Kita semua tahu Magic: The Gathering (MTG), kan? Kartu-kartu keren dengan gambar-gambar fantastis, dan mekanik permainan yang bisa bikin kita garuk-garuk kepala sambil mikir strategi. Nah, ada satu mekanik yang punya reputasi khusus: Affinity. Dulu, mekanik ini terkenal banget karena bisa bikin pemain mengeluarkan kartu-kartu artefak super murah. Bayangin aja, lawan baru naruh satu atau dua land, eh kamu udah nyerang dengan pasukan robot! Seru, sih, tapi juga bisa bikin kesel.
Sejarah Kelam dan Kebangkitan Affinity
Dulu, Affinity itu kayak anak nakal di kelas. Punya potensi besar, tapi sering bikin onar. Kartu-kartu artefak murah bertebaran, dan Affinity for Artifacts memungkinkan pemain mengeluarkan kartu lebih cepat dari seharusnya. Ini yang bikin beberapa format, terutama Standard di era Mirrodin, jadi broken. Kita bicara soal deck yang bisa menang di turn keempat atau kelima. Enggak heran kalau banyak kartu yang akhirnya dibanned.
Tapi jangan salah, Affinity enggak sepenuhnya jahat. Tim desain MTG terus mencoba menyeimbangkan mekanik ini. Bahkan, kepala desain MTG, Mark Rosewater, mengonfirmasi kalau Affinity sudah diturunkan peringkatnya di Storm Scale. Apa itu Storm Scale? Singkatnya, ini adalah skala yang mengukur seberapa mungkin sebuah mekanik muncul lagi di set-set MTG mendatang. Dulu Affinity ada di peringkat 6, sekarang jadi 3. Itu artinya, Affinity dianggap lebih aman dan terkendali.
Perlu dicatat, ada perbedaan besar antara Affinity for Artifacts dan Affinity untuk hal lain. Affinity for Artifacts masih mendapat peringkat 8 di Storm Scale, yang berarti risikonya masih tinggi. Rosewater sendiri pernah bilang kalau Affinity for Artifacts sering menyebabkan masalah di turnamen. Salah perhitungan sedikit saja, lingkungan kompetitif bisa jadi rusak.
Di sisi lain, Affinity untuk non-artefak dianggap lebih mudah diseimbangkan. Buktinya, beberapa tahun belakangan ini, kita lihat beberapa kartu Standard legal yang menggunakan Affinity. Bedanya, Affinity ini lebih spesifik dan membutuhkan deckbuilding yang lebih cermat.
Kunci Perbedaan: Batasan yang Lebih Ketat
Ambil contoh Bartz and Boko. Kartu ini kuat banget kalau bisa dimainkan dengan murah. Tapi, untuk itu, kamu harus punya Bird di board. Bird adalah creature type yang spesifik, dan lawan bisa dengan mudah menghilangkan Bird-mu untuk menghalangi pengurangan biaya. Hal yang sama berlaku untuk Scales of Shale dari Bloomburrow. Kartu-kartu ini kuat, tapi membutuhkan pengorbanan.
Kartu lain seperti Gate Colossus dan Travel the Overworld punya efek yang oke punya, tapi memaksa kamu memainkan banyak land yang medioker (Gate dan Town kebanyakan masuk ke battlefield dalam keadaan tapped). Ini adalah trade-off yang harus kamu pertimbangkan.
Affinity for Artifacts menderita karena betapa mudahnya membanjiri board dengan artefak. Dengan banyaknya artefak gratis seperti Mox Opal dan artifact lands, wajar kalau Standard Mirrodin jadi broken dan Pauper butuh banyak ban. Sekarang, tim desain MTG lebih berhati-hati dalam mendesain kartu-kartu Affinity.
