Sudah dengar lagu baru dari Suede? Kalau belum, siap-siap karena ini bukan sekadar lagu, tapi euforia dalam bentuk suara. Mereka baru saja merilis single berjudul ‘Dancing With The Europeans’, lengkap dengan video musik yang diambil saat konser rahasia di Bush Hall, London. Serius, ini bukan konser biasa, tapi konser yang bikin iri maksimal!
Genre art-rock tampaknya masih melekat kuat pada Suede. ‘Dancing With The Europeans’ adalah lagu keempat dari album ke-10 mereka yang akan datang, ‘Antidepressants’. Sebelumnya, mereka sudah merilis title track, ‘Disintegrate’, dan ‘Trance State’. Album ini digadang-gadang menjadi karya yang paling uplifting dan engaged dari Suede. Album “Antidepressants” akan dirilis pada 5 September, menandai era baru bagi band legendaris ini.
Video musiknya? Jangan ditanya. Suasana live yang penuh energi terpancar jelas. Brett Anderson, frontman Suede, bahkan berharap para penggemar akan “gila” dan melakukan stage invasion. Sebuah harapan yang… well, cukup masuk akal mengingat dedikasi penggemar Suede yang kadang bikin geleng-geleng kepala.
Suede: Menghubungkan dalam Dunia yang Terputus
Brett Anderson punya pandangan menarik tentang lagu ini. Menurutnya, ‘Dancing With The Europeans’ adalah lagu tentang connection, tentang bagaimana kita terhubung dalam dunia yang semakin terputus. Ia punya frasa keren: “Menghubungkan dalam dunia yang terputus (connecting in a disconnected world).”
Anderson merasa bahwa abad ke-21 ini paradoks. Semakin kita terhubung secara digital, semakin kita merasa terisolasi. Lagu ini terinspirasi dari konser Suede di Spanyol beberapa tahun lalu. Saat itu, ia sedang mengalami masa sulit, tapi konser itu terasa luar biasa. Ia merasakan sense of belonging, menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Reaksi feral dan dedikasi penggemar Suede memang luar biasa. Anderson sendiri bingung kenapa penggemarnya begitu “insane”. Mungkin karena musik Suede memang tentang passion. Ia selalu ingin menginspirasi passion pada orang lain. Musik yang penuh passion memang nggak ada matinya.
Antidepressants: Album Eksperimental Suede
Album ‘Antidepressants’ digambarkan sebagai album post-punk yang experimental. Ini menjadi indikasi bahwa Suede nggak mau terjebak dalam nostalgia. Mereka ingin terus bereksplorasi dan membuat musik yang relevan dengan zaman sekarang. Nggak heran kalau mereka terus menarik perhatian audiens yang lebih muda.
Anderson pernah bilang bahwa ia ingin membuat musik yang universal, bukan musik parochial untuk orang-orang parochial. Ia selalu berusaha menyanyi tentang passion dan the human condition. Hanya saja, karena mereka lahir di Inggris, ada sedikit sentuhan Inggris dalam musik mereka. Tapi yang jelas, itu bukan perayaan Inggris, melainkan dokumentasi.
Bahkan sebelum album ‘Autofiction’ (2022) dirilis, Anderson sudah memberikan sedikit teaser bahwa album berikutnya akan lebih experimental. Sepertinya ‘Antidepressants’ adalah jawaban dari teaser tersebut. Suede membuktikan bahwa mereka nggak takut untuk bereksperimen dan mengambil risiko.
Rahasia Suede: Illusion of Confidence dan Kontak dengan Audiens
Rahasia Suede tetap relevan dan memukau di atas panggung? Confidence—atau illusion of confidence, yang sama saja. Orang nggak mau melihat penampil yang ragu-ragu. Mereka ingin melihat seseorang yang memancarkan magic. Ini seperti ritual keagamaan. Vokalis adalah pendeta, dan audiens adalah pengikutnya. Semua mencari sense of connection.
Ketika Suede tampil dengan baik, ada magic di ruangan itu. Anderson belajar bagaimana menciptakan magic itu, bagaimana berinteraksi dengan audiens, bagaimana memancing energi mereka. Tempat-tempat kecil seperti Bush Hall sangat fantastis karena bisa berinteraksi lebih dekat dengan audiens. Ia suka menyentuh mereka, mendapatkan feedback, menyelam ke tengah-tengah mereka. Dia suka drama yang berantakan dari konser.
Anderson juga nggak suka kalau ada jarak yang terlalu jauh antara band dan audiens, misalnya di festival besar. Ia merasa audiens nggak memahami psikologi dasar dari konser Suede. Kontak dengan audiens sangat penting untuk memelihara energi. Suede bukan band yang bisa berdiri diam di ruang latihan. Ada feedback yang penting antara band dan audiens.
Playing Live: Passion Over Precision
Anderson nggak pernah mengerti band yang hanya berdiri diam dan memainkan lagu mereka. Menurutnya, poinnya adalah memberikan drama yang berbeda pada lagu-lagu itu. Ia nggak peduli dengan kesalahan. Kesalahan dalam musik live itu bagus. Ia suka dengan rough edges. Ia lebih tertarik pada passion daripada precision.
Semakin bertambah usia, ia semakin condong ke arah itu. Ia belajar untuk merangkul kesalahan dan kekacauan dalam konser. Ada sesuatu yang nyata tentang itu, sesuatu yang semakin dihargai orang saat ini. Dunia sudah terlalu sanitized oleh internet. Musik live membebaskan diri dari batasan-batasan itu, membebaskan diri dari rasa tertekan. Ia melepaskan, dan itulah kenapa orang sangat menyukainya.
Suede juga akan mengadakan takeover di Southbank Centre, London. Mereka akan menampilkan ‘Antidepressants’ secara live dan in the round, serta memutar film dokumenter The Insatiable Ones, lengkap dengan sesi tanya jawab. Ini kesempatan bagus buat para penggemar Suede untuk merasakan magic mereka secara langsung.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera dengarkan ‘Dancing With The Europeans’ dan bersiaplah untuk album ‘Antidepressants’. Siapa tahu, dengan mendengarkan musik Suede, kamu bisa menemukan connection yang selama ini kamu cari di dunia yang semakin disconnected ini. Jangan lupa juga untuk cek internal linking artikel-artikel terkait musik dan gaya hidup di situs ini!