Dark Mode Light Mode

Melbourne: Simpul Strategis bagi Intelektual Indonesia Global

Siap-siap, para pecinta Indonesia! Ada kabar seru dari University of Melbourne. Sebuah konferensi internasional bergengsi, Indonesia Council Open Conference (ICOC), siap digelar untuk membahas segala hal tentang Indonesia. Jangan sampai ketinggalan!

Indonesia di Mata Dunia: ICOC 2025 Menggema di Melbourne

ICOC bukan sekadar konferensi biasa. Ini adalah ajang bertemunya para ahli, peneliti, mahasiswa, dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi mendalam tentang Indonesia. Bayangkan, lebih dari 350 peserta akan hadir! Mereka akan membahas berbagai topik krusial, mulai dari ekonomi, hukum, kesehatan, agama, gerakan sosial, hingga isu-isu gender dan seksualitas. Lengkap, kan?

Konferensi ini akan diselenggarakan dari tanggal 7 hingga 10 Juli di University of Melbourne. Tema yang diangkat kali ini sangat relevan: “Indonesia Now: Eighty Years of Independence”. Tema ini mengajak kita untuk merefleksikan masa lalu dan masa kini Indonesia, serta merumuskan visi untuk masa depan yang lebih baik, terutama di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.

Pentingnya acara ini juga tercermin dari skala presentasi yang akan dibawakan. Bayangkan saja, ada lebih dari 180 makalah yang akan dipresentasikan oleh para peneliti dari Indonesia dan Australia. Ini menunjukkan betapa besar minat dan perhatian dunia terhadap Indonesia.

Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pidato kunci dari Farwiza Farhan, seorang aktivis lingkungan ternama. Ia dikenal karena dedikasinya dalam melindungi Ekosistem Leuser di Sumatra, salah satu hutan hujan tropis paling beragam hayatinya di dunia. Kita bisa belajar banyak dari pengalamannya dalam tata kelola lingkungan di Indonesia.

Menurut Dekan Fakultas Seni di University of Melbourne, Profesor Jennifer Balint, universitas ini telah lama menjadi jembatan dalam hubungan Australia-Indonesia. Ia menambahkan bahwa University of Melbourne bangga menjadi tuan rumah ICOC tahun ini. Kerjasama dan kolaborasi riset antara kedua negara ini sangat penting untuk kemajuan bersama.

Selain diskusi-diskusi penting, ICOC 2025 juga akan menampilkan acara tahunan “Australia-Indonesia in Conversation” (AIC) yang kelima. AIC merupakan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tahun ini fokus pada Pengetahuan Adat. Ada juga tur eksklusif ke pameran seni “65,000 Years: A Short History of Australian Art” di Ian Potter Museum of Art.

Mengupas Tuntas Isu Hak Asasi Manusia di Asia Tenggara

Dalam konferensi ini, Dr. Ken M.P. Setiawan, seorang dosen senior di Indonesian Studies di Asia Institute, University of Melbourne, akan meluncurkan buku The Routledge Handbook of Human Rights in Southeast Asia. Buku ini membahas isu-isu hak asasi manusia (HAM) paling mendesak di kawasan ini dan mendokumentasikan upaya-upaya perbaikan yang sedang dilakukan. Ini adalah sumber informasi yang sangat berharga bagi siapa pun yang tertarik dengan isu HAM di Asia Tenggara.

Pentingnya kolaborasi antara para ahli dari berbagai disiplin ilmu menjadi kunci untuk memahami tantangan-tantangan global yang kompleks. ICOC 2025 adalah platform yang ideal untuk memfasilitasi pertukaran ide dan memperkuat hubungan antar individu, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara.

Universitas Sebagai Jembatan Hubungan Internasional

Universitas memiliki peran vital dalam mempertemukan berbagai pandangan dan mengatasi tantangan global yang kompleks. Melalui pertukaran ide dan koneksi antarindividu, University of Melbourne terus meningkatkan hubungan Australia-Indonesia dan memperkuat dampaknya di kedua negara. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan penelitian dapat berkontribusi pada hubungan internasional yang lebih baik.

Profesor Michael Wesley, Wakil Rektor University of Melbourne (Global, Budaya dan Keterlibatan), menekankan komitmen universitas untuk memberdayakan mitra di Indonesia dan memperkuat hubungan yang saling menguntungkan melalui kekuatan transformatif penelitian dan pendidikan.

Mengapa ICOC Penting untuk Anda?

  • Networking: Kesempatan emas untuk bertemu dan berinteraksi dengan para ahli dan praktisi di bidang studi Indonesia.
  • Update Informasi: Mendapatkan informasi terkini tentang perkembangan terbaru di berbagai bidang yang berkaitan dengan Indonesia.
  • Inspirasi: Mendapatkan inspirasi dari para pembicara dan peserta lain yang memiliki visi dan semangat untuk memajukan Indonesia.
  • Pengembangan Karir: Memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi untuk pengembangan karir di bidang studi Indonesia.

Jadi, tunggu apa lagi? Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menjadi bagian dari ICOC 2025! Siapa tahu, Anda bisa jadi salah satu pembicara di ICOC berikutnya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Single Baru A$AP Rocky "pray4dagang" Diduga Gagal Masuk Tangga Lagu Apple Music Indonesia

Next Post

Acara TV Live-Action Adaptasi Video Game Pertama Jauh dari Kesan Fallout dan The Last of Us