Dark Mode Light Mode

MKOI Melzhet: Turnamen Internasional Adalah Jalan Pintas Menuju Level Tertinggi

Mungkin kamu berpikir, “Duh, eSports lagi? Basi!” Tapi tunggu dulu! Kali ini kita nggak cuma bahas kill sama assist. Kita akan menyelami lebih dalam strategi, tekanan, dan keseimbangan hidup seorang pelatih League of Legends (LoL) di level profesional. Siap? Mari kita mulai!

MKOI: Bangkit Setelah Lelah Internasional

Tim MKOI, sang juara LEC Spring, baru saja kembali dari tur internasional yang melelahkan. Setelah menghadapi lawan berat seperti KC dan GX di minggu pertama LEC Summer Split, mereka mengakhiri minggu tersebut dengan satu kemenangan dan satu kekalahan. Pelatih kepala mereka, Tomás “Melzhet” Campelos, berbagi pandangannya tentang LEC, pelajaran dari pengalaman internasional, dan tantangan mengelola tim sambil mengurus keluarga. Intinya, keseimbangan itu penting!

Meskipun hasil minggu pertama mungkin tidak sesuai harapan, Melzhet tetap tenang. Baginya, tujuan utamanya adalah memberikan waktu istirahat yang cukup bagi para pemainnya setelah jadwal padat di MSI dan EWC. Latihan intensif hanya dilakukan selama empat hari sebelum pertandingan. Fokusnya adalah secara bertahap mengembalikan performa tim sambil meningkatkan kemampuan pemain. Hasil seri yang ketat menunjukkan bahwa mereka hampir meraih kemenangan 2-0, yang akan menjadi pencapaian fantastis mengingat situasinya.

Persaingan antara MKOI dan KC semakin memanas, terutama setelah MKOI merebut gelar juara Spring dari mereka. Kemenangan itu bukan hanya soal trofi, tapi juga soal bragging rights. Melzhet menikmati persaingan ini, terutama karena “Saya suka membungkam mulut orang-orang yang banyak bicara, dan saya pikir KC banyak bicara.” Rivalitas ini tidak hanya menyenangkan bagi Melzhet, tetapi juga positif bagi liga dan para penggemar. Kedatangan pemain baru seperti Caliste dan Vladi juga menambah dinamika menarik dalam LEC.

Meskipun MKOI dan KC sering dianggap sebagai tim terbaik di LEC, Melzhet tidak meremehkan G2. Menurutnya, G2 adalah pesaing kuat lainnya. Selain itu, potensi Fnatic dengan pemain baru, Poby, masih belum diketahui. Melzhet yakin bahwa LEC saat ini adalah kompetisi empat tim, dengan kemungkinan GIANTX juga ikut bersaing jika mereka mampu mengatasi tekanan. Kunci untuk menjadi yang terbaik adalah menjadi tim terkuat di momen yang paling penting.

Melzhet mengakui pentingnya keseimbangan antara latihan intensif dan istirahat yang cukup. Meskipun dia sempat mengatakan tidak akan memberikan waktu istirahat bagi timnya, dia menyadari bahwa kelelahan bisa menjadi faktor penting, terutama menjelang Worlds. Strateginya adalah memanfaatkan EWC sebagai kesempatan untuk terus belajar, tanpa berhenti berlatih. Setelah EWC, mereka memiliki waktu istirahat selama dua minggu, diikuti dengan latihan intensif untuk mengimplementasikan pelajaran yang didapat dari MSI dan EWC.

Mengapa Istirahat itu (Kadang) Penting?

Meskipun terkesan keras kepala, Melzhet sebenarnya sangat memperhatikan kondisi para pemainnya. Dia menyadari bahwa burnout itu nyata dan bisa mempengaruhi performa tim. Oleh karena itu, dia berusaha mencari cara untuk menyeimbangkan antara latihan intensif dan istirahat yang cukup. Ini seperti mengisi ulang baterai smartphone sebelum baterainya benar-benar habis. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?

