikin banyak pemain garuk-garuk kepala. Banyak yang curiga game ini pakai EOMM (Engagement Optimized Matchmaking), bukan SBMM (Skill-Based Matchmaking). Apa bedanya? Nah, SBMM itu idealnya mempertemukan pemain dengan skill yang setara, biar seru dan adil. Sementara, EOMM kabarnya “mengatur” pertandingan biar pemain nggak bosen atau frustasi, misalnya dengan ngasih kemenangan mudah sesekali.

Pihak pengembang, NetEase, udah membantah tuduhan itu. Mereka bilang nggak pakai EOMM. “Sebagai game yang terus berkembang, kami ingin menegaskan bahwa Marvel Rivals tidak menggunakan EOMM,” kata mereka lewat platform X. Mereka bahkan janji mau bikin video penjelasan soal sistem matchmaking mereka. Kita tunggu aja deh, semoga beneran transparan!

Tapi, banyak pemain yang nggak percaya gitu aja. Mereka ngeluh di review Steam kalau pertandingan di Marvel Rivals itu nggak balance. “Atau menang gampang, atau kalah telak,” tulis salah satu pemain. Bahkan, ada yang bilang Quick Play-nya aja udah kayak turnamen e-sport saking seriusnya. Duh, capek juga ya kalau mau main santai aja susah.

Biar lebih seru, sempat muncul juga teori konspirasi kalau Marvel Rivals pakai bot buat ngasih kemenangan mudah ke pemain baru. Wah, kalau ini beneran, berarti kita dikibulin dong? Tapi ya, namanya juga rumor, belum tentu bener. Kita lihat aja nanti klarifikasi dari NetEase. Yang penting, jangan sampai emosi gara-gara game, ya! Ingat, yang penting fun!

Poin penting: Marvel Rivals lagi panas karena dugaan penggunaan EOMM. Pengembang sudah membantah dan berjanji akan memberikan klarifikasi.

Max Payne Bangkit dari Kubur? Remake dengan Sentuhan Rockstar

Buat para penggemar game klasik, ada kabar baik nih! Remake Max Payne 1 & 2 masih dalam proses pengembangan. Remedy Entertainment, studio yang bertanggung jawab atas remake ini, bilang kalau kolaborasi mereka dengan Rockstar Games berjalan lancar. “Kerja sama dengan Rockstar Games tetap dekat dan produktif, memastikan keselarasan saat proyek maju menuju fase utama berikutnya,” kata mereka.

Meskipun belum ada tanggal rilis pasti, setidaknya kita tahu kalau proyek ini nggak mangkrak. Prosesnya mungkin lambat, tapi yang penting hasilnya nanti memuaskan. Bayangin deh, Max Payne dengan grafis dan gameplay modern, pasti pecah banget!

Selain Max Payne, Remedy juga lagi sibuk dengan proyek-proyek lain. Mereka lagi mengembangkan Control 2, yang fokusnya sekarang ada di gameplay, lingkungan, dan misi. Terus, ada juga FBC: Firebreak, spin-off Control yang punya konsep coop ala Left 4 Dead. Sayangnya, launch FBC ini kurang memuaskan, tapi Remedy janji bakal ada update besar di bulan September.

Poin penting: Remake Max Payne 1 & 2 masih dikerjakan dengan kolaborasi Rockstar.

Hytale, Si “Minecraft Killer” yang Disia-siakan?

Ingat Hytale? Dulu, game ini sempat digadang-gadang sebagai pesaing berat Minecraft. Tapi, setelah bertahun-tahun dalam pengembangan, Riot Games (yang mengakuisisi Hypixel Studios, pengembang Hytale) malah memutuskan untuk menghentikan proyek ini. Sedih banget, kan?

Simon Collins-Laflamme, pendiri Hypixel Studios, nggak menyerah gitu aja. Dia udah ngajuin tawaran terakhir buat membeli kembali Hytale dari Riot Games. Bahkan, dia bilang tawaran itu 10 kali lipat dari nilai pasar game itu sekarang. “Tawaran itu 10x dari nilai pasar sebenarnya,” tulis Simon di X. “Mereka nggak punya tim, nggak ada yang bisa memulai atau mengompilasi game lagi, saya mempekerjakan sebagian besar orang yang bisa melakukannya dan akan terus melakukannya dalam beberapa hari mendatang. Hytale adalah untuk para pemain, oleh para pemain.”

Wah, semangatnya patut diacungi jempol! Tapi, kita nggak tahu apakah Riot Games bakal luluh dengan tawaran ini. Kita doakan aja yang terbaik buat Hytale, semoga ada harapan lagi buat game ini. Atau jangan-jangan, ada pengembang lain yang tertarik buat ngelanjutin? Kita tunggu aja kejutan berikutnya!

Poin penting: Pendiri Hypixel Studios menawarkan untuk membeli kembali Hytale dari Riot Games.

GTA V Makin Ganteng dengan DLSS 4!

Buat para pemilik PC yang masih setia sama GTA V, ada kabar gembira nih! Rockstar Games udah menambahkan dukungan DLSS 4 Multi Frame Generation dari Nvidia. Jadi, sekarang kalian bisa menikmati grafis yang lebih oke dengan ray-tracing yang lebih baik, sambil tetap menjaga framerate yang tinggi.

DLSS ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) buat meningkatkan performa game. Jadi, meskipun setting grafisnya tinggi, game tetap lancar dimainkan. Mantap kan? Ini juga bisa jadi penghibur buat kalian yang udah nggak sabar nunggu GTA 6 hadir di PC. Siapa tahu dengan DLSS 4, GTA V bisa jadi lebih seru lagi dimainkan sambil nunggu GTA 6. Sabar ya, gamers!

Poin penting: GTA V Enhanced sekarang mendukung DLSS 4 untuk grafis yang lebih baik.

Dunia gaming emang selalu penuh kejutan. Dari drama matchmaking sampai harapan baru buat game yang disia-siakan, selalu ada hal menarik buat dibahas. Yang penting, kita tetap semangat dan terus dukung industri game Indonesia biar makin maju!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Diaspora Indonesia: Aset Strategis Hadapi Gejolak Global

Next Post

Jangan Ketinggalan! Wonderboom 4 Tahan Air Kembali ke Harga Terendah, Hanya Rp60 Ribu