Miley Cyrus, sang ratu re-invention, kembali bikin gebrakan. Bukan soal gaya rambut nyentrik atau lirik kontroversial, tapi rilis album Something Beautiful versi deluxe. Ya, di era serba instan ini, album pun ikut-ikutan naik level jadi deluxe. Apakah ini pertanda kiamat musik semakin dekat? Atau justru strategi marketing yang bikin dompet kita menjerit kegirangan? Mari kita bedah, eh, kita dengerin!
Something Beautiful sebenarnya sudah dirilis sejak Juni lalu. Album ini adalah “anak kedua” Miley setelah Endless Summer Vacation di tahun 2023. Yang menarik, album ini melibatkan sederet musisi indie rock ternama. Sebut saja Brittany Howard (Alabama Shakes), Cole Haden (Model/Actriz), Molly Rankin dan Alec O’Hanley (Alvvays), hingga Adam Granduciel (The War on Drugs). Kolaborasi lintas genre ini menghasilkan warna musik yang unik dan berbeda dari album-album Miley sebelumnya.
Namun, apa yang membuat versi deluxe ini layak dilirik? Tentu saja, tambahan dua lagu baru! Yang pertama adalah “Lockdown,” kolaborasi epik selama 13 menit bersama David Byrne. Bayangkan, dua ikon musik dengan gaya yang berbeda bersatu dalam satu lagu. Pasti hasilnya… unik. Yang kedua adalah “Secrets,” lagu yang menampilkan Lindsey Buckingham dan Mick Fleetwood dari Fleetwood Mac. Sebuah perpaduan antara generasi 90an dan rock klasik yang memanjakan telinga.
Miley Cyrus dan Jurus Marketing “Deluxe”: Strategi Cerdas atau Sekadar Jualan?
Fenomena album deluxe bukan barang baru di industri musik. Para musisi dan label rekaman berlomba-lomba merilis versi deluxe untuk mendulang keuntungan lebih. Biasanya, versi deluxe berisi lagu-lagu baru, versi remix, atau rekaman live. Tujuannya jelas: menarik kembali perhatian penggemar dan mengajak mereka untuk membeli album yang sama sekali lagi.
Dalam kasus Miley Cyrus, strategi ini bisa dibilang cukup cerdas. Something Beautiful memang mendapat sambutan yang baik dari kritikus dan penggemar. Namun, dengan merilis versi deluxe, Miley berhasil menciptakan momentum baru. Dua lagu baru dengan kolaborator ternama menjadi daya tarik utama. Selain itu, video klip “Secrets” yang digarap dengan visual yang estetik juga menjadi nilai tambah.
Namun, di balik strategi marketing yang cerdas, ada pertanyaan yang menggelitik: apakah album deluxe ini benar-benar menawarkan sesuatu yang baru dan berharga? Atau hanya sekadar cara untuk memanfaatkan loyalitas penggemar? Jawabannya tentu saja subjektif. Bagi sebagian orang, tambahan dua lagu dan video klip sudah cukup untuk membuat mereka rela merogoh kocek lebih dalam. Namun, bagi sebagian yang lain, album deluxe mungkin terasa seperti “barang daur ulang” yang kurang inovatif.
“Lockdown” dan “Secrets”: Ketika Eksperimen Musik Bertemu Nostalgia
Mari kita bedah lebih dalam dua lagu baru di album Something Beautiful versi deluxe. “Lockdown,” kolaborasi bersama David Byrne, adalah sebuah eksperimen musik yang berani. Lagu berdurasi 13 menit ini menggabungkan elemen musik elektronik, pop, dan avant-garde. Liriknya bercerita tentang isolasi dan kerinduan di tengah pandemi. Secara keseluruhan, “Lockdown” adalah lagu yang unik dan menantang, namun mungkin tidak semua orang bisa menikmatinya.
Berbeda dengan “Lockdown,” “Secrets” menawarkan nuansa yang lebih familiar. Lagu ini kental dengan aroma rock klasik Fleetwood Mac. Kehadiran Lindsey Buckingham dan Mick Fleetwood memberikan sentuhan nostalgia yang memanjakan telinga. “Secrets” adalah lagu yang mudah didengar dan dinikmati. Cocok untuk menemani perjalanan santai atau sekadar bersantai di rumah.
