Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

Mike Joyce The Smiths Bongkar Rahasia Legenda Lewat ‘The Drums’

Seringkali, kisah band legendaris terasa seperti serial Netflix yang episodenya hilang di tengah jalan, terutama dari sudut pandang anggota paling belakang yang mungkin sering terlupakan, sang penabuh drum. Namun, bersiaplah untuk _full access_ ke salah satu _missing link_ terbesar dari The Smiths. Mike Joyce, sang drummer yang bangga menyebut dirinya “fans terbesar The Smiths di dunia,” kini ikut nimbrung dalam parade memoir band ikonik ini dengan otobiografinya, _The Drums_. Dijamin bukan sekadar menabuh drum, tapi juga menabuh cerita dari garis depan panggung hidupnya.

## Memoir The Smiths: Siapa Bilang Dramanya Cuma di Panggung?

Sebelum Mike Joyce “pecah telur” dengan memoirnya, panggung cerita The Smiths sudah lebih dulu diisi oleh dua punggawa utama lainnya. Pada tahun 2013, Morrissey meluncurkan _Autobiography_, sebuah buku yang tidak kalah sensasional dan langsung menempati posisi ikonik berkat penerbitan oleh imprint legendaris Penguin Classics. Kisah dari vokalis penuh karisma ini memang selalu dinanti, bahkan jika kadang isinya memicu pro dan kontra.

Tiga tahun berselang, giliran _guitar hero_ Johnny Marr yang ikut berbagi perspektifnya. Melalui _Set the Boy Free_ yang dirilis pada tahun 2016, Marr menawarkan sisi lain dari perjalanan The Smiths, lengkap dengan dinamika kreatif dan konflik di balik panggung. Kedua buku ini memberikan gambaran yang kaya, namun masih ada “ruang kosong” dari sudut pandang yang berbeda.

Kehadiran _The Drums_ dari Mike Joyce ini seolah melengkapi puzzle yang selama ini mungkin hanya dilihat dari sebagian sudut. Bayangkan sebuah film dokumenter yang awalnya hanya fokus pada sutradara dan aktor utama, kini akhirnya mewawancarai editor musik yang tahu persis ritme di balik setiap adegan. Perspektif seorang drummer, yang seringkali menjadi “jantung” namun jarang menjadi “wajah” utama band, tentu sangat dinantikan.

Buku ini dijadwalkan meluncur pada 6 November mendatang, siap menjadi _patch update_ terbaru untuk _lore_ The Smiths yang sudah ada. Penerbitan _The Drums_ sendiri dipegang oleh New Modern, sebuah imprint baru di bawah payung Putman Publishing milik Doug Putman. Ini menunjukkan keseriusan dalam menggarap kisah yang sangat dinanti para penggemar.

Sayangnya, hingga saat ini, detail mengenai perilisan _The Drums_ di Amerika Utara masih menjadi misteri, di luar opsi pengiriman internasional. Situasi ini mungkin membuat para fans di benua tersebut harus sedikit lebih sabar atau rajin mencari informasi. Namun, bagi penikmat The Smiths di belahan dunia lain, sudah bisa ancang-ancang untuk menambahkan buku ini ke daftar bacaan.

## Akhirnya, Sang Penjaga Irama Ikut Buka Suara

Deskripsi produk _The Drums_ mengklaim bahwa buku ini akan menyuguhkan pandangan langsung dari “garis depan” cerita The Smiths. Ini menjanjikan sebuah narasi yang tak hanya otentik, tapi juga diwarnai oleh perspektif unik dari “fans terbesar” band itu sendiri. Jarang-jarang seorang anggota band bisa melihat dirinya sekaligus sebagai penggemar sejati, kan?

Mike Joyce digambarkan mampu “mengontekstualisasi ulang momen-momen favorit penggemar” dengan sudut pandang yang “jujur dan cerdas.” Ini bukan sekadar mengulang kisah lama, melainkan memberikan _insight_ baru yang mungkin bisa mengubah cara penggemar melihat peristiwa tertentu. Seperti menemukan _cheat code_ baru untuk _game_ favorit yang sudah tamat berkali-kali.

Buku ini juga menawarkan “wawasan manusiawi yang indah dan rentan tentang kehidupannya.” Ini menandakan bahwa _The Drums_ tidak hanya akan berfokus pada The Smiths semata, tetapi juga akan menyelami perjalanan pribadi Joyce. Sebuah kesempatan untuk melihat sisi lain dari sosok di balik drum yang selama ini mungkin hanya dikenal lewat ketukan ritmenya.

## The Drums: Bukan Sekadar Ketukan, Tapi Bocoran Eksklusif

Ketika dua anggota lain telah berbagi kisah mereka, kehadiran _The Drums_ terasa seperti penutup yang pas. Ibarat merakit robot Gundam, setelah badan dan senjata terpasang, kini giliran bagian terakhir yang memberi nyawa. Buku Joyce bisa menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai narasi dan mungkin memberikan kejelasan atas beberapa detail yang sebelumnya masih abu-abu.

Apalagi, tidak bisa dilupakan peran Andy Rourke, bassist The Smiths, yang meninggal dunia pada tahun 2023 karena kanker pankreas. Rourke pernah bermain bersama Joyce dengan Sinéad O’Connor setelah The Smiths bubar, menciptakan koneksi personal dan profesional yang mendalam. Kehilangan Rourke mungkin juga menjadi salah satu pemicu bagi Joyce untuk berbagi kisahnya, sebagai bentuk penghormatan dan pelengkap kenangan.

## Menabuh Kisah yang Sempat Terlewat

Kisah The Smiths memang selalu menarik untuk dibahas, penuh intrik, lirik puitis, dan musik yang abadi. Dengan tiga buku memoir dari anggota inti, para penggemar kini memiliki _multi-perspective view_ yang jarang didapat dari band lain. Ini memungkinkan pembaca untuk menyusun sendiri gambaran utuh The Smiths, dengan segala kompleksitas dan nuansanya.

_The Drums_ mungkin akan menjadi _chapter_ penting yang melengkapi cerita legendaris The Smiths dari sudut pandang yang paling dekat dengan denyut nadi band. Bukan hanya tentang bagaimana musik itu dibuat, tetapi juga bagaimana rasanya menjadi bagian tak terpisahkan dari fenomena budaya tersebut. Sebuah pengingat bahwa setiap suara, bahkan dari belakang panggung, memiliki kisah yang tak kalah berharga.

Dengan hadirnya _The Drums_, para penggemar The Smiths akhirnya mendapatkan kepingan puzzle yang mungkin paling ditunggu. Lebih dari sekadar buku, ini adalah kesempatan untuk menyelami hati dan pikiran seorang drummer yang setia menabuh irama di balik layar, kini melangkah ke garis depan untuk berbagi ceritanya sendiri. Kisah The Smiths memang penuh drama dan melankolis, tapi kini dilengkapi dengan sudut pandang yang mungkin paling jujur dan penuh tawa.

Previous Post

Dell Outlet Banjir Alienware RTX 4090, Impian Gaming Jadi Nyata

Next Post

LeBron: Ancaman Perdagangan Abadi Lilit Drama Lakers

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *