Berita duka menyelimuti kita. Mantan Menteri Agama RI periode 2009-2014, Bapak H. Suryadharma Ali, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Kamis, di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Kementerian Agama dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Menteri Agama saat ini, Bapak Nasaruddin Umar, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian Almarhum. Beliau mengenang Almarhum Suryadharma Ali sebagai sosok yang dedikatif dan pekerja keras, yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan tata kelola keagamaan di Indonesia. Kenangan akan beliau akan selalu abadi.
Selama masa jabatannya, Almarhum Suryadharma Ali dikenal dengan berbagai inisiatifnya dalam memperkuat institusi keagamaan, meningkatkan mutu pendidikan di madrasah dan pesantren, serta melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama. Upaya-upaya beliau tersebut telah memberikan dampak positif bagi kemajuan umat beragama di Indonesia.
Bahkan, digitalisasi layanan haji yang kita nikmati saat ini, sebagian besar adalah warisan dari fondasi yang telah dibangun oleh Almarhum. Jadi, kalau sekarang daftar haji bisa lebih gampang lewat online, ingatlah jasa-jasa beliau. Beliau benar-benar visioner!
Jejak Digital Haji: Warisan Suryadharma Ali
Salah satu warisan terbesar Almarhum adalah modernisasi sistem penyelenggaraan ibadah haji. Beliau mempelopori digitalisasi layanan haji, yang menjadi landasan bagi transformasi haji di era modern. Kita patut berterima kasih atas inovasi yang telah beliau lakukan, sehingga proses pendaftaran dan pelaksanaan haji menjadi lebih efisien dan transparan. Bayangkan betapa repotnya kalau semua masih manual!
Kontribusi Almarhum tidak hanya terbatas pada urusan haji. Beliau juga aktif mempromosikan dialog antar umat beragama sebagai bagian dari upaya menjaga kerukunan nasional. Beliau memahami betul pentingnya toleransi dan saling menghormati dalam membangun bangsa yang majemuk ini. Ini adalah pelajaran berharga yang patut kita teladani.
Sebagai informasi, Bapak Nasaruddin Umar pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama saat Almarhum Suryadharma Ali menjabat sebagai Menteri Agama. Keduanya telah bekerja sama dalam berbagai program dan kebijakan untuk kemajuan umat beragama di Indonesia. Kini, Bapak Nasaruddin Umar melanjutkan estafet kepemimpinan dengan semangat yang sama.
Pesantren dan Madrasah: Prioritas Pendidikan Agama
Almarhum Suryadharma Ali memberikan perhatian khusus pada pengembangan pendidikan agama di pesantren dan madrasah. Beliau menyadari bahwa pesantren dan madrasah merupakan garda terdepan dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia. Beliau berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di kedua lembaga tersebut agar mampu bersaing di era global. Beliau juga menaruh perhatian pada kesejahteraan guru.
Bahkan beliau juga mendorong berbagai program pelatihan dan pengembangan bagi para guru dan tenaga pendidik di pesantren dan madrasah. Tujuannya agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan memberikan pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik bagi para siswa.
Reformasi Birokrasi: Demi Pelayanan yang Lebih Baik
Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang berani melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama. Beliau berupaya menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Agama.
Reformasi birokrasi yang dilakukan Almarhum telah membawa perubahan positif dalam pelayanan publik di bidang keagamaan. Proses perizinan menjadi lebih cepat dan mudah, pengawasan terhadap pelaksanaan ibadah haji dan umrah semakin ketat, dan pengelolaan dana haji menjadi lebih transparan.
Dialog Antar Umat Beragama: Jembatan Perdamaian
Almarhum Suryadharma Ali adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Beliau aktif terlibat dalam dialog antar umat beragama, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beliau percaya bahwa dialog adalah kunci untuk membangun pemahaman dan saling menghormati antar umat beragama.
Melalui dialog, berbagai perbedaan dapat dijembatani dan kesalahpahaman dapat dihindari. Almarhum juga sering mengingatkan bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk bersatu dan membangun bangsa. Justru, perbedaan tersebut dapat menjadi kekayaan yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Mari kita kenang jasa-jasa Almarhum Suryadharma Ali sebagai seorang tokoh yang berdedikasi untuk kemajuan umat beragama dan bangsa Indonesia. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan menempatkan beliau di tempat yang terbaik di sisi-Nya. Al-Fatihah.
Warisan Almarhum akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi kita semua.