Kepikiran nggak sih, kadang-kadang otak kita ini isinya pertanyaan-pertanyaan random yang Google pun nggak selalu punya jawabannya? Belum lagi, hasil pencarian sekarang penuh SEO, iklan, dan istilah-istilah aneh yang bikin kita harus scroll terus sampai ketemu yang beneran relevan. Ugh, ribet! Tapi tenang, sekarang ada solusi yang lebih canggih: AI.
Nggak Cuma Google, Ada AI Chatbots!
Dulu, kalau bingung, kita langsung "Google it!". Sekarang, eranya Artificial Intelligence (AI). AI chatbots dirancang khusus buat ngobrol dan jawab pertanyaan kita. Mereka kayak teman pintar yang selalu siap membantu. Beberapa contoh AI chatbot yang populer termasuk Microsoft Copilot (dulu Bing AI) dan ChatGPT.
Microsoft Copilot, misalnya, punya akses ke internet, jadi kita bisa ngobrol dan ngecek sumber-sumber yang dia kasih. Yang lebih keren lagi, GPT-4 Turbo, model AI yang powering Copilot, itu gratis! Jadi, nggak perlu bayar langganan bulanan kalau cuma buat nyari-nyari informasi ringan sehari-hari.
Tapi, gimana caranya biar kita bisa dapet jawaban yang paling oke dari AI? Nah, ini dia tipsnya.
Tips Jitu Bertanya ke AI: Biar Nggak Zonkk!
Pikirin deh, pertanyaan apa aja yang suka muncul di kepala kamu setiap hari. Cuaca? Geografi? Sejarah? Film? Kesehatan? Makanan? Life in general? Coba aja cek riwayat pencarian Google kamu buat dapetin ide. Terus, terapin tips-tips di bawah ini biar dapet jawaban yang paling memuaskan dari AI.
- Spesifik Dong!: Sama kayak semua tools AI, jawaban yang kamu dapetin itu sebanding sama kejelasan pertanyaan kamu. Jadi, jangan malu buat detail! Ingat juga, AI itu nggak sempurna. Selalu cek ulang sumber informasinya, terutama kalau kamu mau pakai informasi itu buat ngambil keputusan penting. Better safe than sorry, kan?
- Ringkas Aja: Anggap pertanyaan pertama kamu itu sebagai titik awal. Tanya pertanyaan singkat buat lihat apa yang dia kasih. Ini bakal ngebantu kamu buat nentuin apa yang perlu diperjelas di pertanyaan selanjutnya.
- Kasih Konteks: Beberapa pertanyaan emang gampang dijawab, tapi ada juga yang butuh effort lebih dan konteks yang lebih banyak.
Bahasa Santai Lebih Oke: Nggak Usah Kaku!
Ngobrol sama AI itu kayak ngobrol sama temen. Nggak perlu bahasa formal atau sok sopan (kecuali kamu emang nggak bisa nahan buat bilang "tolong" atau "makasih," kayak aku hehe).
Struktur Pertanyaan yang Jelas: Kalau pertanyaan kamu terlalu berbelit-belit, AI bisa bingung. Usahain pertanyaannya straightforward. Kalau ada banyak bagian dalam pertanyaan kamu, coba urutin kayak "pertama X, lalu Y." Atau, tanya satu-satu aja, terus lanjutin sampai kamu dapet semua jawabannya.
Kamu bisa baca lebih lanjut tentang seni merancang prompt AI buat chatbots di halaman tips AI.
Hindari Jebakan Batman: Yang Harus Dihindari Saat Tanya AI
Selain tips, ada juga hal-hal yang sebaiknya dihindari saat berinteraksi dengan AI:
- Terlalu Umum: Kalau pertanyaan kamu terlalu umum, AI bisa ngasih jawaban apa aja, termasuk jawaban yang salah. Kalau jawabannya aneh, baca lagi pertanyaan kamu dan coba perbaiki prompt-nya.
- Nggak Cek Ulang: AI punya kebiasaan "berhalusinasi" (alias ngarang jawaban berdasarkan informasi yang nggak jelas) atau ngambil informasi dari sumber yang nggak kredibel. Kalau kamu mau ngambil keputusan penting berdasarkan informasi dari AI, double-check dulu!
- Kebanyakan Informasi Pribadi: Jangan pernah ngasih informasi pribadi yang sensitif ke AI, kayak informasi bank, detail keluarga, data kesehatan, atau nomor kartu kredit dan nomor jaminan sosial. Data breaches lagi marak, jadi hati-hati ya!