Mengatasi Masalah Mana: Warna dan Pembatasan
Kenapa kartu seperti Voyage Home gak laku di Modern? Jawabannya sederhana: persyaratan warna dalam biaya mana. Perbedaan antara Voyage Home dan Thoughtcast jauh lebih besar dari yang terlihat. Hal yang sama berlaku untuk Myr Enforcer (staple di Pauper) dan Gearseeker Serpent (jarang dimainkan di Pauper). Untungnya, Memory Guardian tidak legal di Pauper. Sekarang, kartu-kartu colorless seperti Sojourner’s Companion jarang dicetak di common.
Persyaratan warna ini penting karena memaksa pemain untuk memikirkan mana base mereka. Kamu enggak bisa lagi sembarangan memasukkan kartu Affinity ke deck tanpa memperhatikan warna yang dibutuhkan. Ini adalah salah satu cara untuk menyeimbangkan mekanik Affinity.
Pelajaran dari Phyrexian Mana
Seperti yang dibilang natew000, masalah dengan Affinity mirip dengan masalah dengan Phyrexian mana. Kartu seperti Nissa, Ascendant Animist menggunakan Phyrexian mana dengan cara yang keren dan adil. Phyrexian mana jadi masalah kalau pemain bisa memasukkan Gitaxian Probe dan Mental Misstep secara gratis tanpa konsekuensi besar.
Affinity berbeda karena kamu tetap harus memasukkan artefak ke deck, dan artifact lands rentan terhadap hate. Tapi, kalau keuntungan memainkan kartu-kartu kuat dengan murah jauh lebih besar daripada kerugian memainkan banyak artefak, itu berarti ada masalah. Wizards of the Coast sudah menemukan keseimbangan yang lebih baik dalam desain mereka, dan itu terlihat.
Masa Depan Affinity: Lebih Terkendali dan Menarik
Jadi, apa yang bisa kita simpulkan? Affinity memang punya sejarah kelam, tapi bukan berarti mekanik ini harus dibuang begitu saja. Dengan keseimbangan yang lebih baik dan batasan yang lebih ketat, Affinity bisa jadi mekanik yang menarik dan seru untuk dimainkan. Mungkin kita gak akan lihat lagi deck Affinity yang bisa menang di turn keempat, tapi kita bisa berharap untuk melihat kartu-kartu Affinity yang kreatif dan inovatif di set-set MTG mendatang.
Intinya, Affinity itu kayak bumbu masakan. Kalau takarannya pas, bisa bikin masakan jadi enak banget. Tapi kalau kebanyakan, bisa bikin enek. Semoga Wizards of the Coast terus hati-hati dalam menggunakan bumbu Affinity ini. Kita sebagai pemain juga harus siap beradaptasi dengan perubahan dan strategi baru. Selamat bermain!
Strategi Deckbuilding: Membangun Sinergi dengan Bijak
Affinity, dalam bentuknya yang sekarang, menuntut pendekatan deckbuilding yang lebih strategis. Bukan lagi sekadar menumpuk artefak murah, tapi memikirkan sinergi antara artefak, land, dan kartu-kartu Affinity itu sendiri. Pertimbangkan hal-hal berikut:
- Curve Mana: Pastikan curve mana kamu seimbang. Jangan terlalu fokus pada artefak murah saja. Sertakan juga kartu-kartu yang lebih mahal tapi punya efek yang kuat.
- Mana Fixing: Kalau kamu memainkan kartu Affinity dengan persyaratan warna yang ketat, pastikan mana base kamu cukup stabil.
- Hate: Waspadai kartu-kartu hate yang bisa menghancurkan artefak. Sertakan kartu-kartu yang bisa melindungi artefakmu atau memberikan value meski dihancurkan.
Kesimpulan: Affinity yang Bertransformasi
Affinity telah mengalami transformasi besar. Dulu, mekanik ini identik dengan kecepatan dan kekuatan overwhelming. Sekarang, Affinity lebih tentang trade-off, sinergi, dan resource management. Ini adalah evolusi yang positif, karena membuat Affinity lebih adil dan menarik untuk dimainkan. Jadi, jangan kaget kalau kamu lihat kartu Affinity muncul di set MTG mendatang. Siapa tahu, kartu itu bisa jadi kunci kemenanganmu!