Video klip “Secrets” juga patut diapresiasi. Disutradarai oleh Miley Cyrus, Jacob Bixenman, dan Brendan Walter, video ini menampilkan visual yang estetik dan surealis. Lokasi syuting di Million Dollar Theatre, Los Angeles, memberikan sentuhan vintage yang menarik. Secara keseluruhan, video klip “Secrets” adalah sebuah karya seni yang melengkapi lagu itu sendiri.
Kolaborasi Miley Cyrus dan Beyoncé: Sebuah Simbiosis Mutualisme?
Selain merilis album deluxe, Miley Cyrus juga mencetak prestasi membanggakan di Grammy Awards 2025. Ia bersama Beyoncé memenangkan penghargaan Best Country Duo/Group Performance untuk duet mereka di lagu “II Most Wanted” dari album Cowboy Carter. Kemenangan ini membuktikan bahwa Miley Cyrus adalah musisi yang serba bisa dan mampu berkolaborasi dengan siapa saja.
Kolaborasi antara Miley Cyrus dan Beyoncé bisa dibilang sebagai sebuah simbiosis mutualisme. Miley Cyrus mendapatkan pengakuan dari komunitas musik country, sementara Beyoncé memperluas jangkauan audiensnya ke kalangan penggemar pop. Selain itu, kolaborasi ini juga membuktikan bahwa batasan genre musik semakin kabur di era digital ini.
Namun, di balik kesuksesan kolaborasi ini, ada juga kritik yang muncul. Sebagian orang menganggap bahwa Miley Cyrus hanya “mendompleng” popularitas Beyoncé untuk meraih kesuksesan. Sebagian yang lain menganggap bahwa kolaborasi ini kurang otentik dan hanya dibuat untuk kepentingan komersial. Terlepas dari kritik tersebut, kolaborasi Miley Cyrus dan Beyoncé tetap menjadi salah satu momen paling ikonik di industri musik tahun 2025.
Industri Musik Era Streaming: Ketika Album Jadi Sekadar “Playlist Panjang”
Di era streaming, konsep album sebagai sebuah karya utuh semakin tergerus. Orang lebih suka mendengarkan lagu-lagu secara acak melalui playlist atau rekomendasi algoritma. Akibatnya, album seringkali hanya dianggap sebagai “playlist panjang” yang kurang bermakna.
Dalam konteks ini, strategi merilis album deluxe bisa dilihat sebagai upaya untuk mengembalikan nilai album sebagai sebuah karya seni. Dengan menambahkan lagu-lagu baru dan konten eksklusif, para musisi berusaha untuk menarik perhatian penggemar dan membuat mereka kembali menghargai album sebagai sebuah pengalaman mendengarkan yang utuh.
Namun, apakah strategi ini akan berhasil? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, industri musik terus berubah dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Para musisi dan label rekaman harus terus berinovasi dan mencari cara baru untuk menjangkau audiens dan mempertahankan relevansi mereka.
Masa Depan Miley Cyrus: Terus Bereksperimen atau Kembali ke Akar?
Miley Cyrus adalah salah satu musisi yang paling menarik untuk diikuti perkembangannya. Ia tidak pernah takut untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Dari pop remaja, country, hingga rock eksperimental, Miley Cyrus telah menjelajahi berbagai genre musik. Pertanyaannya, ke mana arah musik Miley Cyrus selanjutnya?
Apakah ia akan terus bereksperimen dengan genre-genre musik yang berbeda? Atau justru kembali ke akar musik pop yang membesarkan namanya? Yang jelas, Miley Cyrus akan terus menjadi sorotan dan memberikan kejutan-kejutan menarik di masa depan. Kita tunggu saja gebrakan apa lagi yang akan ia buat.
Jadi, apakah Something Beautiful versi deluxe ini layak untuk didengarkan? Tentu saja! Setidaknya, Anda akan mendapatkan dua lagu baru yang unik dan menarik. Dan siapa tahu, Anda justru menemukan genre musik baru yang Anda sukai. Siapa yang tahu?