Dapet Jawaban, Bukan Iklan: Contoh Nyata Tanya ke Copilot
Dengan semua tips di atas, inilah contoh percakapan saya dengan Copilot:
Awalnya, saya punya konsep yang masih abstrak, tapi saya tahu harus memperjelasnya. Misalnya, nanya film apa aja yang dibintangi Leonardo DiCaprio itu beda sama nanya film apa yang mirip sama film Leonardo DiCaprio yang kamu suka.
Copilot ngasih daftar film-film terkenal DiCaprio, tapi saya pengen daftar lengkapnya tanpa gambar. Biar obrolannya bersih aja gitu. Estetik.
Dia ngasih daftar lengkapnya (yang setelah tahun 2000), dan saya suka dia nge-bold film-film yang banyak dipuji kritikus.
Dari situ, saya bisa bawa obrolannya ke mana aja. Saya bisa nanya apakah ada film favorit saya di daftar itu yang sutradaranya sama, minta link buat review dan analisis, nanya film mana yang akhirnya bikin dia dapet Oscar, atau nyari film lain yang mirip sama film-film yang saya suka.
Copilot juga otomatis ngasih ide follow-up prompt, kalau kamu lagi pengen deep dive. Kayak "Ceritakan lebih banyak tentang Killers of the Flower Moon," "Penghargaan apa saja yang sudah dimenangkan Leonardo DiCaprio?" dan "Apakah kamu punya fakta unik tentang Leonardo DiCaprio?"
The Wolf of Wall Street itu keren banget, jadi mari kita pakai contoh itu buat nyari film lain yang mirip, tapi nggak ada DiCaprio-nya. Dia ngasih daftar yang lumayan oke, tapi dia malah nyaranin film yang ada DiCaprio-nya, padahal saya udah bilang jangan! Dallas Buyers Club, The Big Short, dan The Social Network itu saran yang bagus, dengan plot yang menegangkan dan karakter yang kompleks.
Copilot juga praktis karena dia nambahin link yang bisa diklik di jawabannya. Jadi, kamu bisa ngecek sendiri apakah AI-nya lagi nggak ngaco.
Kamu bisa terusin tanya jawab kayak gini. Saya nanya ke Copilot sutradara mana aja yang terinspirasi sama Scorsese, dan dia ngasih daftar yang ada dua nama yang saya kenal: Quentin Tarantino dan Christopher Nolan. Nah, ngecek karya-karya mereka bisa jadi follow-up prompt berikutnya.
Tanya Soal Kesehatan Boleh Nggak? Jangan Jadi Dokter Google!
Kita semua pasti pernah jadi "Dokter Google" buat nyari informasi kesehatan. Tapi, jangan terlalu ngandelin ya, soalnya biasanya malah bikin panik. Walaupun AI dilatih dengan informasi terkini dari internet, dia bisa ngebantu kamu buat mempersempit kemungkinan jawaban buat pertanyaan kesehatan yang lebih umum, nggak terlalu spesifik, dengan prompt yang jelas, sebelum kamu pergi ke dokter. Disclaimer: Ini buat informasi awal aja ya, jangan dijadiin diagnosis!
Misalnya, kalau kamu lagi masalah pencernaan, kamu bisa nanya ke Copilot makanan apa aja yang sebaiknya dihindari. Atau, kamu bisa pakai buat ngitung kebutuhan kalori harian kamu.
Kamu bahkan bisa minta dia buat nyariin riset terbaru atau artikel terbaik tentang topik kesehatan tertentu, atau buat jawab pertanyaan singkat, kayak kapan perempuan harus mulai mammogram tahunan, dan kenapa kamu jadi lebih mual pas lagi datang bulan.
Tapi, selalu konsultasi sama dokter kamu ya. Saran dari AI nggak boleh dianggap sebagai fakta atau pengganti nasihat medis profesional. Jawaban dari AI itu nggak boleh dianggap sebagai kebenaran mutlak atau pengganti konsultasi ke dokter.
Intinya, tools AI itu cara cepat buat dapet informasi dan jawab pertanyaan kamu. Sama kayak Google, jangan langsung percaya sama hasil pencarian pertama. Ini proses iteratif, dengan setiap prompt ngebawa kamu makin deket sama kejelasan. Tapi, tetep aja, dokter kamu yang paling berhak buat ngasih jawaban final, terutama soal kesehatan, karena saran dan diagnosis itu personal dan tergantung sama masing-masing individu.
Jadi, manfaatin AI buat dapet informasi, tapi jangan lupa konsultasi sama ahlinya!