Dark Mode Light Mode

Microsoft Geser PlayStation, Raja Penerbit dan Pendapatan Xbox Game Pass Hampir 5 Miliar Dolar

Gamer sejati, pernahkah kalian merasa deja vu saat konsol kesayanganmu mengeluarkan aroma “baru” yang semakin memudar? Atau, mungkin kamu salah satu dari kita yang masih setia nge-game di PC kentang, sambil berdoa frame rate-nya naik satu digit saja? Kabar terbaru dari dunia Xbox mungkin akan membuat alis kalian sedikit terangkat.

Dalam lanskap industri game yang terus berubah, Xbox menghadapi tantangan sekaligus peluang. Meskipun penjualan hardware mengalami penurunan, Microsoft menunjukkan tanda-tanda optimisme, terutama setelah menjadi top publisher di PlayStation pada Q4. Ini seperti melihat kucing dan anjing akur, tapi dalam versi korporat.

Penurunan pendapatan hardware Xbox sebesar 25% di tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2025, jelas merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan. Namun, jangan langsung pesimis! Pendapatan tahunan dari sektor game justru naik 9% menjadi $23,5 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa Microsoft masih menjadi pemain utama di industri ini.

Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh konten dan layanan Xbox, yang mengalami peningkatan sebesar 16% secara year-on-year. Merger besar dengan Activision Blizzard memainkan peran penting di sini. Bayangkan saja, Call of Duty, Overwatch, dan game-game Blizzard lainnya kini berada di bawah payung Microsoft. GGWP.

Menurut laporan dari Microsoft, pendapatan Xbox sangat dipengaruhi oleh langganan (seperti Xbox Game Pass) dan penjualan konten pihak pertama dan ketiga. Ini menunjukkan pergeseran fokus dari penjualan konsol fisik ke ekosistem digital yang lebih luas. Konsumen sekarang lebih memilih fleksibilitas dan aksesibilitas, dan Microsoft menangkap tren ini.

CEO Microsoft, Satya Nadella, menyatakan bahwa Xbox (bersama dengan LinkedIn) adalah salah satu dari dua bisnis konsumen perusahaan dengan “jangkauan pengguna akhir yang masif”. Klaim ini didukung oleh fakta bahwa bisnis gaming Microsoft kini memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan di berbagai platform dan perangkat.

Xbox juga menunjukkan kemajuan signifikan di platform pesaing setelah memilih untuk membawa franchise utama pihak pertama ke PlayStation dan Nintendo Switch. Ini adalah strategi yang cerdas, karena memungkinkan Microsoft untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan dari konten mereka.

Xbox Kini Jadi Raja di Dua Kerajaan?

Nadella mengatakan bahwa Microsoft sekarang menjadi top publisher di Xbox dan PlayStation pada kuartal ini, berkat peluncuran sukses Forza Horizon 5 dan Oblivion Remastered. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan membuktikan kualitas dan popularitas game-game yang diterbitkan oleh Microsoft.

Selain itu, Call of Duty: Black Ops 6 telah dimainkan oleh 50 juta orang, menghasilkan lebih dari 2 miliar jam waktu bermain di seluruh dunia. Minecraft juga mendapatkan keuntungan dari rilis A Minecraft Movie, yang menghasilkan rekor penggunaan dan pendapatan bulanan selama Q4. Siapa sangka, film adaptasi game bisa se-booming ini?

Pendapatan tahunan Xbox Game Pass mencapai hampir $5 miliar untuk pertama kalinya selama tahun fiskal terakhir. Ini menunjukkan bahwa layanan subscription seperti Game Pass sangat populer dan menjadi sumber pendapatan yang penting bagi Microsoft. Dengan berbagai pilihan game yang tersedia, langganan ini menawarkan nilai yang sangat baik bagi para gamer.

Masa Depan Xbox: Lebih Banyak Game, Lebih Banyak Cloud

Microsoft memiliki hampir 40 game dalam pengembangan, menunjukkan komitmen mereka untuk terus berinvestasi dalam konten baru. Selain itu, mereka mencatat lebih dari 500 juta jam gameplay yang di-stream melalui cloud tahun ini. Ini menunjukkan potensi besar dari cloud gaming dan bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara orang bermain game.

Meskipun ada berita baik, Microsoft juga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK terhadap sekitar 12.000 orang, termasuk sejumlah besar di divisi video game. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dan “memposisikan perusahaan dan tim untuk sukses di pasar yang dinamis.”

Seorang juru bicara Xbox mengatakan bahwa PHK ini akan “memberdayakan karyawan untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk fokus pada pekerjaan yang berarti dengan memanfaatkan teknologi dan kemampuan baru” sambil menghilangkan redundansi. Namun, beberapa karyawan mengkritik PHK ini dan mengatakan bahwa itu akan memiliki efek sebaliknya.

Laporan menunjukkan bahwa ada PHK yang luas dan pembatalan proyek di studio internal seperti King, ZeniMax Media, dan Rare. Microsoft juga dilaporkan menutup The Initiative dan membatalkan reboot Perfect Dark-nya. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang strategi jangka panjang Microsoft dan kemampuan mereka untuk menghasilkan game berkualitas tinggi.

Meskipun klaim bahwa PHK akan menguntungkan tim pengembang dalam jangka panjang, beberapa pekerja Xbox baru-baru ini mengatakan bahwa itu akan memiliki efek sebaliknya dan mengecam Microsoft atas penanganan proses yang kacau dan “tidak manusiawi.” Well, semoga saja semuanya berjalan lancar dan tidak mengganggu kualitas game di masa depan.

Jadi, apa yang bisa kita simpulkan dari semua ini? Dunia game itu dinamis, bro. Xbox mungkin mengalami sedikit turbulensi, tetapi mereka masih punya banyak amunisi untuk bertempur. Kuncinya? Konten yang menarik, layanan yang inovatif, dan strategi yang fleksibel. Dan ya, semoga saja PHK tidak membuat game kesayangan kita jadi delay terus.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Nintendo Kembali ke Balapan Tradisional Mario Kart: Peluang Lintasan Klasik Meningkat

Next Post

Menteri berduka, kepergian Suryadharma Ali tinggalkan duka mendalam