Pelajaran utama yang didapat Melzhet dari tur internasional adalah pentingnya memahami game lebih dalam. Pengalaman di turnamen internasional seperti cheat codes, yang memungkinkan tim untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka dengan cepat. Dia merasakan dampak positifnya setelah Worlds, dan dia merasakan hal yang sama setelah MSI dan EWC. Mereka lebih memahami cara bermain di early game, mengatur tempo, dan membuat keputusan yang tepat. Meskipun masih melakukan kesalahan karena kebiasaan buruk, Melzhet yakin bahwa mereka dapat memperbaikinya dan menjadi tim terbaik di wilayah mereka.

Jurang Timur-Barat: Masihkah Ada?

Setelah berpartisipasi dalam tiga turnamen internasional, Melzhet memiliki pandangan yang lebih jelas tentang jurang antara tim Barat dan Timur. Dia menjelaskan bahwa tim Timur lebih unggul dalam memprediksi dan memahami permainan. Mereka dapat melihat lima langkah ke depan, sementara tim Barat hanya melihat tiga langkah. Namun, jurang ini semakin mengecil. Melzhet merasa bahwa tim Barat semakin memahami mengapa tim Timur melakukan hal-hal tertentu.

Dengan pemahaman ini, Melzhet yakin bahwa MKOI memiliki peluang untuk bersaing dengan tim Timur jika mereka serius dalam berlatih dan fokus pada perbaikan. Tentu saja, menang akan sangat sulit karena tim Timur sangat kuat, tetapi mentalitasnya adalah untuk bersaing dan memberikan yang terbaik. Dia terinspirasi oleh Caliste, yang selalu berbicara tentang memenangkan Worlds, bukan hanya sekadar berpartisipasi. Mentalitas juara itu menular!

Keluarga vs. Karier: Dilema Pelatih eSports

Di balik kesuksesan Melzhet sebagai pelatih, ada tantangan pribadi yang besar. Dia baru saja memiliki seorang bayi, dan mengelola tim yang selalu berkompetisi untuk meraih gelar juara dan berpartisipasi dalam turnamen internasional sambil mengurus keluarga bukanlah tugas yang mudah. Dia mengakui bahwa dia selalu merasa kehilangan sesuatu, dan kurang tidur adalah masalah utama.

Namun, dia sangat berterima kasih kepada istrinya, yang sangat luar biasa dalam mengurus anak mereka. Dengan mengetahui bahwa anaknya berada di tangan yang baik, Melzhet dapat fokus pada pekerjaannya dan beristirahat ketika dia berada di rumah bersama keluarganya. Dia berharap dapat mencapai tujuannya sebagai pelatih dan menjadi ayah yang baik bagi putranya. Keseimbangan antara keluarga dan karier itu seperti bermain support di LoL: nggak selalu dapat kill, tapi sangat penting!

Ketika ditanya apakah dia akan mendorong putranya untuk bermain LoL, Melzhet menjawab bahwa dia lebih suka jika putranya tidak bermain game tersebut sama sekali. Dia merasa bahwa eSports terlalu penuh tekanan, dan dia ingin putranya bahagia di bidang lain. Namun, jika putranya ingin bermain secara profesional, dia akan mendukungnya, asalkan dia mencapai Challenger pada usia 12 tahun. Standar yang tinggi, bro!

Pesan Terakhir: Percayalah Prosesnya

Melzhet menutup wawancara dengan pesan untuk para penggemar. Dia tahu bahwa kekalahan itu mengecewakan, tetapi dia meminta mereka untuk tetap percaya pada timnya. Mereka berpikir jangka panjang, dan mereka akan bekerja keras untuk menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya di babak playoffs. Tujuan akhir mereka adalah untuk meraih kemenangan!

Jadi, itulah dia. Sebuah pandangan mendalam ke dalam dunia eSports dari sudut pandang seorang pelatih. Ini bukan hanya tentang game, tapi juga tentang strategi, tekanan, dan keseimbangan hidup. Dan ingat, jangan lupa istirahat!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Alasan Bisnis untuk Intervensi Kualitas Udara di Indonesia

Next Post

Taruhan Besar Reddit: Implikasi bagi Penemuan Konten di Indonesia