Pernahkah kamu membayangkan dunia di mana Madonna bergulat lumpur dengan Miranda Kerr di peternakan ayah Miley Cyrus? Sebuah dunia yang mungkin saja terjadi, andai label rekaman tidak punya ide lain.
Kisah di Balik Layar "4×4": Video Musik yang Tak Pernah Ada
Miley Cyrus baru-baru ini membocorkan sebuah rahasia tentang album ikoniknya, Bangerz. Dalam sebuah wawancara podcast Every Single Album, ia mengungkapkan rencananya untuk membuat video musik yang luar biasa untuk lagu "4×4". Rencananya bukan main-main: video tersebut seharusnya menampilkan dirinya bersama Madonna, Nelly, dan bahkan Miranda Cosgrove, semuanya bersenang-senang dengan cara yang… yah, hanya Miley yang bisa bayangkan.
Imajinasikan saja: Nelly nge-drift dengan 4×4 di jalanan tanah, Madonna dan Miranda saling dorong di kubangan lumpur, sementara Miley menyanyikan lagu tentang pit bull dan… air seni (yang ternyata menjadi salah satu alasan video ini akhirnya dibatalkan). Konsep yang sangat Miley, bukan?
Sayangnya, mimpi itu kandas di tangan RCA, label rekaman Miley pada saat itu. Mereka rupanya kurang tertarik dengan ide penyanyi ini, atau mungkin mereka hanya khawatir tentang bagaimana video tersebut akan diterima publik. Kita tidak akan pernah tahu.
Meskipun video "4×4" tidak pernah terwujud, Bangerz tetap menjadi salah satu album paling sukses dalam karier Miley. Album ini menduduki puncak Billboard 200 dan menghasilkan single nomor satu pertamanya di Billboard Hot 100, "Wrecking Ball", diikuti oleh "We Can't Stop" di posisi ke-2. Jadi, meskipun dunia kehilangan video musik yang luar biasa, kita masih mendapatkan Wrecking Ball.
Miley sendiri mengakui bahwa ia memiliki banyak ide yang terkadang tidak sejalan dengan visi label. Ia bahkan berkelakar bahwa ia adalah orang pertama yang berteman dengan orang-orang terkenal sebelum Taylor Swift punya "squad" yang legendaris. Sebuah klaim yang, jujur saja, sulit untuk dibantah.
Kontroversi dan kebebasan berekspresi memang selalu menjadi bagian dari persona Miley Cyrus. Ia tidak pernah takut untuk menjadi dirinya sendiri, bahkan jika itu berarti bertentangan dengan harapan orang lain. Dan itulah yang membuatnya menjadi ikon bagi banyak orang.
Seni Kompromi: Ketika Dua Lipa "Menyelamatkan" Plastic Hearts
Selain "4×4", Miley juga berbagi cerita tentang albumnya yang lain, Plastic Hearts. Ia mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak ingin berkolaborasi dengan Dua Lipa di lagu "Prisoner". Menurutnya, suara Dua tidak terlalu cocok dengan konsep album secara keseluruhan.
Ia bahkan menyarankan bahwa Dua akan lebih cocok untuk album Endless Summer Vacation, terutama di lagu "Wildcard" atau "River". Bayangkan Dua Lipa menyanyikan "River"! Itu pasti akan menjadi banger yang epik.
Namun, labelnya, RCA, tampaknya tidak terlalu yakin dengan potensi komersial Plastic Hearts. Mereka merasa perlu "menyuntikkan" sedikit "Dua" untuk meningkatkan daya jual album tersebut. Dengan kata lain, mereka menggunakan feature Dua Lipa sebagai semacam "obat" untuk menyelamatkan album yang mereka anggap "sampah".
Miley menanggapi situasi ini dengan humor, mengakui bahwa ia memahami motivasi labelnya. Ia juga menunjukkan bahwa, pada akhirnya, yang terpenting adalah menghasilkan musik yang bagus, bahkan jika itu berarti membuat kompromi. Dan "Prisoner", dengan atau tanpa "obat Dua", tetap menjadi salah satu lagu yang paling menonjol dari Plastic Hearts.
Label Rekaman: Sahabat atau Musuh Kreatif?
Pengalaman Miley dengan RCA menyoroti dinamika yang kompleks antara artis dan label rekaman. Label rekaman memiliki peran penting dalam mendukung dan mempromosikan musik, tetapi mereka juga sering memiliki visi yang berbeda dari artis, terutama dalam hal image dan potensi komersial.
Terkadang, perbedaan visi ini dapat menyebabkan konflik, seperti dalam kasus video "4×4" yang tidak pernah terwujud. Di lain waktu, perbedaan ini dapat mengarah pada kolaborasi yang tidak terduga, seperti dalam kasus "Prisoner". Pada akhirnya, kunci keberhasilan adalah menemukan keseimbangan antara kebebasan kreatif dan realitas bisnis.
Miley sendiri tampaknya telah belajar banyak dari pengalamannya dengan RCA. Pada tahun 2021, ia menandatangani kontrak baru dengan Columbia Records, yang mungkin memberinya lebih banyak kendali atas musik dan karirnya. Kita akan melihat apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Merayakan Kebebasan Berekspresi: Pesan untuk Generasi Z dan Millenial
Kisah Miley Cyrus adalah pengingat bahwa penting untuk tetap setia pada diri sendiri, bahkan ketika orang lain mencoba untuk mengubahmu. Ia telah menghadapi banyak tantangan dalam karirnya, tetapi ia selalu berhasil untuk tetap relevan dan berpengaruh.
Miley, melalui musik dan image-nya, telah mendorong kita untuk merayakan kebebasan berekspresi dan untuk tidak takut untuk menjadi berbeda. Ia telah mengajarkan kita bahwa terkadang, hal-hal yang paling aneh dan tak terduga justru yang paling berharga.
Intinya? Jika kamu punya ide gila untuk video musik yang menampilkan Madonna bergulat lumpur dengan Miranda Kerr, jangan biarkan siapapun menghentikanmu. Siapa tahu, itu bisa menjadi hit besar berikutnya. Setidaknya, kamu akan punya cerita yang menarik untuk diceritakan.